My story

Wellcome to my blog\(>.<)/

Rabu, 29 Desember 2010

My First Love(Cerpen)


My First Love(Cerpen)

First love itu takkan pernah terlupakan sampai kapan pun juga. Walau apa pun yg terjadi, pasti first love itu akan selalu ada di hati. Walaupun sudah ada penggantinya,pasti akan selalu dipikirkan dan takkan ada yg bisa menggantikannya.
Kadang kita bingung, bagaimana caranya melupakan first love. Tapi aku tahu sekarang, first love itu takkan pernah bisa dilupakan sampai kapan pun juga.
Setiap orang pasti mempunyai first love. Sama seperti aku, aku juga mempunyai first love. Dulu waktu aku kelas 5 SD. Aku sekelas dengan first love ku itu. Semenjak itu aku jadi suka sama dia.
Walaupun kata orang-orang cinta anak SD itukan hanya cinta monyet, cintanya anak kecil saja, tapi menurutku ini bukan hanya sekedar cinta monyet saja. Aku benar-benar suka dengan Rio, aku malah menganggapnya first love ku, karena memang aku tidak bisa melupakan Rio sampai sekarang. Rio itu udah ganteng, pintar dan baik sekali sama siapa saja.
Aku bisa dekat dengan dia juga karena dia baik dan mau berteman dengan siapa saja. Padahal aku ini kan cewek yg biasa saja. Nama panjangnya itu Mario Stevano Aditya Haling, biasa dipanggil Rio. Tapi setelah lulus SD, aku tidak pernah tahu kabarnya lagi. Dia masuk sekolah mana, aku juga tidak tahu. Rumah ataupun nomor HPnya juga aku tidak tahu, yang aku tahu hanya jalanan gang ke rumahnya saja. Aku ingin sekali bisa bertemu dengannya lagi.
Bodohnya aku yg menyia-nyiakan kesempatan di depan mata. Saat aku SMP, aku mau ke sekolah naik angkot. Aku lewat jalanan dekat rumah Rio. Dari angkot, aku melihat Rio yang sedang berjalan kaki. Seharusnya aku langsung menghampirinya, tapi itu tidak mungkin. Aku ada di dalam angkot, aku juga sudah terlambat ke sekolah. Jadi kesempatan itu aku sia-siakan begitu saja.
Waktu itu juga aku menyia-nyiakan kesempatan lagi. Padahal aku sudah mendapatkan nomor HP Rio dari teman aku yang dulu satu SD dengan aku dan Rio, tapi aku malah bodoh banget. Seharusnya aku langsung bilang saja kalau aku ini Alssya Saufika teman SDnya.
Tapi aku malah bilang kalau aku salah sms dan aku bilang namaku Fika. Rio tidak mungkin mengira kalau ify itu aku, karena dulu aku kan biasa dipanggil ify bukan fika. Aku memang telah SMSan dengan Rio, tapi setelah beberapa bulan nomor Rio tidak bisa dihubungi lagi. Sepertinya Rio mengganti nomor Hpnya.
Aku sangat menyesal, kenapa aku tidak memberitahu dia yg sebenarnya dan perasaan aku ke dia. Sampai sekarang aku kelas 2 SMU, aku tidak tahu kabar Rio lagi. Aku tidak akan pernah bisa melupakan Rio, aku selalu memikirkannya.
Tapi sekarang ada yg mengganggu pikiranku selain Rio, dia adalah kak Gabriel kakak kelas ku yg sudah kelas 3. dia mengingatkan aku dengan Rio. Dari mukanya, suaranya, postur tubuhnya, gaya pakaiannya hingga rambutnya sangat mirip dengan Rio. Bedanya kak Gabriel itu memakai kacamata.
Apalagi setelah aku tahu tanggal ulang tahun kak Gabriel, ulang tahunnya itu hanya beda satu hari dengan Rio. Apa ini hanya kebetulan saja ya? Atau… Makanya sekarang yg aku pikirkan bukan hanya Rio saja, tetapi kak Gabriel juga.
“ify, ify…” Panggil Via sahabatku.
“ify, kamu ngelamun ya?” Tanya oik yg juga sahabatku.
“…nggak kok. Ada apa?” Tanya aku balik.
“Eh, nih anak udah jelas-jelas tadi kamu ngelamun”
“Ngelamunin apa sih?” Tanya via ingin tahu.
“nggak kok, aku nggak ngelamunin apa-apa.” Kataku berusaha menghindar.
“via ada yg nyari tuh!” Panggil zevana teman sekelasku.
“Iya sebentar. Aku ke sana dulu ya.” Kata via sambil beranjak pergi.
“Itukan Kak Gabriel! Ada urusan apa via dengan kak Gabriel?” Tanya aku heran.
“Kamu belum tahu, kalo via kan udah jadian sama kak Gabriel semingu yang lalu.” Jawab oik.
Bagai disambar petir, aku kaget sekali mendengar itu semua. Ini tidak mungkin, kak Gabriel sudah pacaran sama via sahabat aku sendiri! Padahal aku sudah mulai suka dengan kak Gabriel, tapi kenapa kak Gabriel malah pacaran dengan via?
“fy, kamu kenapa?” Tanya oik.
“…nggak apa2 kok. Aku kaget aja, kenapa keke nggak bilang sama aku kalo dia udah jadian sama kak Gabriel!”
“Mungkin via pikir kami udah tahu.”
“Tapikan aku sahabatnya, harusnya dia bilang sendiri ke aku.”
Tiba-tiba via langsung masuk ke kelas dan langsung duduk di bangkunya, depan bangku aku dan oik. Via menangis, dia mengeluarkan air mata.
“vi, kamu kenapa?” Tanya aku dan oik yg langsung mendatangi via.
“Kamu nggak diapa-apain  kan sama kak Gabriel?” Tanya oik khawatir.
“Aku….aku diputusin sama kak Gabriel.” Jawab via yg tambah menangis.
Aku benar-benar kaget mendengar ini semua. Baru saja tadi aku tahu dari oik kalau via dan kak Gabriel sudah jadian, tapi sekarang via sudah putus dengan kak Gabriel. Aku nggak tahu, aku mesti senang atau sedih. Biar bagaimanapun juga, via itu sahabat aku. Tapi… kenapa begini?
“Kok…bisa kalian putus?” Tanya aku ragu-ragu.
“Kak gabriel putusin aku karena dia lagi dekatin kak zahra.”
“Tuh kan Vi, apa aku bilang! Kak gabriel itukan playboy, harusnya kamu nggak jadian sama dia! Sekarang dia malah ngincar kak zahra!” Ujar oik kesal.
“Maafin aku ik, aku nggak dengarin kata2 kamu. Sekarang aku malah sakit hati banget!”
“Ya udahlah Vi, semua udah terjadi. Sekarang mendingan kamu lupain dia!”
“Iya.”
“….Via, aku tahu ini saat yang tidak tepat untuk ngomong ini ke kamu. Tapi vi apa kamu masih menganggap aku sahabat kamu? Kenapa kamu nggak bilang sama aku kalau kamu jadian sama kak gabriel? Aku malah baru tahu tadi sebelum kamu bilang, kamu udah putus. Itu juga yg bilang oik bukan kamu. nggak lama kemudian kamu datang sambil menangis dan bilang kamu udah putus sama kak gabriel! Aku inikan sahabat kamu, kenapa kamu nggak bilang sama aku?” Tanya aku panjang lebar.
“Ma…maaf fy, bukan gitu maksud aku…aku…” ucap via yg tambah menangis saja.
“fy, kamu liat keadaan via dong! via lagi kayak gini, masa kamu Tanya kayak gitu sih!” Kata oik.
“Maaf deh kalau aku nggak liat keadaan. Akukan cuman mau tanya aja!” Kata aku yang langsung pergi.
Di depan kelas, aku melihat kak gabriel dan kak zahra yang sedang berduaan. Aku nggak tahu apa mereka sudah jadian apa belum setelah kak gabriel putus dengan via.
Aku melihat kak zahra pergi bersama temannya dan kak gabriel sedang berjalan ke kelasnya sendirian. Oh ya, Aku baru ingat, aku disuruh bu Winda untuk mencari tugas Bahasa Indonesia di perpustakaan. Aku langsung buru-buru ke perpustakaan.
Tiba-tiba aku tabrakan dengan kak gabriel, karena aku tidak melihat jalan lagi saking buru-burunya.
“Maaf, aku tidak sengaja!” Kata aku meminta maaf sambil menunduk.
“Iya nggak apa-apa, lain kali kalau jalan liat-liat ya!” Kata kak Gabriel.
“I…iya.”
“Kamu kan sahabatnya via ya?”
“Iya.”
“Pasti via udah ceritakan?”
“Iya, aku nggak nyangka aja kakak bisa-bisanya putusin via hanya untuk dekatin kak zahra.”
“Kok kamu ngomong kayak gitu sih!”
“Memang itu kenyataannyakan kak? Maaf, aku duluan!” kata aku yg langsung pergi.
Kenapa sih dia? Apa via cerita yang macam-macam? Tapi kok tadi dia ngeliatin aku kayak gitu ya? Kata gabriel dalam hati yang bingung.
***
“ify, maafin aku ya! Aku nggak bilang sama kamu, padahal kamukan sahabat aku. Aku terlalu senang, jadi aku lupa nggak bilang sama kamu. Sekali lagi maafin aku ya vi!” Ucap via meminta maaf.
“Maafin aku juga fy, aku tadi marahin kamu. Aku juga tahu keke udah jadian bukan dari via sendiri, tapi dari anak-anak.” Kata oik juga.
“Ya udah, aku juga nggak marah kok sama kalian.” Kata aku. “vi, kamu udah nggak sedihkan?”
“Iya aku udah nggak sedih kok, aku malah mau ngelupain semua tentang dia! Aku nggak akan pernah nangis lagi hanya gara-gara dia!” kata via.
“Nah, gitu dong.” Ujar oik senang.
Sebenarnya aku nggak bisa menerima kenyataan ini. Via pacaran dengan kak gabriel dan lalu putus. Aku baru tahu kalau kak gabriel itu playboy. Kenapa orang yang mengingatkan aku dengan Rio itu seorang playboy dan udah nyakitin hati sahabat aku? Rio itu berbeda sekali dengan kak gabriel. Mereka memang hampir mirip, tapi sifat mereka jauh berbeda. Aku jadi ingat lagi dengan Rio.
Aku memang sempat suka dengan kak gabriel, tapi aku masih nggak bisa ngelupain Rio. Tapi sebenarnya aku masih suka sama kak Gabriel nggak sih? Aku harus ngelupain kak gabriel, dia itu playboy dan udah nyakitin hati keke! Sekarang aku jadi kangen sekali dengan Rio, dan aku yakin hanya rio yg ada di hati aku.
Aku tidak akan bisa melupakan rio begitu saja. aku ingin sekali ketemu Rio. Tapi bagaimana caranya ketemu Rio? Ah, aku punya ide! Bagaimana kalau aku tunggu dia dekat jalanan gang ke rumahnya, mungkin saja aku bisa ketemu sama dia! Di coba aja deh, siapa tahu aku ketemu Rio.
Aku sudah menunggu Rio seharian, tapi rio tidak datang juga. Hampir setiap hari aku menunggu Rio, tapi dia tidak datang juga. Bagaimana ini? Kalau Rio sudah pindah rumah gimana? Aku coba cara lain deh!
Cara kedua, aku cari di internet dan FB, Tapi nggak ada Mario Stevano Aditya Haling yang aku maksud. Walaupun ada, tapi itu bukan Rio. Aku coba Tanya ke teman aku yg satu SD dengan aku dulu, tapi nggak ada yang tahu tentang Rio. Gimana lagi nih caranya untuk ketemu Rio? Semua cara udah aku lakuin, tapi nggak ada yg berhasil.
***
Aduh, aku capek banget nih setelah menjalankan cara-cara untuk ketemu Rio, tapi gagal semua! Kayaknya aku udah nggak semangat lagi deh, udah lesu banget!
“ify, kamu kenapa?” Tanya via.
“Iya fy, kok lesu banget!” Kata oik juga.
“Iya nih, aku capek banget dan aku udah lesu banget!” kata aku yang lesu.
“Emang kamu ngapain?”
“Aduh, ceritanya panjang deh!”
“Ya udah, ceritain dong! Kita inikan sahabat!” Ujar via.
“Oke, aku akan cerita. Tapi kalian janji, kalian jangan ketawain aku!”
“Iya, kita janji.” Ujar oik dan via.
“Semua orang mempunyai fisrt love kan! Termasuk aku dan kalian. Aku punya first love, namanya Rio. Aku nggak akan pernah bisa ngelupain Rio. Kalian tahukan kalau first love itu tidak akan pernah bisa dilupain sampai kapan pun juga! Aku selalu mikirin dia, tidak ada yang bisa gantiin dia dihati aku.”
“Terus sekarang dia dimana? Kamu udah jadian sama dia?” Tanya oik.
“Nah, itu yang aku pusingin! Aku enggak tahu dia ada dimana, dia masuk sekolah mana, nomor Hpnya juga aku nggak tahu. Setelah lulus SD aku nggak tahu kabar dia lagi. Waktu itu aku pernah ngeliat dia di dekat jalanan rumahnya, tapi sayangnya aku ngeliat dari dalam angkot. Ditambah lagi aku lagi buru-buru ke sekolah, udah terlambat, jadi aku nggak bisa ketemu Rio. Terus, aku bodoh banget! Padahal waktu itu aku udah dapat nomor Hp dia, tapi aku bodoh banget! Aku nggak bilang ke dia kalau aku yang sms dia, aku malah bilang nama lain bukan nama aku. Setelah 2 minggu lebih dia tidak bisa dihubungin lagi, aku benar-benar menyesal sekali!”
“Kamu yang sabar aja fy.” Ujar via.
“Iya, aku juga punya first love. Mungkin aku lebih beruntung karena aku tahu rumahnya, sekolahnya dan nomor Hpnya. Aku juga tidak bisa melupakan dia. Namanya obiet. Walaupun aku tahu dimana obiet, tapi tetap saja aku tidak bisa dekat lagi sama dia!” Kata oik.
“Kamu kenapa Vi?” Tanya aku pada via.
“…Aku jadi ingat. Yang jadi first love aku itu kak gabriel, padahal aku benar-beanar sayang banget sama dia, tapi kenapa dia ngelakuin ini semua?!!” Ucap via sampai matanya berkaca-kaca.
“Udahlah Vi, orang kayak gitu nggak pantes kamu tangisin!”
“Iya, aku pasti akan ngelupa… huaaaa…” Via tidak bisa meneruskan kata-katanya karena dia melihat kak gabriel yang sedang berduaan dengan kak zahra.
“Vi, lebih baik kita ke kelas aja yuk!” Ajak aku yang langsung mengalihkan pandangan via.
“Iya, ayo vi!” Ajak oik juga.
“Tuh kan, kayaknya aku nggak bisa deh ngeliat mereka! Hiks…hiks… aku nggak bisa ngelupain kak gabriel, nggak akan bisa!” Ujar via yang tambah menangis.
“Aduh fy, gimana dong!”
“Aku juga bingung ik!” Kata aku bingung.
***
Pulang sekolah aku pulang sendiri, karena oik dan via sudah pulang duluan, sedangkan aku tadi lagi nyari bahan bahasa Indonesia di perpustakaan dulu. Aduh, aku sial banget sih! Kenapa aku harus ngeliat kak Gabriel dan kak Zahra yang lagi jalan berduaan! Pas banget di depan aku lagi! Mana mereka jalannya lama banget kayak keong! Hati kecil aku terasa sakit ngeliat ini!
Saat kak Gabriel dan kak Zahra mau menyeberang, kak zahra sudah menyeberang duluan, sedangkan kak gabriel ketinggalan. Saat kak gabriel mau menyeberang, tiba-tiba ada mobil yang melaju kencang dan akan menabrak kak gabriel. Aku yang tepat dibelakangnya dan melihatnya akan ketabrak langsung refleks teriak dan mendorong kak Gabriel.
“Awas kak!!” Teriak aku yang langsung mendorong kak gabriel hingga aku dan kak Gabriel terjatuh ke seberang. Untung deh tidak ada yang ketabrak.
“iel, kamu nggak apa-apakan?” Tanya zahra khawatir.
“Aw… aku nggak apa-apa kok. Makasih ya, kamu udah nolong aku. Kamu enggak apa-apakan?” Ucap Gabriel menahan rasa perih dari sedikit lukanya karena kegores jalanan aspal. *duhh maaf bahasanya susah dimengerti.. hehe.. lagi mumett mikirin bahasanya nihh.. maklum aja ya..*
“Iya sama-sama. Aku nggak apa-apa kok, cuman lecet-lecet dikit doang.” Jawab aku.
“Ra, kayaknya aku nggak bisa pulang bareng kamu deh. Aku harus antar dia pulang, kasihan kalau dia pulang sendiri. Dia kan udah nyelamatin aku. nggak apa-apakan?”
“Ya udah, kamu antar dia aja. Aku nggak apa-apa kok.” Kata zahra.
“Makasih ya, ayo ify!”
“Kakak tidak perlu antar aku pulang, aku bisa pulang sendiri kok.” Kata aku.
“Udah, nggak apa-apa. Aku takut kalau nanti kamu kenapa-kenapa di jalan gimana! Aku juga yang repotkan?!!”
Aduh, ngapain sih aku pake nolong dia segala! Tapi kenapa aku jadi senang gini ya berduaan sama kak gabriel? Tapi waktu tadi aku nolong kak gabriel, yang aku liat itu bukan kak gabriel tapi Rio! Kenapa ya bisa begitu?!
Kok aku jadi deg-degan gitu sejak ify nolong aku tadi! Apa aku suka sama ify? Kata Gabriel dalam hati yang bingung.
***
“Aduh, aku udah telat nih! Pasti udah masuk!” ucap via yang terburu-buru menuju kelasnya. Tiba-tiba dia bertabrakan dengan seorang cowok. “Aduh, kamu gimana sih jalannya! Aku lagi buu-buru nih!” Kata via kesal.
“Maaf, aku tidak sengaja. Kamu tidak apa-apakan?” Ucap cowok itu meminta maaf.
“Ya udah deh, aku…” keke tidak jadi melanjutkan kata-katanya karena dia kaget saat melihat muka cowok itu.
“Sekali lagi maaf banget ya.”
“…Kak…gabriel…”
“Maaf, tadi kamu bilang apa?”
“Kamu kak Gabrielkan?”
“Aku tidak kenal siapa kak gabriel itu, nama aku Rio bukan Gabriel.”
“…Maaf, aku salah orang. Abis kamu mirip banget sama kak gabriel.”
“Mungkin kebetulan aja.”
“Ya udah aku duluan ya, aku udah telat banget nih!” via langsung buru-buru ke kelasnya.
Sesampainya di kelas, guru belum datang ke kelas. keke sangat bersyukur, karena dia sudah telat lebih dari 15 menit.
“ify, oik. Kalian tahu nggak tadi aku ketemu siapa?!!” Kata via yang masih kecapekan abis lari2.
“Emang ketemu siapa?” Tanya aku dan oik.
“Ketemu cowok yang mirip banget sama…kak gabriel.”
“Apa?” Aku kaget sekali mendengar ucapan via.
“Kok bisa sih??” Tanya oik juga terlihat kaget.
“Aku juga tadinya kaget melihat cowok itu, kok bisa ya ada orang yang mirip banget!”
Mirip sekali dengan kak gabriel? Apa jangan-jangan dia itu… Tapi kok dia bisa ada di sini? Aku benar-benar kaget mendengarnya.
“Anak-anak hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo masuk!” Kata bu Winda yang baru datang bersama seorang anak laki-laki, bu Winda itu wali kelas aku. “Silahkan perkenalkan diri kamu!”
“Perkenalkan nama saya Mario Stevano Aditya Haling, saya pindahan dari Manado.” Ucap cowok itu meperkenalkan diri.
Aku kaget sekali melihat dia! Dia kan Rio, fisrt love aku! Selama ini aku mencari-cari dia, tapi sekarang dia ada di sekolah ini, di kelas ini! Di depan mata aku! Aku senang sekali bisa bertemu lagi dengan Rio.
Diakan cowok yang tabrakan sama aku. Jadi dia anak baru dan masuk di kelas ini. Batin keke.
“Baiklah, silahkan kamu duduk di sana!” Ucap bu Winda sambil menunjuk bangku yang kosong.
“Baik bu.” Ucap Rio sambil berjalan ke bangku yang kosong itu yang berada di seberang tempat duduk aku.
Saat Rio berjalan menuju bangku yang kosong itu, dia melihat aku. Lalu dia tersenyum ke arah ku. Aku juga membalas senyuman Rio.
Saat istirahat, anak-anak di kelas langsung berkenalan dengan Rio, terutama yang cewek karena Rio ganteng sih.
“Itu cowok yang aku maksud tadi, kalian kagetkan melihat cowok itu!” Ujar via.
“Iya, kok bisa ya ada orang yang mirip banget tapi tidak ada hubungan saudara!” Kata oik juga.
“fy, kamu kok diam aja sih!”
“Aku nggak apa-apa kok.” Kata aku.
“Tunggu dulu deh, nama cowok itu Rio kan! Kok sama kayak nama first love kamu, vi? Apa hanya kebetulan aja?” Tanya oik.
“Iya juga ya, kok bisa sama. Atau jangan-jangan dia itu memang Rio first love kamu, vi?!” Tanya via juga.
“I…itu…” Aku bingung mau jawab apa.
“hai vi, kamu Alssya Saufika kan?” Sapa Rio.
“Hai juga Rio, apa kabar?” Jawab aku yg berusaha menutupi kegugupanku.
“Baik.”
“fy, jadi benar kalau Rio itu…” keke tidak bisa melanjutkan kata-katanya karena aku langsung memotongnya.
“Rio ini dulu teman SD aku. Rio, kenalin mereka sahabat-sahabat aku.” Ujar aku yang langsung memotong kata-kata via.
“Rio.”
“oik.”
“Aku via”
“Kamu kan yang tadi tabrakan sama aku kan!” Ujar Rio pada via.
“Iya.”
“vi, ke kantin yuk! Kayaknya si ify sama Rio mau ngobrol-ngobrol deh, mereka kan baru ketemu lagi!” Ujar oik.
“Iya ya, fy, aku sama oik ke kantin dulu ya. Ayo ik!”
“ehh, tunggu!!” aku mau melarang oik dank eke jangan pergi, tapi mereka malah udah pergi duluan. Aku hanya bisa pasrah dehh. Walaupun aku seneng banget, tapikan aku gugup juga..
“fy, kita ngobrol-ngobrol di depan aja yuk!” Ajak Rio.
“Ayo.” Ucap aku.
“Apa kabar kamu fy? Udah lama ya kita baru ketemu lagi!”
“Aku baik. Selama ini kamu kemana aja sih, kok abis kelulusan SD kamu langsung menghilang gitu aja!”
“Aku nggak kemana-mana kok, cuman pas kelas 2 SMP aku pindah sekolah ke manado ikut nenek aku. Dan sekarang aku pindah lagi ke Jakarta.”
“Oh gitu.”
Aku senang banget bisa ketemu lagi sama Rio. Aku udah kangen banget sama Rio. Rio nggak berubah, dia tetap baik seperti dulu.
“fy, sekarang kamu udah berubah ya. Tambah manis aja.”
“Apaan sih yo, kamu juga tambah ganteng. Pantas aja anak-anak cewek ngelilingin kamu terus dari dulu sampai sekarang.”
“Hahaha…” Tawa aku dan Rio yang terlihat sangat akrab.
Ternyata ada yang melihat ify dan Rio yang sangat akrab, dia itu gabriel. Dia terlihat kesal sekali. gabeiel cemburu melihat ify dan Rio. Gabriel juga kaget ketika melihat muka Rio yang sangat mirip dengannya.
Ify kok akrab banget sih sama cowok itu? Siapa sih cowok itu? Apa jangan-jangan pacarnya ify! Tapi kok muka cowok itu mirip banget sama aku! Kok bisa sih?!! Batin Gabriel yang heran.
“Aku tidak nyangka loh fy, bisa ketemu kamu di sekolah ini. Sekelas lagi sama kamu.” Ujar Rio.
“Aku juga yo, aku seneng banget bisa ketemu sama kamu lagi. Selama inikan aku nyari-nyari kamu terus.” Kata aku keceplosan bicara.
“maksudnya apa?”
“…mmh…maksud aku, ya aku ingin tahu aja kamu masuk sekolah mana.”
“Apa bener?” Goda Rio.
“Iyalah, emangnya aku mau ngapain lagi nyari kamu. Kan aku tahu semua anak-anak yang lain masuk mana aja, hanya kamu doang yang nggak aku tahu.”
“Oh gitu..”
“Oh iya, waktu kita kelas 1 SMP. Ada yang sms kamu nggak, namanya fika.” Kata aku yg memberanikan diri menanyakannya ke Rio.
“Kelas 1 SMP? Mmh… Iya ada, kok kamu bisa tahu sih fy? Memangnya kamu kenal sama dia?”
“…iya aku dikasih tahu sama dia. Tapi kok setelah itu nomor kamu nggak bisa dihubungin lagi sih?”
Oh itu, soalnya aku ganti nomor. Tapi aneh deh, kok kamu bisa kenal sama fika. Memangnya fika itu siapa kamu? Kenapa fika ngasih tahu kamu?”
“…Itu karena…” Aku bingung mau jawab apa.
“Udah deh, kamu jujur aja sama aku. Kok fika ngasih tahu kamu tentang aku?”
“…Oke, aku jujur sama kamu. Tapi kamu jangan menyangka yang enggak-enggak ya! Dan jangan ketawain aku!!”
“Iya, iya.”
“…Sebenarnya fika itu…aku.”
“Hahh!! Kok bisa sih, kamu ngapain bilang kalo nama kamu itu fika dan kamu malah bilang salah sms.”
“Itu karena…aku bingung mau ngomong apa sama kamu. Lagian juga nama akukan fika. Kamu lupa ya, kalo nama panjang aku kan Alssya sauFIKA. Dulu memang aku tidak dipanggil fika, tapi aku dipanggil ify.”
“oh iya, aku baru ingat. Harusnya kamu bilang aja kalo kamu itu ify, ngapain sih kamu pake bilang fika doang! Aku kan jadi nggak ingat!”
”iya, maaf deh. hehe..”
***
Semakin lama, aku semakin dekat dengan rio. Aku senang sekali, akhirnya aku bisa bertemu dengan rio lagi. Walaupun aku tidak berani bilang ke rio, kalo aku menyukainya dari dulu, aku udah seneng kok bisa deket dengannya lagi.
Aku mendengar kabar kalo kak gabriel dan kak Zahra putus. Padahal mereka baru saja jadian seminggu. Memang kabarnya, kak gabriel kalo pacaran itu nggak lebih dari seminggu, pasti udah putus. Aku bingung deh, kok bisa sih kak gabriel kayak gitu. Itukan sama aja kak gabriel udah nyakitin perasaan perempuan. Aku nyesel sempat suka sama dia, hanya karena dia mirip dengan rio. Dan aku sekarang tahu kok, hanya rio yang ada di hati aku.
Entah kenapa suatu hari, kak gabriel ingin bicara denganku. Aku bingung, kak gabriel mau bicara apa denganku.
”ify, aku mau ngomong sama kamu.” pinta kak gabriel.
”...Ngomong apa kak?” tanya aku bingung.
”Kamu...mau nggak jadi pacar aku, fy?”
Bagai disambar petir, aku kaget sekali kak gabriel menembak aku! Aku tidak tahu harus berlata apa, aku benar-benar bingung sekali.
”fy, aku benar-benar suka sama kamu sejak waktu itu kamu nolongin aku. Bagiku, kamu itu penyelamat aku, karena kamu udah nyelamatin aku, fy!”
Di saat aku masih bingung mau berkata apa, aku melihat ada rio, via, dan oik dibelakang aku dan kak gabriel. Mereka bertiga juga sangat kaget mendengarnya. Apalagi via. Via langsung lari dari situ. Oik pun langsung mengejar via. Sedangkan rio, dia juga langsung pergi dari situ. Tadinya aku juga mau mengejar via, tapi kak gabriel menahanku.
”fy, please kamu jawab dulu!” Mohon gabriel.
”Maaf kak, tapi aku nggak mungkin jadi pacar kakak. Aku nggak mungkin nyakitin via. Dan aku nggak mungkin suka sama kakak, karena bukan kakak orang yang aku suka.” jawab aku.
”Jadi...kamu nolak aku, fy!”
”Iya, maaf kak.” aku mau langsung pergi, tapi kak gabriel berbicara sesuatu.
”Yang kamu suka rio kan? Kenapa kamu suka sama dia? Dan kenapa kamu dekat banget sama dia? Padahal dia begitu mirip dengan aku!!”
”Aku memang suka sama rio, karena rio itu first love aku! Aku akan lebih memilih rio daripada kakak!!” kataku dengan nada tinggi, aku udah emosi banget
”Apa?? Rio itu first love kamu??” gabriel tidak percaya.
”Iya, dan aku udah sebel banget sama kakak! Kakak itu playboy dan kakak juga udah nyakitin via! Aku nggak bisa maafin kakak!”
”Maaf fy, kalo aku kayak gitu! Tapi setelah waktu itu kamu menyelamatkan aku, aku jadi sadar kalo selama ini aku salah udah jadi playboy. Aku benar-benar sayang sama kamu, fy! Hanya kamu yang bisa bikin aku sadar. Aku akan berusaha berubah, maafin aku fy!”
”Oke, aku maafin kakak, aku harap kakak benar-benar berubah. Tapi aku tetap tidak bisa jadi pacar kakak!”
”Ya udah, aku bisa terima kok fy!” Ucap gabriel, walaupun dengan berat hati.
”Kak, kenapa kakak nggak balik lagi aja sama via? Via sangat sayang sama kakak, walaupun kakak udah nyakitin dia!”
”Aku akan berusaha untuk sayang sama Via dengan tulus, fy.”
”Bagus deh kalo gitu.”
***
”Vi…” ucap aku.
“…”Via diam saja.
”Via, aku juga nggak nyangka kak gabriel nembak aku! Please ke, kamu bicara dong!” Mohon aku.
”Dari tadi via tetap diam aja, fy!” Ucap oik.
”...kamu keterlaluan fy! Pasti kamu terima kak Gabriel kan! Kamu udah ngekhianatin aku fy! Kamu jahat!!” Kata via dengan nada tinggi yang marah sekali dengan aku.
”Nggak vi, aku nolak dia! Kamu tahu sendirikan yang aku suka itu rio, bukan kak gabriel! Aku nggak mungkin nerima dia! Dan aku nggak mungkin nyakitin kamu, via!” Ujar aku.
”.... Yang bener Fy?”
”Iya Vi.”
”Iya Vi, yang ify sukakan rio, bukan kak gabriel.” Ucap oik juga.
”Maafin aku fy, sempet nggak percaya sama kamu.” Ucap via sambil memeluk aku.
”Iya ke, nggak apa-apa kok. Yang penting sekarang kamu percayakan!” Kata aku.
”Nah, gitu dong kalian.” Kata oik senang. ”Oh ya fy, kamukan udah suka banget sama rio dari dulu. Kenapa kamu nggak bilang aja ke rio?”
”Iya fy, kan ini kesempatan kamu. Kamu nggak maukan kehilangan kesempatan ini lagi?” Kata Via juga.
”Tapi...” Aku agak ragu.
”Ayolah Fy, kesempatan nggak datang dua kali loh!”
”...Ya udah deh, aku akan berusaha. Nggak peduli rio terima atau nggak!”
”Gitu dong fy.” Ucap oik dan Via senang.
Tidak lama kemudian, kak gabriel datang.
”Ada apa lagi kak? Mau ngomong sama ify?” Tanya via dingin.
”Aku mau ngomong sama kamu, vi…” jawab gabriel.
Via bingung, gabriel mau bicara dengannya.
”Ngomong apa?”
”...Aku mau minta maaf vi, karena aku telah menyakiti hati kamu. Maaf ya vi.”
Via diam saja.
”Aku tahu, pasti susah buat kamu maafin aku. Aku sekarang baru sadar, aku benar-benar salah. Maafin aku, vi.”
”....Aku udah nggak marah sama kakak kok, aku udah maafin kakak.” Ujar via.
”Makasih ya vi. Oh ya, kata ify, kamu………masih sayang banget sama aku?”
”IFY!!” keke memelototi aku. Aku cuman bisa cengengesan aja.
”Vi, aku nggak bisa dapatin Ify. Tapi aku akan belajar untuk menyayangi kamu dengan tulus, dan aku akan berusaha untuk berubah, nggak jadi playboy lagi.”
”....Yang bener kak?” Via tidak percaya.
”Iya bener.”
”Aku seneng banget kak, makasih kak.”
”Selamat ya Vi, kak gabriel.” Ucap aku dan oik senang.
***
”Fy, via kan udah sama kak gabriel. Sekarang giliran kamu bilang ke rio, sebelum terlambat vi!” Ucap oik.
”Iya fy, ayo sana! Tuh Rionya!!” Kata keke juga sambil menunjuk ke rio.
Aku pun berjalan ke rio, walau agak takut.
”...Yo.” Panggil  aku takut-takut.
”Ada apa?” Tanya rio dingin.
”Aku mau ngomong……” belum sempat aku menyelesaikan kata-kataku, rio langsung memotong.
”Aku udah tahu kok, kamu udah jadian sama kakak kelas itu kan!!”
”....Bukan yo, aku....”
”Udahlah, aku nggak mau ngomong sama kamu!” Kata rio marah.
”Yo, kok kamu marah sih!”
”Gimana aku nggak marah! Orang yang aku sayang malah ditembak orang lain di depan mata aku sendiri!!” Rio keceplosan ngomong.
”Apa??” Aku tidak percaya mendengarnya. ”Kamu sayang sama aku, Yo?”
”I....iya, aku udah sayang sama kamu dari Sd dulu, tapi percumakan kamu aja udah jadi milik orang lain!”
”...Tapi yo, ini salah paham. Aku nggak jadian sama kak gabriel, aku nolak dia. Aku nggak mungkin nyakitin via, karena via sangat sayang sama kak gabriel. Lagian yang aku suka itu.... kamu yo!”
”Ka...kamu serius fy??”
”Iya, aku serius. Dari dulu aku juga sayang banget sama kamu, kamu itu first love aku. Aku nggak bisa ngelupain kamu.”
”Kok bisa sama ya kita?!”
”Cieee... itu namanya emang jodoh nggak akan kemana!” Seru Oik yang mendatangi aku dan Rio bersama Via.
”Iya th, selamat ya ify rio!” Ucap Via juga.
”Apaan sih kalian!” kataku dan rio bersamaan yang malu plus mukanya jadi merah kayak kepiting rebus.
”Ciee...ngomong aja barengan!”
”Tunggu deh, kalian berduakan udah jadian sama first love kalian! Terus aku gimana dong?? Masa aku sendirian sih?!” Ujar oik sambil cemberut.
”Ya kamu sama first love kamu juga dong Ik! Cari aja dia kayak aku! Karena jodoh nggak akan kemana, itukan yang kamu bilang tadi!” Ujar aku.
”Kamu cari si Obiet aja, ik!” kata Vi juga.
”Yaa kalian mah gitu! Ya udah deh, aku cari obiet aja! OBIET!!”
”Hahaha...” Tawa mereka bersama.
Akhirnya aku dapat bertemu juga dengan first loveku. Setelah selama ini aku mencarinya kemana-mana, tidak sia-sia usahaku selama ini. Walaupun banyak hal yang terjadi, tapi tetap di hatiku hanya rio seorang, first loveku. Apalagi kita sudah saling menyayangi dari dulu, hanya karena suatu hal yang memisahkan kita. Ini semua juga karena Tuhan pasti memebrikan indah pada waktunya, apalagi setelah kita berusaha. Pasti akan mendapatkan yang terbaik.
Aku pun menyanyikan lagu First love-Nica costa, dan semuanya pun ikut menyanyikan lagu itu...
-THE END-

Tak Hanya Sebatas Mimpi(Part11)

 
Tak Hanya Sebatas Mimpi(Part11)



“Dan kemarin itu Ify ketemu sama Debo, makanaya dia jadi keinget kejadian itu…”Kata Iel mengakhiri dongengnya(??). Rio yang mendengar cerita itu menampakkan wajah yang tak dapat di deskripsikan dengan kata kata -,- .

“Lo kenapa yoo??”melihat wajah Rio lama lama Iel menjai jijik juga.

“Gue terharu,, Ceritanya dramatis banget. lo ambil dari novel mana tuh yel? Mau gue borong(Dari novelnya penulis yo*Amin)”

‘Pletakk!!!’Dengan jengkelnya Iel menjitak kepala Rio.

“Hehe…Peace yel, gue Cuma becanda kok.”

“Lo tuh…Argh!!”

‘Ify’Batin Rio sambil tersenyum masam…

***

#Keesokan harinya…

@Kelas

“Eh Fy, Lo udah denger belom?”Tanya Gita

“Denger apaan?”

“Katanya mau ada anak baru lho…”

“Dari mana lo tau?”Tanya Ify

“Yaelah fy, masa lo gak tau sih…Gita khan Miss.Gosipp”Kata Irva menengahi

“Kagak ngerasa lu Va?”Tanya Gita

“Kagak”Jawab Irva santai kayak di pantai.

“Udah deh para Miss.Gosipp! kalo ga jawab pertanyaan gue lu pada mending sana sana”Kata Ify.

“iye iye”

“jadi dari mana lo tau Git?”

“Tadi ada anak cowok yang masuk ke kaspek, katanya sih mau pindah ke sini. Mungkin sekitar 1 mingguan lagi baru prosesnya selesai”Kata Gita panjang lebuar…

“Ooh…Teruus ada hubungannya gitu sama gue?”Taya Ify sambil duduk di bangkunya.

“Ada dong Fy…”Kata Gita tersenyum penuh arti pada Irva

“Apaan coba??”

“Lo kan mascot di kelas ini”Kata Irva

“Mascot ??”

“Iya…Mascot Playgirl!!”Jawab Irva+Gita bareng

“Yaelah git, va, omongan lo nyambungnya ke situ lagi…”

“Hehe…Peace Fy…”

“Yaudah, lo balik gih ke alam lo. Bu Dewi udah balik tuh”

“Iye iye…”

^^^

#istirahat
@kantin


“Eh guys, gue ke toilet dulu ya…”Kata Ify pada temn temannya yang sedang makan di kantin.

“Mm,, cepetan sana…”Usir Shilla

“Ngusir neng?”Tanya Ify

“Iye,, ude cepetan sono”Ify mencibir lalu pergi.

“Toilet toilet…”Gumam Ify sambil berjalan.

“Baiklah, kamu bisa masuk satu minggu lagi.”Ify mendengar suara pak Joe dari dekat tempat Ify berdiri. Lalu Ify mengendap endap melihat apa  yang terjadi…dan…

“I…itu…” Ify tercengang melihat pemandangan di depannya. Seorang laki laki sedang bersalaman dengan pak Joe dengan senyumannya. 

Dengan cepat Ify pergi dari tempat itu.

Ternyata orang yang tadi Ify lihat menyadari keberadaan seseorang yang mengamatinya.

‘Siapa itu?’Batin cowok itu.

‘Brukk’Karna terburu buru, Ify menabrak seseorang yang berjalan ke arah yang berlawanan dengan Ify.

“Ify!?”kata seseorang itu yang ternyata adalah Rio. Ify langsung terdiam. Tidak bisa lari, karna tangannya sudah di pegang Rio.

“Lo kenapa Fy”Rio memengang dagu Ify dan mengarahkan wajah Ify ke depan Rio.

“Gue ga papa kok”Ify mencoba tersenyum.

“Kalo lo ada apa apa bilang aja sama gue”Kata Rio. Ify tersenyum

“Sekarang lo mirip kayak Kak Iel ya kak?”Rio melepaskan pegangannya.

“Mungkin”Gumam Rio.

‘Mungkin tadi gue salah liat. Mungkin karna Cuma kepikiran aja tadi.’Batin Ify.


#Pulang sekolah(Skip)
@Gedung basket


Hari ini Ify dan agni eksul basket. Shilla dan Sivia menunggu mereka, karna sehabil pulang eksul mereka mau jalan jalan.

Begitu juga dengan Alvin dan Iel yang menunggu Rio dan Cakka.

“Baiklah, besok tim basket cowo kita akan melawan SMA Prasata. Dan kita memiliki satu masalah…” Kata Kak Dayat dangan wajah ragu ragu.

“Ada apa pak?”Tanya Rio

“Apa kalian masih ingat Kiki?”

“Kiki yang dulu masuk tim inti dan sekarang sudah pindah sekolah tanpa alasan yang jelas itu Kak?”Tanya Obiet.

“Iya, dan dia masuk ke tim SMA Prasata”Suasana gedung itu seketika kosong. Semua anak basket cowok bermuka tegang dan mengeluarkan keringat dingin.

“Kakak tau, dalam segi postur tubuh, teknik, dan shootnyatim inti kita masih kalah dari dia. Tapi setau bapak, dia tidak bisa konsen kalau sedang emosi. Tapi sampai saat ini bapak belum mendapatkan cara membuat emosinya goyah.”Terang kak Dayat. Lalu pak joe berdiri

“Hari ini latian bebas”Kata Kak Dayat sambil pergi.

“Emangnya si Kiki itu siapa sih?”Tanya Ify pada S.A.S

“Masa lo lupa sih Fy?”Tanya Shilla balik

“Lupa apa?”

“Ya ampun Ify masa lo bneran lupa sih?”Tanya Agni

“Apaan sih?”

“Kayaknya temen kita yang satu ini amnesia mandadak deh”Kata Agni

“Emangnya apaan sih?”

“MASA LO LUPA KALO KAK KIKI ITU MANTAN LO DAN DIA JUGA PINDAH SEKOLAH GARA GARA LO!!!!”Teriak Shilla dengan suara yang sangat amat amat nyaring seperti menggunakan 5 toakk(?) yang membuat seluruh penghuni ruangan menatap ke Ify.

“Beneran Fy, Kiki tuh korban lo?”Tanya Cakka

“Bener kak, nih kalo ga percaya liat deh di buku ini nih”Shilla memberikan sebuah buku yang erjudul *KORBAN IFY*(Brasa teroris aja) lalu shilla membuka halaman tertentu.

“Kak Kiki. Korban ke 19. Tanggal 3 Maret jadian, tanggal 4 Maret putus. Di putuskan dengan sepihak dan te-ra-gis”Rio membaca tulisan yang ada di buku itu. Semua orang menganga mendengarnya(Kecuali SISA yang udah pada tau)

“Gila ade gue. Emang kejadiannya gimana Shill??”Kata Iel menggeleng geleng.

“Gini…”Shilla memuli dongengnya.

#FB On

Ify sedang duduk di depa pianonya, dan mulai menekan tuts tuts itu dengan lincahnya hingga terbentuk sebuah lagu.

Telah habis kata terangkai untuk membuatmu
Kembali mengingat semua apapun janjimu
Aku mohon dengan sangat kepadamu
Waktu bersama denganmu tak sebanding dengan
Hancrhatiku begitu membekas di hatiku hidup……tanpamu
Aku mohon denga sanngat kepadamu
Kembalilah wahai sayangku hanya itu yang membuat aku tenang
Kembalilah…kembali padaku
Aku takkan pernah bisa hidup……tanpamu
Kembalilah wahai sayangku
Hanya itu yang membuat ak…
Ify menghentikan permainannya karna mendengar hpx berkicau…

‘Kiki calling’Ify melihat di hpx

‘nih anak bener bener nyari masalah sama gue’batin Ify sambil bermalas malasan mengangkat telfon itu.

“Halo ify sayang…”

“Apa?!”Tanya Ify jutekk + kasar

“Loh kok kamu kayak gitu sih say?”

“Gak usah panggil say say deh lo… Lo ituh udah ganggu gue banget! Tau gak sih lo hahh?!”Bentak Ify

“Maaf deh say,,, aku kan gak tau kalo kam…”Kata kata Kiki langsung di potong oleh Ify.

“Alahh!! Gak usah sok maniss gitu lagi deh lo!! Dan Mulai detik ini juga kita PUTUS!!”

“Ka…kamu becanda khan?? Masa kita putus Cuma gara gara hal sepeple kayak gini sih? Lagian kita kan baru kemaren jadian.”

“Apa?! Lo bilang ‘CUMA’ ??!!! Bagi gue ini bukan Cuma! Dan gue serius! Gue gak peduli kita baru jadian kemaren kek, sejam yang lalu kek. Pokoknya kita putus!!”Bentak Ify dengan menekan kata ‘CUMA’.

“Tapi aku…”Ify langsung menutup telfonnya, lalu Ify melanjutkan Permainan pianonya, sedangkan Kiki masih mematung dan tidak bisa menerima bahwa ia telah di putuskan Ify, dan mereka baru pacaran 1 hari.

Setelah kejadian itu, Kiki terus mengejar ngejar Ify. Tapi Ify terus menolak. Padahal bagi Kiki, Ify adalah Cinta pertamanya, karna sakit hatinya ke Ify, dia langsung pindah ke SMA Prasata.

FB Off

“Wah sadis lu pi?”Kata Rio

“Kecil kecil sadis Lo fy”Kata Kak Dayat dengan santainya seperti di pantai, Ify langsung melotot ke kak Dayat.

“Gue gak kecil kecil banget kali kak!!”

“Yaelah fy, lo itu mungil banget. Agni aja masih mending, masih tinggian Agni, terus kalo sama temen temen lo juga mereka jauh lebih tinggi”Kata kak Dayat

“Hahaha!!”Ify mencibir

“Mentang mentang badan kayak raksasa nyindir yang badannya normal”Kata Ify.

‘Pletakk’Kak dayat njitak Ify dengan mulusnya.

“Aww,, kepala Ify sakit nih kak”Ify ngelus kepalanya, Iel langsung menyambar.

“Eits…Yat, ade gue jangan lu apa apain. Awas lu, ampe kenapa napa…”Dayat langsung memotong pembicaraan Iel sebelum Iel berkicau lebih lama.

“Iya abang Iyel, kaga usah berpidato di sini, lagian Cuma kepala doang kok…”

“Tapi kan kalo misalnya lo pukul kepalnya, terus kena sarafnya, terus dia amnesia, atau gak gegar otak gimana, belum lagi kalau…Blabla…”Iel berkucau. Semuanya menutup telinga mereka.

“Lu sih yat, pake nyari masalah sama si Pedati(Rio sering njulukin Iel itu  Pedati alias PEmiDAto sejaTI)”Bisik Rio

“Ya, kan ga sengaja yoo…Gue tadi Khilap yo,”Bisik dayat.

“Yel, lo bisa berhenti dulu gak?”Tanya Cakka yang udah gak kuat(?) dengernya.

“Gak!”Kata Iel galak abis itu ngelanjutin lagi pidatonya.

“Lo mau kak Iel berhenti kak?”Tanya Ify ke Cakka.

“Lo bisa Fy?”

“Bisa donk”

“Cepet Fy…!”Ify langsung menarik nafas dalam dalam dan,

“PAUSE!!!!”Kata Ify dengan suara Toaknya yang menghentikan Iel yang berpidato, orang yang mau jato, Orang yng mau berkedip, dan air yang mau menetes(?).

“Kok pada diem?”Kata Ify watados

“Kesambet”Kata Cakka.

“Eh iya, kak, tadi lu bilang si Ify sadis mutusin dayat. Lu belom tau aja, waktu si Ify mutusin si Nyopon. Baru 2 jam jadian udah di putusin”Kata Shilla. Fy langsung manyun.

“Eh, kok pada ngomongin korbannya Ify sih? Kita udah dapet kartu jokernya kiki nih.”

“Apaan?”

“nih”Dayat nunjuk Ify

“Hah gue?!”Ify menunjuk dirinya sendiri.

“Yaiya lah ipy,, kan mnurut keterangan Cillong si Kiki itu masih sayong sama lu… brarti ‘bsvfzfl’, ya kan??”

“OGAH”

“Oke semuanya, sekarang kita susun rencana. Ify kan sudah setuju.”Kata Dayat sambil mengumpulkan babu babu(?)nya.

“Eh kakak dungul, gue bilang gue kga mau!”

“Nah itu kalian sudah dengar sendiri dari Ify kan, dia suruh rencananya cepat dilaksanakan, ayo cepet!”Perintah Kak Deyat yang membuat asep keluar dari idung dan telinga Ify(?).

“Gimana kalo rencenanya ‘takitubaikmcekiruub’ aja??”Usul Dayat.

“OGAAAAAHHHHHHHH!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”Teriak Ify dengan 21 Toakk(?)!!!

“Setuju! Boleh tuh rencana.”Kata warga warga yang lain

“Yaelah, kenapa gue kacang gini??”Ify manyun sambil duduk

“Jelek lo kalo manyun”Kata Rio sambil duduk di sebelah Ify

“Berarti kalo ga manyun gue cantik donk..”Ify senyum

“Kaga sih, sama jeleknya”Kata Rio santai

“Dasar pesek rese!”

“Behel!”

“Pesek”

“Pendek!”

“Item”

“Jelek”

“Cungkring”

“Lo Juga cungring!”

“Tapi lo lebih cungkring”

“Kaga! Lo!”

“Lo”

“Lo”

“Lo”

“Lo”

“Lo”

“Elo!”

“Elo!”

“Elooo!!”

“Elooooo!!!!”

“Eh bisa diem gak kalian berdua??”Tanya Alvin

“KAGAK!!!!”Jawab Rio dan Ify hampir bersamaan.Alvin langsung ciut.

“Eh, Kalian kalo mau rebut jangan di sini!!”Kata Dayat. Rio dan Ify langsung diem.

“Nah gitu kek diem.”Lalu siding berlanjut.,, tapi…

“Gue OL ahh”Kata Shilla sambil membuka BBnya, membuka twitternya dann,,

‘DOENG??’

Rio_Stev Behel lu! @Ify_Alssya @Rio_Stev Item!

Ify_Alssya Lu jelek :P @Rio_Stev Behel lu! @Ify_Alssya @Rio_Stev Item

Rio_Stev Lu elek!! @Ify_Alssya Lu jelek :P @Rio_Stev Behel lu! @Ify_Alssya @
Rio_Stev Item

Ify_Alssya Lo sangat amat Jelekkkk!!! @Rio_Stev Lu elek!! @Ify_Alssya Lu jelek :P @Rio_Stev Behel lu! @Ify_Alssya @Rio_Stev Item

Shilla_Zahrantia @Ify_Alssya @Rio_Stev Ribut Lu berdua!!Pacaran Mulu!!!

Ify_Alssya Bebek diem lu!! @Shilla_Zahrantia @Ify_Alssya @Rio_Stev Ribut Lu berdua!!Pacaran Mulu!!!

Rio_Stev Bebek diem lu!! @Shilla_Zahrantia @Ify_Alssya @Rio_Stev Ribut Lu berdua!!Pacaran Mulu!!!

‘DOEEEENGGGG!!!!!’Shilla langsung menutup twitternya dan pergi keluar gedung.

‘Jodoh sih jodoh, tapi kok gue yang di katain ya?’Batin Shilla sambil berjalan membeli minum.

^^

“Fy, Yo berjuang yah besok…”Kata Dayat sambil menepuk pundak Ify dan Rio.

“Berjuang?”Tanya Ify sdan Rio hampir bersamaan.

“Iya, buat besok”Jawab Dayat dan langsung pergi.

“Ada apaan sih??”Tanya Ify

 “Sebenernya Fy……”Iel menjeaskannya dengan muka ragu ragu, dan

“APAAAAA???!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”Ify Shyok

“Besok pertandingan jam delapan pagi, jangan lupa ya Fy…”Agni dan Obiet keluar gedung.

“…”Ify masih diam terbengong.


Bersambung…

Nah lho??
Ada apa dengan pertandingan nanti ya??
Kok Ify sampai Shyok??
Ada yang bisa jawab??
Ksi saran ya kira kira apa…

Senin, 27 Desember 2010

TAKDIR (cerpen)

TAKDIR (cerpen)


Ify tengah berlari lari kecil ke arah toilet sekolahnya. Namun langkahnya terhenti ketika seorang gadis seumuran dengannya yang bernama shilla memanggil namanya. Sontak ify menoleh ke arah shilla yang sedang berlari
ke arahnya.

“ify aw..”belum sempat shilla menyelesaikan kalimatnya. Sebuah bola basket telah melesat ke arah ify dan membentur kepalanya.

Bukk… ify jatuh terduduk sambil memegangi kepalanya.

Ify mengerang kesakitan sambil mengelus – elus kepalanya yang terbentur bola basket ‘nyasar’ itu. ia meraih bola basket yang tergeletak di sampingnya.

“dasar bola basket sialan! Gak punya mata apa lo ! seenaknya aja ngebentur pala orang. Kalo gue gegar otak gimana. Emang lo bakalan tanggung jawab apa?. Ini bola punya siapa lagi?”

“punya gue..”ucap seorang cowok hitam manis yang berbadan tegap dan gagah itu.


Ify mendongkakkan kepalanya. ia baru akan membuka mulut untuk memarahi orang yang sudah membuat kepalanya sakit itu. namun saat melihat wajahnya yang tampan, ify hanya memandangi orang itu tanpa berkedip sedikit
pun. Ia baru tersadar saat orang itu mengambil bola basket yang ify pegang
dengan kasar.

“eh..” baru saja ify berniat untuk menanyakan namanya. Orang itu sudah berlari kearah lapangan dan mulai bermain basket kembali. Ify hanya memandangi orang itu sambil senyam senyum sendiri.

“fy.. lo gak papa??”tanya shilla sambil membantu ify berdiri.

“hehe. Tenang aja. gue masih sehat walafiat kok.”

“oh.. syukur deh. Gue kira lo gegar otak gara – gara tuh bola basket. Lo tadi mau kemana? Main ngilang gitu aja?”

“oh.. tadi gue mau ke toilet. Kebelet! Eh.. jadi aja lupa. Gue ke toilet bentar..” ify kembali berlari lari kecil menuju toilet sekolahnya.

*****


Ify berjalan menuju lapangan basket di sekolahnya. Berharap bisa menemui sosok pria yang tlah membuat jantungnya berdebar tak karuan. Ini bukan yang pertama kalinya untuk ify memperhatikan sosok itu secara diam –
diam. Bahkan ini sudah menjadi rutinitasnya sejak bertemu dengan pria itu.
Semakin sering ia memperhatikan pria itu, semakin besar juga perasaannya untuk
pria itu. dan tanpa sadar seulas senyum telah mengembang di wajahnya. Ify
bukanlah gadis yang gampang menyukai seorang pria. Tapi entahlah, kenapa ia
bisa memiliki perasaan yang begitu dalam terhadap pria ini. Mungkin ini yang
dinamakan ‘love at the first sight’.

Shilla menepuk pundak ify “fy kok lo belom pulang sih?”

“mm.. bentar lagi.” Ify tak mengalihkan pandangannya sedetik pun dari sosok pria itu.

“lo merhatiin siapa sih?” shilla bertanya. Namun ify tak menjawab pertanyaannya. Ia mengikuti arah pandang ify dan menemukan sesosok kakak kelas yang menjadi idaman di sekolahnya.

“oh.. merhatiin ka rio toh..” gumam shilla. Namun dapat di dengar jelas oleh ify.

“ka.. rio?” ify menoleh cepat ke arah shilla.

“iya ka rio. cowok yang lo perhatiin itu namanya rio. dia itu kakak kelas kita.”jelas shilla

“oh rio. mm.. tapi kok gue jarang liat dia bareng ama temen temennya ya.. kalo main basket juga pasti sendiri terus..” Tanya ify sambil kembali memperhatikan sosok rio


“gue kurang tau juga sih. tapi denger – denger sih sikapnya dia itu dingin banget ama cewek. Senyum aja susah. Apalagi liat dia ketawa. Wuih langka banget. Terus dia itu terkesan ‘kasar’ ama cewek..” jelas shilla.
Ify hanya manggut – manggut mendengar penjelasan dari sahabatnya yang satu ini.

Shilla melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya “gue balik duluan ya fy.. bye..” pamit shilla sambil berjalan menjauh dan melambaikan tangannya.

Ify kembali memerhatikan sosok rio. pria yang misterius pikirnya. Dan itu membuat dirinya semakin tertarik.

Rio menghentikan permainannya. Sepertinya ia mulai kelelahan. Ia meraih ranselnya dan menyelempangkannya di bahu kirinya. Ia menuju parkiran sambil mendrible sebuah bola basket.

“tegur? Jangan? Tegur? Jangan? tegur? Jangan? Tegur? Jangan?tegur..” ify bergumam sendiri. Rio sudah semakin menjauh dari pandangannya. “tegur aja deh..” ify berlari lari kecil mengejar rio.

“ka rio..” ify setengah berteriak.

Rio membalikan badannya. Ia melihat seorang gadis yang berlari ke arahnya. Namun tak ada ekspresi apapun di wajahnya.

“ka rio kan?”Tanya ify setelah berhasil menyusul rio.


“masih inget gue gak?” Tanya ify. Namun rio hanya mengerutkan keningnya. Ify mulai membuka mulut kembali “itu.. yang waktu itu kena bola basket yang lo mainin??” Tanya ify. Namun ekspresi rio hanya datar –
datar saja. Suara pun tak ia keluarkan.


“mm.. mungkin lo lupa. Yaudah, gue ify..” ify menjulurkan tangannya dan memamerkan senyum termanisnya. Namun ekspresi rio tak berubah sedikit pun. Ia malah membalikan tubuhnya dan berjalan pergi. Meninggalkan
sosok ify.


Ify menarik kembali tangannya. Kecewa? Ya, ia memang merasa kecewa. Namun rasa kecewanya tak mengurungkan niatnya untuk mengenal sosok rio lebih jauh. Ia bertekad dalam hati untuk bisa membuat rio tersenyum. Tidak..
bukan hanya tersenyum. Tapi tertawa. Ya. Tertawa lepas…

*****

“fy.. ngapain sih lo deketin si ka rio? kalo lo knapa – knapa gimana? Dia kan agak ‘kasar’ gitu ama cewek. Lo gak takut apa?” kata shilla.

Ify menggelengkan kepalanya. “nggak sama sekali..”

“gila lo fy. Ngapain coba lo deketin cowok kayak dia.”

“yaah.. gue emang gila. Mau ikut nyamperin ka rio kagak lo?”

“kagak deh.. “ sahut shilla sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

“yaudah. Lo liat ya. Ka rio itu gak akan makan gue idup – idup..”

Ify berjalan mendekat ke arah rio yang sedang sibuk dengan bola basketnya. Ia mendekati rio perlahan.

“hai ka rio..” sapa ify. Tak ada jawaban dari rio. ia hanya menoleh sekilas dan kembali sibuk dengan bolanya. Ify mengela nafas. ‘sabar ify.. sabar ‘ batin ify.

“kak gue bawain minuman nih. Lo pasti aus kan?” tawar ify sambil menyodorkan sebotol pocari sweat kea rah rio. namun rio tetap tak menghiraukannya. Malah ia tak menoleh sedikit pun.

“yaudah. Gue simpen disini aja ya..” ify meletakkan sebotol pocari sweat di dekat kaki rio. lalu berjalan pergi meninggalkan rio.


Rio menoleh kea rah sebotol pocari sweat yang di letakan ify di dekat kakinya lalu memandang punggung ify yang berjalan menjauh. Tanpa sadar ujung bibir rio tertarik sedikit demi sedikit hingga membentuk sebuah senyum
tipis.

*****


Rio berjalan menuju parkiran tempat ia memarkir Yamaha TZR 50 miliknya. Namun langkahnya terhenti ketika seorang gadis memanggil namanya. Ia mengenali suara itu. karna ini bukan yang pertama kalinya gadis itu menemui
rio sepulang sekolah. Mungkin ini sudah yang ke lima kalinya. Atau mungkin
lebih.

Mau tak mau rio membalikan tubuhnya. Ia mendapati ify sudah berdiri di belakangnya dengan senyum lebar di wajahnya. Rio hanya mengangkat sebelah alisnya seakan bertanya ‘mau apa lagi lo’.


“hai ka. Mm.. gini. Mm.. gimana yak..” terlihat jelas kegugupan dari wajah ify. Rio benar benar sudah merasa jengkel dengan gadis satu ini. Ia membalikan tubuhnya dan berjalan pergi ke parkiran tanpa menghiraukan
ify.

Ify menysul rio sambil memanggil – manggil namanya. Namun rio tak menghiraukannya. Tapi ify tak merasa putus asa sedikit pun, ia terus memanggil – manggil nama rio.

“ka.. ka rio.. ka rioo…”panggil ify. Rio berbalik ke arah ify.

“mau ngomong apa lo?!” rio setengah membentak

“itu.. mm.. jadi gini..”

“udahlah! Males gue berurusan ama orang kayak elo !!” bentak rio. lalu ia berbalik dan tiba tiba saja langkahnya terhenti ketika..

“gue suka sama elo ka..” ucap ify lantang. Rio menghentikan langkahnya. Namun tetap membelakangi ify. Ia hanya diam mematung. Tapi sesaat kemudian ia tersadar. lalu rio berjalan pergi. Meninggalkan ify.. sendiri..


Ify berdiri mematung. Ia sendiri tak bias mengontrol perkataan yang terlontar dengan sendirinya dari mulutnya. Ia hanya bisa merutuki dirinya sendiri atas perkataan bodoh yang ia katakana tanpa bias ia
cegah. Kata kata itu terucap begitu saja saat rio akan meninggalkannya. Seakan
ia tak mau di tinggalkan olehnya.. oleh rio…

*****

Rio membanting ranselnya di tempat tidur. Lalu ia duduk di tepi tempat tidurnya masih dengan seragam yang menempel di tubuhnya. Ia mengacak – ngacak sendiri rambutnya.


“aarggh… maksud tuh cewek apaan sih !! seenaknya aja ngomong suka ama gue ! emang dia kira dia siapa? Berani beraninya ngomong kayak gitu ama gue.. aarrgh sialan..”ucap rio setengah berteriak. rio mengacak – acak
rambutnya lalu menghempaskan tubuhnya.

“kenapa dia harus suka ama gue? Kenapa harus dia? Kenapa juga dia itu harus suka ama gue? Kenapa harus cewek yang gue cintai ngomong suka ama gue? Kenapa harus gue?.. gue gak pantes buat elo fy.”lirih rio.


Rio sudah sejak lama memiliki perasaan terhadap ify. Semenjak gadis itu masuk ke sekolah yang sama dengan rio. bahkan ia mengetahui segala sesuatu tentang ify. Namun perasaan itu harus di buangnya jauh - jauh
saat ia sadar bahwa dirinya tak mampu membuat gadis yang di cintainya itu
bahagia. Hanya air mata dan kesedihan yang akan ia berikan. Bukan kebahagiaan.

*****


Ify berdiri di gerbang sekolahnya sambil sesekali melirik jam tangan biru muda yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Sudah hampir setengah jam ify menunggu supirnya yang biasa mengantarkan ia pulang. Tiba tiba
HP ify bergetar. Tanda sebuah pesan masuk. Ify cepat cepat menekan sebuah
tombol untuk membaca isi pesan itu.

1 new message – pak ahmad

From : pak ahmad

Aduh non. Mobilnya mogok.

Non ify pulang naik taksi aja ya.

Ify mendecakkan lidahnya berkali kali. “kalo gue gak di jemput. Gue pulang ama siapa dong? Masa gue harus nungguin taksi sih. mana ada taksi di sini” ucap ify.


Ify mengedarkan pandangannya ke sekolah. Sudah sepi. Yang tertinggal hanyalah rio yang sedang berjalan menuju motrnya yang di parkir. Ify sempat berniat untuk nebeng ama rio. namun teringat kejadian beberapa hari
lalu, saat ify lepas kontrol mengatakan suka pada rio. ia menjadi segan untuk
meminta bantuan kepada rio. apalagi akhir akhir ini ia sudah tidak pernah
menegurnya lagi.

Ify hanya menghela nafas lalu mulai berjalan pergi dari sekolahnya. Ia hanya berharap ada sebuah taksi yang bias mengantarkannya sampai ke rumah. Semoga saja. Semoga..

Dimana ini?


Ya tuhan.. dimana kah ini? Ify baru sadar bahwa dirinya sama sekali tak tahu jalan. Ify terus berjalan. Mengikuti kemana langkah kakinya membawanya. Sudah hampir satu jam ia berjalan. Namun tak ada satu ekor taksi
pun yang Nampak. Dan sekarang ia sama sekali tak tahu dimana dirinya sekarang
berada.


Ify terduduk lemas di pinggir trotoan jalan. Jalan itu sepi. Tak ada satu kendaraan pun yang lewat. Jangankan sebuah kendaraan. Orang – orang pun mungkin segan untuk kesini. Ify hanya duduk sambil memeluk kedua
lututnya sendiri, dan membenamkan wajahnya di antara tangannya. Ia hanya
berharap ada orang baik yang mau mengantarkannya pulang ke rumah dengan selamat..
lagi lagi hanya berharap..


Ify bias merasakan sebuah kendaraan yang melaju ke arahnya. Dan berhenti tepat di hadapannya. Ia mengangkat wajahnya sedikit. Ia melihat sebuah yamaha TZR 50. Ify mengenal motor itu. itu motor.. rio. ia mendongkakan
kepalanya, agar dapat melihat wajah sang dewa penolongnya. Ia hanya menatap rio
tanpa bersuara.

“naik..”seru rio.

Ify hanya diam tak bergeming. Tiba tiba saja. Ia berdiri dan memeluk rio. tangisnya pecah saat itu juga.

“gu.. gue.. takut.. gue.. takut..” tangisnya.

Perlahan rio mengangkat tangannya. Mengelus lembut rambut ify. Mencoba menenangkan gadis yang pernah menjadi belahan jiwanya. Mungkin sampai sekarang..

Rio melepaskan pelukannya. Mengusap air mata ify dengan ujung jarinya. Dan menatap mata ify dengan lembut.


“lo jangan nangis lagi ya fy. Gue ada disini. Lo gak usah takut. Gue pasti bakalan terus.. jagain lo..” ucap rio lirih. Apa mungkin? Apa bisa ia menepati kata – katanya sendiri. Mungkin ia hanya bisa menepatinya hari
ini saja. Esok? Siapa yang tahu. Itu hanyalah takdir yang tuhan beri untuknya.

“yaudah lo naik gih. Gue anterin lo pulang..” ucap rio. ify menurut, ia hanya menganggukan kepalanya lalu menaiki motor rio.

*****

Rio keluar dari kamar mandi yang berada di dalam kamarnya sambil mengeringkan rambutnya. Ia duduk di tepi tempat tidurnya dengan handuk yang menempel di lehernya. Kata kata ify masih jelas terdengar di telinga rio. “gue tau lo baik ka. Pasti lo punya alesan
di balik sikap lo yang dingin”.



Ia berjalan menuju cermin. Memandangi pantulan bayangan dirinya di cermin. Tak ada yang istimewa darinya. Kenapa ify harus menyukainya. Hanya ada luka. Luka bekas operasi jantung yang ia lakukan setahun yang lalu.
Setahun yang lalu.. ya, semenjak saat itu ia sadar bahwa dirinya sudah tak utuh
seperti dulu. Ia tak memiliki jantung. Yang ia miliki hanyalah sebuah jantung
elektrik. Ia tahu bahwa sebuah jantung elektrik tak bisa terus terusan berdetak
di dalam tubuhnya. Seberapa tahan sih sebuah jantung elektrik. Ia yakin pasti
jantung itu akan berhenti juga. Entahlah kapan jantung itu akan berhenti.. lagi
lagi ini hanyalah takdir tuhan yang di beri untuknya. Sebuah takdir..

“gue pingin hidup.. gue.. pingin.. hidup..” lirih rio

*****


Seperti biasa, sepulang sekolah rio selalu bermain basket sendirian di sekolah. Tapi tidak untuk kali ini. Ia tidak sendiri. Kali ini ia di temani oleh ify. Ia hanya ingin menepati janjinya untuk terus menjaga gadis
itu. semampunya. Sampai takdir sendiri yang bisa menghentikannya. Hanya takdir…

“kak pulang yuk.. udah mau sore nih.” Ajak ify. Rio hanya menoleh dan tersenyum, lalu menghampiri ify.

“nih minum dulu. Lo aus kan..” kata ify sambil menyodorkan sebotol air mineral yang sengaja di belinya untuk rio.

“thanks fy.”

“yuk pulang..” ajak rio.

Ify bangkit dari duduknya lalu mengiringi rio menuju parkiran sekolahnya.

“ka. Kok lo suka banget sih main basket?” Tanya ify

“karna setiap gue main basket, gue selalu ngerasain jantung gue hidup..”

Ify manggut manggut, padahal ia sama sekali tak mengerti maksud perkataan rio barusan. ‘Bukannya jantung ka rio emang udah hidup ya. Buktinya aja dia sehat gitu’ fikir ify

“fy. Lo mau gak gue ajak ke tempat favorit gue?”

“hah? Mau.. mau.. dimana??” Tanya ify antusias. Jarang sekali ia mendengar suara pria yang membuatnya jatuh hati ini.

“ntar juga lo tau..”

*****

Rio mengajak ify ke sebuah taman yang terdapat sebuah danau. Ia mengajak ify duduk di tepi danau tersebut..

“gimana fy tempatnya?” Tanya rio. namun matanya tak menatap ify sedikit pun.

“bagus.. enak lagi udaranya.”

“syukur deh kalo lo suka. Mm. lo tau gak apa yang gue suka dari tempat ini.” Ify hanya menggelengkan kepalanya. Walaupun pandangan rio lurus ke depan, ia bisa mengetahuinya.


“kalo sore sore gini, gue paling suka liat pantulan cahaya matahari di air danau ini. Kelihatannya indaaah banget. Warna air danaunya jadi agak kekuning kuningan gara – gara pantulan cahaya matahari. Trus kalo malem
gue paling suka kalo cahaya dari bintang bintang menghiasi air danau ini. Mmm..
rasanya gimana ya? Gue serasa liat lautan yang penuh bintang di hadapan gue…”seru
rio. senyuman tak luput dari wajahnya. Sorot matanya pun memancarkan
kebahagiaan. Dia belum pernah merasa sebahagia ini.

“fy.. fy kok lo diem aja sih..” Tanya rio sambil menoleh ke arah ify. Dan ia mendapati ify sedang memandangnya sambil tersenyum..


“nggak papa..” ify menggeleng pelan. Lalu meluruskan pandangannya. Menatap kilauan air yang berwarna keemasan di hadapannya. “ gue seneng aja bisa liat lo bahagia banget. Apalagi baru kali ini gue dengar lo
ngomong panjang lebar.” Lanjutnya.


Rio hanya tersenyum mendengar perkataan dari ify. Ia kembali memfokuskan pandangannya ke air danau. Sepi.. sunyi.. itulah perasaan yang menyelimuti mereka. Tak ada yang mengeluarkan sepatah kata pun. Mereka berdua
saling diam.. menikmati kebahagiaan mereka masing masing.

“gue sakit fy..” lirih rio. namun wajahnya masih tersenyum. “ sakit.. sakit banget.. disini..” rio mengangkat tangan kanannya dan menempelkannya di dada sebelah kirinya.

“sakit. Sakit hati..” sahut ify sambil terkekeh. Sedangkan rio hanya tersenyum. Pandangannya seperti menerawang.

“pulang yuk fy..” ajak rio sambil berdiri. Yang di ikuti oleh ify.


Ify berjalan mengiringi rio. dan tanpa di duganya secara perlahan rio menggandeng tangannya. Ify spontan langsung menoleh kea rah rio. namun rio hanya tersenyum tanpa mengalihkan pandangannya ke arah ify. Malah ia
semakin erat menggenggam tangannya.


Mereka berjalan menuju tempat rio memarkirkan motornya. Ify mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru taman. Cukup ramai juga disini.. banyak pasangan yang sedang berpacaran disini. Ada juga anak anak remaja seumuran ify
yang hanya sekedar berjalan jalan. Bahkan anak anak pun banyak yang berlarian
kesana kemari sambil bermain kejar kejaran. Bahagia? Ya.. bahagia sekali.. hari
ini ia merasa sungguh sangat bahagia. Ia sama sekali tak menyangka. Rio yang
selalu di sebut sebut bersikap dingin bahkan cenderung kasar bisa
menggandengnya seperti ini. Menggandengnya erat.. sangat erat..

Kebahagiaan tak bertahan lama?


Tiba tiba saja kebahagiaan itu seakan lenyap dan tergantikan oleh sebuah kepanikan. Tiba tiba saja rio menghentikan langkahnya. Genggamannya melonggar. Tangan kanannya memegangi dada sebelah kirinya. kakinya sudah terasa
lemas. Bahkan ia pun terjatuh sambil berkata “sakit fy.. disini.. Sakit.” Tak terasa
air mata ify pecah saat itu juga. Ia hanya bisa mengelus ngelus lembut rambut
rio sambil meminta tolong kepada orang – orang yang berada disitu. Tak perlu
menunggu lama orang orang pun sudah mengerumuni mereka berdua.

“panggil ambulance..”

*****


Ify terduduk lemas di depan ruang UGD. Air matanya sudah mengalir sejak tadi. Matanya sudah sembab dan merah. Tak lama kemudian shilla pun datang dan di ikuti oleh orang tua dari rio. shilla langsung menghampiri
ify.

“ka rio shill.. ka rio..”tangis ify sambil memeluk sahabatnya itu. shilla mengelus elus pundak sahabatnya sambil berusaha menenangkan ify.

“tante.. ka rio kenapa tante?” Tanya ify ke mamahnya rio.

“maafkan rio nak. Dia sudah menyembunyikan semua ini dari kalian..” kata mama rio.

“maksud tante apa..”

“rio mempunyai penyakit jantung. Jantungnya sudah tak bisa berfungsi dengan baik. Sudah satu tahun ia bertahan dengan jantung elektrik yang menggantikan jantungnya..” ucap mama rio sambil menangis.

Ify hanya bisa menangis mendengarkan penjelasan dari mama rio

“sabar fy.. sabar..” ucap shilla menenangkan ify yang sedang menangis dalam pelukannya.

*****


Rio sudah di pindahkan ke ruang rawat biasa. Dan ia sendiri sudah bisa membuka matanya kembali. Sedangkan ify hanya bisa menangis sambil duduk di samping tempat tidur rio. ia menangis sambil menundukan kepalanya. Sampai
sampai tak menyadari bahwa rio sudah sadar


Ia menggerakan tangannya perlahan dan menggenggam tangan ify. Sontak ify pun langsung mendongkakan kepalanya. Ia melihat rio yang sedang tersenyum padanya. Walaupun mukanya
terlihat pucat. Lagi lagi ia tak bisa membendung air matanya. Air matanya
mengalir lembut di pipi ify. Walaupun tanpa sebuah isakan.

“jangan nangis..” lirih rio.

Ia berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengangkat tangannya dan mengusap air mata ify dengan ujung jarinya.

“jangan nangis..” lirih rio sekali lagi. Namun bukannya membuat ify berhenti menangis malah membuat tangisnya semakin keras.


“yaudah kalo lo gak kuat. Lo boleh nangis sekarang. Tapi lo harus janji buat besok gak boleh ada air mata lagi. Janji..” rio mengacungkan jari kelingkingnya. Bukannya mengaitkan jari
ia hanya menunduk dan membiarkan air matanya mengalir semakin deras.

“ayo dong fy. Lo harus janji. Demi gue fy..” ucap rio lirih. Ify hanya menggeleng lemah.

“janji..” rio mengacungkan kelingkingnya sekali lagi. Ify hanya menggigit bibir kemudian mengaitkan jari kelingkingnya di kelingking rio. sambil mengusahakan seulas senyum tipis.

“janji..”

Terdengar suara pintu di buka. Dan di susul oleh ke hadiran ke dua orang tua rio.

“gimana kata dokter mah?” Tanya rio


Mamahnya hanya menggeleng lemas. “kondisi kamu udah semakin parah yo. Satu satunya jalan Cuma dapet transplantasi jantung. Sedangkan jumlah pendonor akhir akhir ini semakin sedikit..” suara mama rio terdengar sedikit
bergetar.

Rio hanya tersenyum “ gak papa mah. Mamah gak usah nungguin rio di rumah sakit ya mah. Hari ini rio pengen di temenin sama ify mah..”ucap rio sambil melirik ify.

“iya tante. Ka rio biar ify yang jaga. Tante istirahat di rumah aja.” sahut ify.

“yaudah. Tante ijinin ke orang tua kamu ya fy. Tante pamit dulu. Ntar kalo ada apa apa telpon tante aja..”

*****


Jam sudah menunjukan pukul 10 malam. Ify pun sudah terlelap. Rio meletakan sebuah surat di meja kecil di samping. Ia mengangkat tangannya perlahan. Mengusap lembut rambut ify sambil tersenyum “gue cinta sama lo fy. Gue
sayang sama elo.. sayaang… banget..” lirih rio. ia lalu mengangkat tangannya ke
dada sebelah kirinya. “sakit fy.. disini. Sakit banget.. bukan hati.. tapi jantung.
Sakiit banget.. gue udah gak kuat fy. Gak kuat..” lirih rio.


ia kembali mengusap lembut rambut ify. “kenapa takdir gue gini ya fy. Kenapa gue di takdirin punya penyakit ini... Tapi gue beruntung fy. Karna takdir juga udah mempertemukan kita. Dan hanya takdir yang bisa
memisahkan kita..” lirih rio. tak terasa air matanya jatuh.

“jangan nangis.. jangan nangis.. Cuma hari ini saja.. kali ini..”

*****


Ify memandang nanar kea rah nisan yang berada di hadapannya. Air matanya sudah kering. Matanya merah dan sembab. Hanya sebuah isakan yang tertinggal. Tangan kanannya menggenggam kuat sepucuk surat. Ya.. surat dari
rio. hujan turun dangan derasnya seakan ikut menangisi kepergian rio.
kepergiannya.. kepergian cintanya.. oleh takdir.


*****

Jangan nangis fy..

Gue mohon jangan nangis..


Maaf fy, kalo waktu itu gue pernah bentak lo. gue cuman gak mau lo deket ama gue fy. Lo tau kenapa? Ya.. gue sakit fy. Sakitt
banget rasanya fy.. gue udah gak kuat.. rasanya sakit banget.. disini fy.. di
jantung gue.. walaupun takdir gue sakit bagi gue. Tapi gue seneng takdir juga bisa
mempertemukan kita. Walaupun pada akhirnya takdir juga yang memisahkan kita..
kalo aja gue bisa milih takdir gue sendiri. Pasti gue milih di takdirin hidup
sehat. Dan bisa selalu ada di samping lo fy. Tapi takdir gue berkata lain. Ini takdir
gue.. dan gak ada yang bisa merubahnya..


Gue mau jujur sama lo fy. Gue suka sama elo. Bahkan bukan sekedar suka tapi gue sayaaaang sama elo fy. Gue cinta sama elo.. mungkin pengakuan gue ini gak akan
berarti apa apa. Tapi gue lega bisa ngungkapin perasaan gue yang udah gue
pendem sejak lama.. sejak pertama lo masuk di sekolah yang sama ama gue..


Lo harus inget kata kata gue fy jangan nangis…

With love

Mario stevano aditya haling

Tinggalkan komen...

Kamis, 16 Desember 2010

My Real Prince is…

Haloo!!

cerpen saya hadir lagi nihh,,

Slamat membaca!!!!



My Real Prince is…







Nama gue Sivia Azizah, lebih akrab di panggil Via. Gue sekarang sudah kelas XI di SMA Panduma di Jakarta. Gue punya sahabat baik yang namanya Ify.



Dan gue rasa sekarang gue udah mulai dekat dengan seorang cowok yang bernama Riko. Riko, Cowok yang udah berhasil ngerebut perhatian gue dengan senyumannya dan matanya sudah berhasil membuat gue terpesona.



Tapi entah kenapa, kayaknya Ify ga begitu suka sma Dia. dan sampai sekarang gue juga masih bertanya tanya.



“Pagi Vi…” Sapanya saat gue keluar dari pintu rumah gue, Riko memang sering banget ngejemput gue tiap pagi dan gue juga merasa nyaman dengan itu semua.



“Sudah siap ke sekolah Vi??”Tanya Riko. Semuanya seperti mimpi. Riko bagaikan pngeran yang menggunakan kuda putihnya menjemput putrinya.



“Vi??”Tanyanya lagi.



“Eh iya”Aku menaiki motornya dan prig ke sekolah.





@SMA Paduma



Gue memang pemimpi sejati. Dan gue juga selalu menganggap bahwa mimpi gue jadi kenyataan.



“Tuan Putri ayo makan dulu…”Kata Rio,



“iih Rio, kamu ini, aku kan jadi malu”Kata Ify. Teman sebangku gue.



Ify. Sama kayak gue, pemimpi sejati, dan Princenya Rio. Ify memang dari dulu memimpikan Rio sebagai princenya dan itu semua menjadi kenyataan,



Rio memberanikn diri untuk menyatakan perasaannya pada Ify setelah dia lihat ceirta cerita Ify yang di buat sesuai dengan mimpinya(Sebenernya waktu itu Rio pikir Ify itu benci sama dia karna Ify yang selalu menghindar dari dia.



Tapi setelah dia tau alasan Ify menjauhinya, ia langsung nembak Ify dengan cara yang romantis tapi agak lucu, soalnya Ify malu malu tapi mau), Ify menjadi putri dan Rio menjadi pangeran. Sungguh pasangan yang cocok.



Jadi iri. Kira kira kapan yah pangeran gue bakal nembak gue?? Eh iya, gue juag suka menggambar komik yang jalur ceritanya sesuai dengan mimpi gue. Ngomongin soal mimpi gue, gue jadi ngantuk.



“Hoaaamm…”



^^^

Di sebuah kerajaan…





“Putri, menikahlah dengan ku!”Kata seseorang yang mengenakan topeng.



“Tidak akan!”Putri Via menjauhkan dirinya dari pria bertopeng itu.



“Kau harus mau!”Pria iitu menarik Via, dan



‘Brukk!’Seorang pangeran yang juga menggunakan topeng memukul si pria bertopeng.



“Jangan Ganggu Putri Via!”Kata pengeran bertopeng sambil menariik tubuh Via dan Menggenggam tangannya.



“Putri, kau tetap di sini!”Katanya lalu melepaskan genggamannya dan melawan si pria bertopeng.



Pertarungan sengit pun terjadi. Beberapa kali pria bertopeng hampir mengalahkan pangeran bertopeng tapi pangeran bertopeng terus bangkit lagi.



Hingga pangeran bertopeng mengmbil pedangnya dan menancapkannya di dada pria bertopeng,,



‘Srekk’



“Pangeran!”Via memeluk pangeran bertopeng.



“Pangeran, maukah dikau melakukan sesuatu untukku?”



“Apapun akan ku lakukan putri”



“Maukah kau melepaskan topeng itu?? aku ingin melihat dirimu dibalik topeng itu”Kata Via. Perlahan pangeran bertopeng itu sedikit demi sedikit Via dapat melihat senyumannya, dan…





“VIA!!”Teriak Ify cukup keras di telinga gue. Argh! Nih anak ganggu mimpi gue aja. Udah tanggung tuh, si pangeran udah mau buka topengnya malah di bangunin lagi!



“Ify! Kenapa sih lo selalu bangunin gue di waktu yang gak tepat?”Omel gue ke Ify.



“Karna lo selalu tidur di waktu yang gak tepat.”Kata Ify dengan gayanya yang udah kayak professor punya professor(?).



“Emang kali ini gak tepat apa lagi?”Tanya gue.



“Sekarang udah masukan tau”Ify berdiri terus jalan di depan gue. Dia ngobrol ngobrol di depan gue sambil ketawa ketiwi bareng Rio. Iri banget gue. Serasa jadi kambing congek gue di sini.



‘Cupp’Rio mengecup kening Ify, pipi Ify merona. Terus Rio Ngacak rambut Ify, sampe akhirnya gue sama Ify masuk kelas.



Di kelas Ify senyum senyum gak jelas, kadang mesem mesem juga. Gue Cuma bisa bermimpi sampai pangeran gue datang.



“Lo kenapa lagi Vi?”Tanya Iel.



Gabriel Stevent Dnamik lebih tepatnya. Iel itu orang yang selalu menghibur gue setiap gue boring gini.

Tapi sebenernya dia pernah cerita ke gue kalo dia itu suka sama Ify, tapi Ifynya malah suka sama Rio sahabatnya sendiri.



###



FB on



Gue selalu memperhatikan tingkah tingkah Iel yang agak aneh.



Dia itu pendiam, jarang senyum, tapi entah mengapa Ify sering sama dia. gue sering banget memperhatikan tingkah lakunya,

entah mengapa gue merasa tertarik untuk mengetahui kepribadiannya,



Dan sangat banyak pertanyaan yang berputar di otak gue. Sampe sampe gue bikin satu dokumen di laptop gue yang isinya tentang Iel.



Nama lengkap : Gabriel Stevent Dnamik

Panggilan : Iel

…………………………………………………………



Dan masih banyak lagi. Gue juga ngoleksi foto fotonya Iel, menurut gue dia agak keren, gue akui itu saat gue ngambil fotonya waktu dia main basket dan waktu dia senyum bersama Ify.





Suatu hari>>



Gue lagi ngikutin Iel diam diam. Gue liat dia ngambil bunga mawar belakang sekolah dan mencium aromanya. Gue mau dia poto ahh,, ambil kamera, gue fokuskan dan…



‘Jprett’Dapet satu lagi karya dari Sivia. Gue kembali lagi ke persembunyian gue di balik pohon, gue liat hasilnya.



“Okelah”Gumam gue sambil ngeliat gambar itu di dalam kamera gue, terus gue liat lagi ke arahnya tapi…



“Lha dia kemana ya? Cepet banget sih ilangnya kayak hantu aja.”Kat ague yng ngeliat dia udah gak ada di tempat.



“Siapa yang kayak hantu??”Kata seseorang di belakang gue. Gue balik dann,,



“Huaaaa!! Lo sbbvlshbbfcd !”Ceplos gue, dia yang gue katain malah ketawa geli ngeliat gue. Mumpung dia lagi ketawa gue ambil kesempatan dalam kecempitan,,hoho…dannnn,,,



‘Jprett’Gue moto dia lagi. Gue lagi liat hsilnya tiba tiba dia ngambil kameran gue dan ngeliat isi isinya. Dia ngengkat sebelah alisnya.



Gue malu setengah mampus. Gimana engga coba, isi kamera gue itu semuanya fotonya dia dalam pose pose yang berbeda.



“L…Lo…??” Dia ragu ragu



“Heheh,, sory deh gue ngambil foto lo tanpa izin.”



“Kenapa gue?”



“Karna menurut gue lo itu unik. Awalya menurut gue lo itu sangat amat aneh…”Kata kata gue langsung di potong.



“Jadi menurut lo gue aneh??”tanya Iel yang bikin gue geregetan



“Gue belom selesai ngomong! Menurut gue lo itu memang sanggat amaat amaat aneh!! Karna lo itu ga pernah nyapa ataupun senyum ke orang orang lain kecuali…”Kata gue kepotong lagi, tapoii emang kali ini gue yang motong.



“Ke…Kecuali??”Tanyanya kayaknya agak gugup



“Kecuali…Ify”dia keliatannya terkejut sama terkaan gue. Apa dia…



“Lo itu selalu senyumm sama Ify. Selalu memperhatikan Ify. Selalu memberi Ify perhatian lebih dan Itu semua karna…”Dia motong kata kata gue lagi.



“Karna gue suka sama dia.”Kata Iel sambil pergi ke arah taman mawar dan memetik sartu bunga mawar lagi. Gue ngikutin dia.



“Ify tau soal perasaan lo ke dia??”Tanya gue, dia tersenyum masam.



“Ga.”Jawabnya.



“Lo nyatain aja perasaan lo ke dia. Gue yakin dia ga bakal ngebenci apa lagi ngejahuin lo”saran gue, dia langsung ngeremes batang bunga mawar itu dengan sangat kuat hingga tangannya mulai mengeluarkan darah.



“Bukan begitu…”



“Jadi??”



“Udah terlambat Vi. Ify…Ify udah jadian sama Rio.”Kata Iel.



Secepat itukah Rio nembak Ify?? Setetes demi setetes darah mengalir dari telapak tangan Iel. Gue langsung ngambil kain di tas gue dan gue tarik tangannya. Gue sedikit berjongkok di denpan dia yang lagi duduk.



Gue ambil bunga mawar itu dan gue taruh di sebelah tempat duduknya. Gue bersihkan darah di tangannya sedikit demi sedikit dan gue perban telapak tangannya.



Entah mengapa gue rasa dia meratiin gue. Tapi kayakya Cuma perasaan gue aja deh.



“Udah selesai. Nah gue duluan yah, Bye…”Gue langsung berdiri dan langsung ninggalin dia.



FB Off



Itu bbaru sebagian cerita dari awal gue mulai sahabatan sama Iel, pokoknya gitu deh awalnya…semenjak itu Iel mulai menunjukan senyumannya ke gue juga.



“Vi?!”Panggil Iel



“Eh, kenapa??”Tanya gue gelagapan



“Lo yang kenapa? Dari tadi ngelamun mulu…”



”Hehe… itu kan udah jadi kebiasaan gue”Kata gue sambil cengengesan



“Dasar lo”



“Vi, lo di cari tuh sama si Riko.”Tiba tiba si Ify nimbrung.



“Yang bener lo?”



“Iye, tuh dia uda di depen”



“Okelah prit, gue ke depan dulu ya, Byee”Gue kabur, gue lirik kayaknya Iel sama Ify ngobrol di kelas. Gue ke taman aja deh, nanti Riko kelamaan.



@taman



“Hey Vi”Sapa Riko ke gue lengkap dengan senyuman manisnya.



“Hey ko, udah lama?”



“Gak kok baru aja…”Katanya.



“Emm Vi,,”



“I…Iya”Gue jadi agak gugup



“Gue mau nyanyiin sesuatu buat lo…”

Akhirnya, akhirnya aku temukan

Wajahnya mengalihkan duniaku

Membuat diriku sungguh-sungguh tak berhenti mengejar pesonanya

Kan ku berikan yang terbaik tuk membuktikan cinta kepadanya

Dia dia dia

cinta yang ku tunggu tunggu tunggu

Dia dia dia

lengkapi hidupku

Dia dia dia

cinta yang kan mampu mampu mampu

Menemaniku, mewarnai hidupku

Ouuu……

Beningnya putihnya bidadariku

Cantiknya hiasi hari-hariku

Membuat diriku sungguh-sungguh tak berhenti mengejar…pesonanya

Kan ku berikan yang terbaik tuk membuktikan cinta kepadanya

Dia dia dia

cinta yang ku tunggu tunggu tunggu

Dia dia dia

lengkapi hidupku

Dia dia dia

cinta yang kan mampu mampu mampu

Menemaniku, mewarnai hidupku



Dia dia dia

cinta yang ku tunggu tunggu tunggu

Dia dia dia

lengkapi hidupku

Dia dia dia

cinta yang kan mampu mampu mampu

Menemaniku, mewarnai hidupku





Gue speechless banget dengernya. Mau siup gue disini. Riko megang tangan gue,,, jantung gue…mau copot rasanya.



“Vi, Gue tau, mungkin ini teralu cepat, tapi Gue sayang banget sama lo. Do you want to be my girl??”Gue,, Gak bisa ngomong rasanya. Gue Cuma nganguk. Dia langsung peluk gue.



Pucuk di cinta, Pangeran pun Tiba!!! Baru aja tadi gue berhayal hayal tentang pangeran,,, akhirnya pangeran gue…Riko!



^^^



Emm…gue bahagia??Bangett!! gue seneng banget, tapi ada satu yang masih menjanggal pikiran gue. Kata Ify dulu, setelah dia jadian sama Rio, setiap ia tidur, di dalam mimpinya wajah pangeran itu sudah sangat jelas. Wajah Rio. Tapi kenapa pangeran gue masih memakai topengnya??





“Pangeran! Pangeran! kau dimana??”Panggil Via yang berada di dalam suatu ruangan yang sangat gelap. Yang sangat sunyi, dan sangat menakutkan.



“pangeran…”Kata Via lirih sambil terduduk di lantai ruangan itu.



“Aku disini Via…”Kata seseorang lirih dari sudut ruangan gelap itu. seseorang tanpa topeng. Tapi wajahnya tidak teralu terlihat karna gelap. Hanya senyuman yang terlihat.



Senyuman pahitnya.



Perlahan ia semakin hilang di telan kegelapan dan akhirnya menghilng untuk sepenuhnya….



“Pangeran!!!”



“Vi?! Lo ga papa khan?”Tanya Ify khawatir karna melihat gue yang tiba tiba menjerit seperti itu.



“Pangeran Fy pangeran…”Tangis gue pun pecah



“Pangeran lo kenapa??”



“Pngeran gue pergi ninggalin gue Fy”



“Kok bisa?”



“Tadi gue mimpi pangeran hilang di dalam kegelapan Fy”Ify kelihatannya terkejut



“Yang bener Vi??”Tanyanya yang eklihatannya gak yakin banget sama gue



“Memangnya kenapa Fy??”



“…”



“Fy??”



“Eh? Kenapa Vi?”



“Memngnya kenapa Allsya??”



“E……engga papa”



^^^



“Via??”Panggil Ify. Ini adalah hari kedua gue izin masuk sekolah. Gue…



“Apa yang harus gue lakuin Fy??”



“Sabar ya Vi…Gue udah bilang lebih baik lo putusin aja hubungan lo sama Dia. dia memang berengsek”



FB On



“Via, kamu tolong bantuin aku ngerjain ini ya…”Riko ngasih gue buku tulisnya.



“Iyaa…”Gue pun ngerjainnya.



Setelah gue ngerjainnya gue mau kasih bukunya ke dia. Tapi Riko dimana ya?? Di situ ada dayat. Gue tanya ke dia aja ahh…



“Day, Riko mana?”Dia kelihatan gugup dan sedikit berfikir



“E……Riko…??”



“Iya donk say….”Gue denger suara Riko dari arah belakang, gue noleh dan…



“Ri…Riko??”Gue kaget. Riko lagi mesra mesraan sama seseorang. Gue langsung datengin mereka berdua dann,,



‘Plakk’Gue nempar cewek itu. Riko kelihatannya terkejut banget dengan kedatangan gue diantara mereka.



“Siapa Lo?!”Bentak gue



“Vi..Via??”Cewek itu kage dan langsung pergi.



“Kamu apa apaan sih Via?”



“Kamu tuh yang apa apaan?! Mesra mesraan dengn cewek lain di belakangku.”



‘Plakk!’Riko…………nampar gue.



“Udah deh masalah ini gak perlu di perbesar.”Katanya lalu berlalu. Gue jatuh. Tetes demi tetes air mulai mengalir dari mata gue.



“Butuh bantuan?”Tanya Iel sambil mengulurkan tangannya ke gue. Gue menerima uluran tangan itu lalu duduk di kursi taman bersamanya sambil menangis.



Setelah kejadian itu Riko semakin menjadi. Ia jadi kasar banget. Dia juga jadi sering nyuruh nyuruh gue. Dan lebih parahnya lagi, gue sangat sering memergoki dialagi bareng cewek itu.



Dan gue merasa sangat tertekan dengan itu semua, Ify selalu bilang sama gue untuk mengakhiri hubungan gue ini, tapi gue…gue…Argh!!!



FB Off



“Gue gak papa kok Fy”Kata Gue sambil berusaha tersenyum walau sangat sulit rasanya.



“Lo ini…Yaudah deh terserah lo aja, tapi besok lo turun yah…”



“Iya Ify tayong…”



“Bye…”Ify pergi dari rumah gue. Gue kembali masuk ke dalam selimut gue dan berusaha untuk tidur setelah beberapa hari ini gue ga bisa tidur,,



‘Toktoktok’



“Via?Ini gue Iel”



“Masuk aja yel, gak di kunci kok”Gue keluar lagi dari selimut.



“Lo gak tidur Vi?”



“Males ah”



“Lo tuh Vi, tidur aja males”Iel mencubit pipi gue,,



“Aww…”



“Eh vi, Pipi lo kenapa? Kok memar kayak gini?”Gue langsung nutupin pipi kanan gue dengan cepat.



“E…engga kok ga ada apa apa”Kata gue



“Lo gak usah bo’ong deh Vi”Iel narik tangan gue yang nutupin pipi gue.



“Ya’ampun Vi! Kok bisa ampe mem\ar kayak gini sih?”



“E……kemaren gue…jato. Iya gue jato”



“Bilang aja lo di pukul lagi sama Riko, iya khan?”



“…”Darimana Iel bisa tau??



“Yaudah sekarang lo tidur gih”Katanya sambil duduk di kursi di sebelah ranjang gue.



“Gue gak bisa tidur.”



“Emm…gimana kalo gue nyanyi tapi habis itu lo langsung tidur”Gue ngangguk.



Mungkin ini memang jalan takdirku
mengagumi tanpa di cintai

Tak mengapa bagiku asal kau pun bahagia
dalam hidupmu, dalam hidupmu



Telah lama kupendam perasaan itu
menunggu hatimu menyambut diriku

Perlahan ku tutup mataku sambi dengerin Iel nyanyi. Suaranya yang merdu menggema di telingaku. Gue merasa sangat nyaman.

Tak mengapa bagiku cintaimu pun adalah
bahagia untukku, bahagia untukku


reff:



ku ingin kau tahu diriku di sini menanti dirimu
meski ku tunggu hingga ujung waktuku

Dan berharap rasa ini kan abadi untuk selamanya

Mataku terpejam. Gue bisa kembali tidur, tapi gue tertidur lebih lelap dari pada biasanya,, tapi kenapa??



Dan ijinkan aku memeluk dirimu kali ini saja

Tuk ucapkan selamat tinggal untuk selamanya
Dan biarkan rasa ini bahagia untuk sekejab saja


repeat reff

ku ingin kau tahu diriku di sini me…nanti dirimu
meski ku tunggu hingga ujung waktuku

Dan berharap rasa ini kan abadi untuk selamanya



Dan ijinkan aku memeluk dirimu kali ini saja

Tuk ucapkan selamat tinggal untuk selamanya
Dan biarkan rasa ini bahagia untuk sekejab saja…Ou….Oouu…



“Pangeran…”Igau Via



“Nice dream yaa Vi,,, That song is for you, My Princess”Bisik Iel di telinga Via lalu keluar dari kamar Via.



^^^



Hari ini gue masuk sekolah lagi, gue harap dengan bedak tebal ini luka di pipi gue yang lebam.



Gue duduk tanpa melihat kanan kiri. Sampe akhirnya gue sadar, kok tumben gak ada orang yang cerewet di sebelah gue? Gue liat di sekitar gue juga sepi…Ify mana ya? Apa belum dating? Tapi ada kok tasnya? Gue coba ke kantin ahh,,



“Hikzz…”Kok gue denger suara Ify ya di sekitar sini? Gue liat di sebelah perpus kayaknya Ify ada di situ deh,



“Hikz…”Bener dugaan gue kalo Ify ada di sini bareng Rio. Tapi kok Ify nangis nangis gitu ya??



Penulis: sementara di tempat lain



“Hikz…Yo…gue”



“Udah ya Fy, lo jangan nangis gini donk”Rio meluk Ify



“Tapi yo…Via……Hikzz…”



“Udah, kamu serahin aja semua sama dia. lagian kamu harus yakin kalo dia bisa”



“Aku Cuma…khawatir yoo…aku…”Rio menaruh telunjuknya di depan bibir Ify, Rio memandang Ify dalam dalam……semakin dekat dan penuh teduh…



^^^



“Ify kok nangis nangis gitu ya sama Rio…Apa jangan jangan Ify……”Via segera menuju ke tempat RIfy.



“Ehem…”Via berehem tapi Ify dan Rio masih tetap dalam posisinya.



“EHEMM…!!!!”Via berehemm dengan sangat kuat, Rio dan Ify yang kaget dan baru sadar akan kehadiran Via langsung salting.



“Yaelah yang serasa dunia milik berdua”Sindir Via yang bikin pipi Ify yang udah merah gara gara nangis makin merah.



“Eh iya, Fy kok lo nangis sihh??”



“Ga papa kok Vi…”



“Apa jangan jangan ada hubungannya sama ni bocah satu ya? Wah tanggung jawab lu yo”Kata Via sambil menunjuk Rio.



“sumpah, gw gak ngelakuinnya” bela Rio.



“Woy ngomongnya kok pada ngelatur gini sih??Udah lah Vi, gue beneran ga papa kok”Kata Ify menengahi.



“Tapi lo bener ga papa khan?”Gue memastikan



“Iya Viaa”Ify tersenyum kecut



^^^



Astaga! Gue lupa! Buku perpustakaan yang gue pinjem belum gue kembaliin.



“Fy,”



“…”



“Ify”



“Eh, kenapa Vi?”



“Temenin gue ke perpus bentar donk! Gue mau kembaliin buku nih”



“Engga deh Vi, gue lagi nggak mud”



“Nggak mud atau mau smsan sama Prince Rio?”Sindir gue.



Dia tersenyum tipis lalu mengalihkan pandangannya ke hpnya. Kok aneh ya? Hari ini Ify gak seceria biasanya.



Tapi yaudah deh, mending gue cepet cepet ke perpus, keburu Pak Johan pulang, nanti malah gue kena denda.



“Nananana…”Senandung gue pelan untuk menghibur diri gue.



“Beneran kamu pacaran sama dia Cuma untuk manfaatin dia aja??”Gue denger suara cewek dari deket perpus, gue liat ah



“Iya, lagian dia memang gak akan pernah bisa di bandingkan sama kamu”Kata cowo itu sambil mengelus rambut ceweknya.



‘Ri…Riko?Dia Cuma manfaati aku?’



“Riko?”



“Via!”



“Iya, ini aku!”



“Ngapain kamu…”



“Halah diam lo!”Kat ague memotong katanya dengan penuh emosi.



‘Plakk!’Riko menamparku lagi…Kini bukan hanya pipiku yang tertampar, tapi hatiku tertampar lebih sakit di banding dengan pipiku.

Riko menunduk, Riko tak berani menatap mataku yang mulai merah dan berkaca kaca sekarang.



“Pukul!”Ucapku.



“…”Dia diam tak bergeming.



“Ayo pukul lagi!”Kataku sedikit keras



“…”



“Ayo pukul! Cepat pukul aku sampai kamu puas!”Bentakku sambil menarik tangannya.



Ia menatap mataku. Mataku yang sayu. Mataku yang sudah mengeluarkan banyak air mata untuknya.

Air mata yang tak pernah berarti di matanya. Air mataku yang terus mengalir dengan derasnya. Tapi tak pernah memiliki arti.



“Apa sih mau lo?!”Riko menarik tangannya



“Mau gue? Mau gue kita PUTUS!”Kataku. Kata kata yang selama ini tak pernah bisa aku ucapkan padanya, kini telah keluar.



“Oke kalo itu mau lo, kita bubar!”Riko pergi menarik gadis yang bersamanya tadi.



Gue terduduk lemas. Gue menggengam erat ujung rokku. Air mataku tak berhenti hentinya mengalir. Hatiku sangat sakit.



“Keputusan lo bener kok”Gue menoleh. Ada Ify yang sedang tersenyum tipis ke gue.



“Ify!!Hikzz…”Gue langsung berdiri dan memeluk Ify.



‘Tapi masih ada satu lagi yang bakal lo hadapin Vi…’Batin Ify sambil mengelus pundak Via.







@Café



Besok adalah hari kelulusan. Gue belum pernah mendapat satupun mimpi lagi. Tidur gue penuh dengan kegelapan. Tak ada lagi kisah kisah yang selalu menemani gue di setiap malam.

Tak ada lagi cerita yang bisa gue bagi dengan Ify setiap harinya.Tak ada lagi…………pangeran.



“Huh…”Gue menghembuskan nafas dengan kuat.



“Lo kenapa Vi? Kok lonya sedih gitu sih?Padahalkan besok lusa promnite”Kata ify dengan senyumannya.



“Huuuh”Eluh gue.



“Semangan dong Vi! Ayo se-ma-ngat!”Kata Ify sambil memegang tanganku dan menaikannya ke atas.



“Elo mah enak Pi, udah ada pasangan. Nah gue?”Eluh gue lagi. Ify tersenum kecut



“Tenang aja Piyong, besok lusa kan promnitenya pake topeng tuh. Siapa tau dengan itu lo bisa ketemu sama ‘Prince’ lo itu”Kata Ify



‘Bener juga sih Ify. Gue kan emang selalu melihat pangeran dengan topengnya. Mungkin gue bisa menemukan pangeran di pesta topeng nanti’Pikir gue. Senyum mengambang di wajah gue.



“Thangso Ipiyong!!”Gue nyubit kedua piipi Ify. Terus pergi



“Eh, lo mau kemana?”Tanya Ify sedikit berteriak



“Mau Shopping buat my Prince!!”Gue kaburr



‘Semoga lo bisa hadapin itu Vi’Batin Ify sambil tersenyum masam menatap punggung Via yang makin menjauh darinya.



Eh, hp gue ketinggalan di meja tadi. Gue balik aja gih ambil hp gue.



^Sementara itu^



“Ify…”Rio duduk di sebelah Ify



“Eh yo, gimana?”



“Hari setelah Prom Fy…”



“Huh…Jadi dia tetap pada keputusannya…”



“Sory Fy, gue udah berusaha buat nyegat dia. Tapi dia tetap nggak mau ngerubah keputusannya”Rio menggenggam tangan Ify.



“Ga papa kok yo. Bukan salah kamu kalo dia gak mau. Mungkin yang bisa ngubah semuanya Cuma Via.”



“Iya. Tapi apa bener kita harus terus merahasiakan ini?”



“Aku ga tau, tapi sebaiknya kita rahasiakan aja i…”Kata kata Ify terpotong.



“Rahasia apa?”Tanya Via.



“Via?! Sejak kapan kamu…”



“Ada apa setelah prom?!”



“I…itu”Ify dan Rio tertunduk.







Gue terus berlari…berlari dan terus berlari. Gue banting pintu kamar gue dengan kuat dan menngis sekencang kencanganya di dalam kamar gue. Terus menangis, tanpa ada yang mengganggu…



“Di Hari setelah Prom, Iel bakalan berangkat ke Aussie untuk ngelanjutin sekolahnya di sana.”



“Dia ga mau lo tau soal ini…karna dia…dia……sayang banget sama lo.”



Kata kata Ify it uterus berputar di otak gue. Cukup pangeran saja yang pergi. Jangan Iel juga…Gue akan sangat amat kesepian kalau Iel juga meninggalkan gue.



Rasanya air mata gue ga mau berhenti mengalir sekarang.



“Dia ga mau lo tau soal ini…karna dia…dia……sayang banget sama lo.”



Kata kata Itu sangat menusuk di hati gue. Bukannya Iel sangat menyukai Ify bukan gue? Kenapa sekarang dia bilang kalo dia sangat sayang sama gue? Argh!! Gue udah ga bisa berfikir lagi!



Ini teralu mengagetkan untuk gue. Ini teralu menyakitkan, untuk tau dia akan pergi…pergi dari gue…





Ku tak percaya kau ada di sini

Menemaniku di saat dia pergi



Sungguh bahagia

Kau ada di sini

Menghapus semua sakit yang ku rasa



Mungkinkan kau merasakan

Semua yang ku rasakan

Dengarlah kasih



Ku suka dirinya mungkin aku sayang

Namun apakah mungkin kau menjadi milikku…





Gue menutup mulut gue. Lirik lagu itu begitu saja keluar dari mulut gue. Apa mungkin lagu itu melambangkan perasaan gue saat ini kepada…dia?







Malam ini…Malam Promnite… Gue berusaha menenagkan pikiran dan hati gue. Gue harap…nggak bakal terjadi apa apa malam ini.

Gue harap…malam ini adalah malam terakhir gue tanpa mimpi. Gue harap…Iel akan selalu ada di sisi gue. Gue harap……



“Via, ayo sayang udah jam setengah tujuh ini. Sebentar lagi promnitenya udah mau di mulai. Nanti kamu telat lagi”Kata mama sambil masuk ke dalam kamar.



“Iya ma…Aku juga udah siap kok”



“Yaudah cepetan”Mama keluar dari kamar. Gue memandang kaca. Gue rasa gue udah siap.



Gue memakai dress selutut berwarna putih dengan pita di belakangnya dan bando putih polos serta memakai bedak tipis di wajah gue. Gue siap untuk pergi…



@Sekolah



Gue benar benar sudah ada di sini. Tapi gue mmerasa hati dan pikiran gue nggak sepenuhnya ada di sini tapi……di tempat lain.



“Selamat malam semuanya…!!”Sapa seorang Mc di atas panggung.



“Malam…”



“Sebelumnya selamat yah buat semuanya yang sudah lulus, dan ini ada persembahan dari teman kita yang akan menyenyokan sebuah lagu dengan orang yang paling di sayanginya,, langsung saja kita saksikan penampilan dari mereka!!”Mc itu turun dari panggung…



Intro lagu mulai terdengar. Lalu Ify keluar dari belakang panggung sambil memengang mic.





If~

I’ve never gone with the wind, just let it flow
Let it take me where it wants to go

Til you open the door, there’s so much more
I’ve never seen it before

Tiba tiba Rio keluar dari belkang panggung dan ikut bernyanyi

Ri~

I was trying to fly but I couldn’t find my wings
But you came along and you changed everything

RIfy~

You lift my feet off the ground
You spin me around

You make me crazier… crazier
Feels like I’m falling and I am lost in your eyes

Rio Dan Ify bergandengan dan saling tersenyum.

You make me crazier crazier crazier

Ri~

I watched from a distance as you made life your own
Every sky was your own kind of blue

And I wanted to know how that would feel
And you made it so real

If~

You showed me something that I couldn’t see
You opened my eyes and you made me believe.

RIfy~

You lift my feet off the ground

You spin me around
You make me crazier crazier

Rio merangkul Ify

Feels like I’m falling and I am lost in your eyes
You make me crazier crazier crazier oh

If~

Baby you showed me what livin’ is for
I don’t wanna hide anymore…oouuh…

RIfy~

You lift my feet off the ground

You spin me around
You make me crazier crazier



Feels like I’m falling and I’m lost in your eyes
You make me crazier… crazier… crazier… crazier… crazier



Mereka mengakhiri lagu itu dengan sangat baik…



‘Prokporkk!!’Lalu Mc itu naik panggung.



“Wah, amazing!! Emm,,tapi sepertinya ada yang belum di kasih tau nih dari kalian berdua”Kata si Mc. Gue menaikan sebelah alis gue. Rio menggandeng tangan Ify dan wajah Ify pun merona.



“Emm, kayaknya ada hubungannya nih sama cincin itu tuh”Mc itu menunjuk cincin yang di pakai mereka…



“R-I-F-Y. RIfy??”Mc itu menarik Tangan Rio dan membaca tulisannya.



“Rio-Ify”Gumam gue



“Hayoo,,,Coba deh perwakilan…Rio buat kasih tau...”Kata si MC, keliatannya Rio shyok dengernya. Dengan paksaan Rio di tarik dan di paksa bicara. Sampai akhirnya rio mau bicara.



“Seberennya gue sama Ify udah tunangan”Kata Rio lalu Ify sembunyi di balik tubuh tegap Rio dengan wajahnya yang sudah merah seperti tomat.



“Cieeeeee Cieeeee!! Prikitiew!! Ehem ehem!!”Sekejap Ruangan langnsung penuh dengan riuhan para penonton.



“Okay semuanya,, kita lanjut ke acara berikutnya…blablabla…”Rio dan Ify segera turun dari panggung dengan muka tomat.



“Vi…”Gue noleh, ternyata ada……Riko. Gue memalingkan muka gue.



“Vi,”Panggilnya lagi.



“Apa?”



“Gue mau minta maaf, lo mau kan maafin gue? Gue sadar Vi, Gue sayang banget sama lo”



“Please Vi, gue mohon…maafin gue”



“Lo mau ya maafin dan terima gue lagi?”



“Lo bakal tau jawabannya di atas panggung”Kata Gue.



“Baiklah berikutnya adalah penampilan dari Sivia!!”Gue naik ke atas pangggung sambil memengang sebuah gitar kesayangan gue. Dan mulai memainan intro…





Say you're sorry
That face of an angel

Comes out just when you need it to



As I paced back and forth all this time
Cause I honestly believed in you



Holding on
The days drag on



Stupid girl,
I should have known, I should have known



[Chorus]

I'm not a princess, this ain't a fairy tale
I'm not the one you'll sweep off her feet,



Lead her up the stairwell



This ain't Hollywood, this is a small town,
I was a dreamer before you went and let me down



Now it's too late for you
And your white horse, to come around



Baby I was naive,
Got lost in your eyes



And never really had a chance
My mistake, I didn't wanna be in love



You had to fight to have the upper hand



I had so many dreams
About you and me



Happy endings
Now I know



[Chorus]

I'm not a princess, this ain't a fairy tale
I'm not the one you'll sweep off her feet,



Lead her up the stairwell



This ain't Hollywood, this is a small town,
I was a dreamer before you went and let me down



Now it's too late for you
And your white horse, to come around


And there you are on your knees,



Begging for forgiveness, begging for me
Just like I always wanted but I'm sooo sorry



Cause I'm not your princess, this ain't a fairytale
I'm gonna find someone someday who might actually treat me well



This is a big world, that was a small town



There in my rearview mirror disappearing now

And its too late for you and your white horse
Now its too late for you and your white horse, to catch me now



Oh, whoa, whoa, whoa

Try and catch me now

Oh, it's too late
To catch me now



“Wow, penampiln yang bagus sekali dari Sivia! Sangat dalam! Dan suara yang merdu banget!! setuju gak temen temen??”



“Setuju!!”



“Oke deh, siip! Thx ya Sivia,”Gue turun dari panggung, dan kayaknya si riko udah minggat deh.



“Baiklah selanjutnya ada yang nitipin rekaman suara ini loh untuk kita semua…”



‘Rekaman??’Pikir gue.



“Katanya,, rekaman ini mau dia persembahin ke seseorang yang special ayo kita dengerin bareng bareng rekamannya.”Mc itu memutar rekamannya.



Mungkin ini memang jalan takdirku
mengagumi tanpa di cintai

Tak mengapa bagiku asal kau pun bahagia
dalam hidupmu, dalam hidupmu



Telah lama kupendam perasaan itu
menunggu hatimu menyambut diriku

Tak mengapa bagiku cintaimu pun adalah
bahagia untukku, bahagia untukku

reff:



ku ingin kau tahu diriku di sini menanti dirimu
meski ku tunggu hingga ujung waktuku

Dan berharap rasa ini kan abadi untuk selamanya



Dan ijinkan aku memeluk dirimu kali ini saja

Tuk ucapkan selamat tinggal untuk selamanya
Dan biarkan rasa ini bahagia untuk sekejab saja


repeat reff



ku ingin kau tahu diriku di sini me…nanti dirimu
meski ku tunggu hingga ujung waktuku

Dan berharap rasa ini kan abadi untuk selamanya



Dan ijinkan aku memeluk dirimu kali ini saja

Tuk ucapkan selamat tinggal untuk selamanya
Dan biarkan rasa ini bahagia untuk sekejab saja…Ou….Oouu…





Lagu itu? Suara Itu?! Iel! Apa mungkin Iel….Gue langsung berlari. Berlari sekencang kencangnya. Gue memang gak tau kemana kaki gue ini melangkah, tapi gue yakin…………yakin akan satu hal………



“Iel?”Ucap gue menatap seseorang yang berada di depan gue. Lelaki bertubuh tegap yang memiliki tinggi sedikit di atas gue dengan kulit coklat mudanya itu membalikkan tubuhnya.



“Via?!” Dia berbalik, dia sangat kaget melihat gue. Gue berlari…berlari memeluknya…memeluknya dengan erat. Seerat erat yang gue bisa.



“Vi…”



“Jangan tinggalin gue…”



“Ta…”



“Gue ga mau lo pergi gue…gue sayang sama lo. Gue memang selama ini sudah di butakan dengan riko. Dan gue ga mau lo pergi dan ninggalin gue sendiri di sini”



“Gue juga sayang sama Lo Vi, tapi gue mau nanya sesuatu sama lo…Emm…Siapa yang mau pergi?”Gue kaget dan melepaskan pelukan gue, kok Iel nanyanya gitu sih?



“Bu…bukannya lo besok mau berangkat ke Aussie?”Iel mengeutkan keningnya.



“Kapan gue ngomong kayak gitu??”



“Ta…Tapi kata Rio sama Ify……”



“Ehem…”Gue dan Iel menoleh.



“Sebelumnya maaf, sebelum kalian adu mulut, gue mau bilang sesuatu”Kata Ify sambil menggaruk kepala yang sebenernya gak gatel sama sekali.



“Sebenernya soal Iel berangkat dan lain lainnya itu Cuma akting dan rekayasa kita berdua aja…”Tutur Rio. Gue melotot ke Ify.



“Ify,, Gue tau ini pasti ide lo…”Ucap gue.



“Peace Vi, sebenernya gue juga gak mau ngelakuin ini. Tapi gara gara mimpi lo itu…yang bikin gue harus ngelakuinnya. Gue pernah baca dib log salah satu pemimpi juga tentang hal yang 11/12 sama mimpi lo, dan yang dialaminya setelah mimpi itu adalah hal yang sangat buruk Vi, BU-RUK Vi! BURUK”Gue geleng geleng kepala ngeliat apa yang udah Ify lakuin bikin gue Maluuuuuuuuuuuuuuuu berat!! Gak kebayang gimana muka gue sekarang. Tomat aja kalah kali y…


“Mimpi?”Tanya Iel


“Iya yel, Via itu mimpiin lo pergi ampe nangis nangis gitu dia…”Kata Ify yang berhasil bikin pipi Gue jadi tomatnya omat(?). Iel menaikan sebelah alisnya sambil menatap gue.



“Tapi akhirnya dia bisa mendapatkan princenya juga…”Kata Rio



“Prince??”Gue menarik nafas dalam dalam.



“My Real Prince is…Gabriel Stevent Dnamik!!!”Kata gue sedikit berteriak lalu memeluk Iel lagi.



“Yes My Princess”Bisik Iel di telinga gue.



Dan memang benar harapan gue terkabul! Karna mulai malam itu gue kembali bermimpi. Bermimpi tentang gue dan Iel. Yang sangat jelas dan sangat membahagiakan. Gue melanjutkan Kuliah gue bersama Iel, Ify dan Rio di UI… andai aja ada, gue pasti udah masuk UP(UniversitasPemimpi),, tapi karna itu udah ga ada jadi,, Mau gak mau deh…

Dan itulah kisah gue. Sedikit aneh, tapi itulah kisah gue. Kisah gue bertemu dengan prince gue. Sampai akhirnya gue bisa mendapatkan hidup gue yang kayak di cerita cerita gitu…



Happily Ever After!!!



“VIAAAAA!!!!!BANGUN!!!!JANGAN MOLOR MULU KERJAAN LO!!!!!” Dan masih dengan hari hari gue yang penuh teriakan Ify yang cempreng#Peace Fy…V-^-





My Real Price is…Gabriel stevent dnamik!!







THE END



Tinggalkan Komen… ^^

Maaf rada aneh…