My story

Wellcome to my blog\(>.<)/

Jumat, 19 Agustus 2011

Peri Cintaku & Akan Berakhir Indah(cerpen)

Masih ada yang ingat cerpen lamaku? Peri Cintaku judulnya.. Banyak yang ngomen "Rasanya nggantung banget, maka dari itu, aku memutuskan untuk membuat satu lagi cerpen ringan pelengkapnya"

maaf kalo tidak sesuai menurut pada penbaca, aku juga masi Amatiran, so mangap mangap saja yaa,,


Peri cintaku(cerpen)



‘kau bukanlah untukku,
meski ku tahu ku menyayangimu,
perbedaan ini menghambat kita berdua,
cinta tak mungkin terjadi,
diantara kita berdua
Tapi aku akan tetap mencintaimu’



‘Drtt…’Aku mengmbil hpku yang terletak di atas meja belajarku. Ku lihat, ada sebuah pesan masuk.

--------------------------------------------
From : IfyMyLove

Rioo…Aku kangen…^^
---------------------------------------------

Pesan itu dengan sekejab mampu membuatku tersenyum. Ify. Gadis yang telah merebut hatiku saat menginjakan kaki di SMA Jaya 1. tampilannya yang sederhana dan manis itu telah membuatku jatuh hati padanya.Dan kami masih berhubungan hingga kini.mungkin kira kira kami sudah berpacaran selama 4 tahun 7 bulan. Aku sangat hapal.

Tanggal 6 Desember, hari yang sangat membahagiakan bagiku dan Ify. Bertepatan dengan ulang tahun Ify aku dan Ify jadian. Lalu mataku tertuju pada sebuh figura foto.

Sebuah Figura berwarna biru dan dihiasi dengan tulisan ‘Forever Love’. Didalamnya terdapat fotoku dan Ify yang baru saja jadian dan masih menggunakan baju seragam SMA Jaya 1. Sungguh kenangan yang takkan kulupakan…

------------------------------------------------
To : IfyMyLove

Aku juga kangeeen banget sama kamu
Fy…<3 Kamu lagi ngapain nih? Sudah Makan belum? ------------------------------------------------- Aku memang termasuk protectif sama Ify, tapi Ify gak pernah marah seperti cewek cewek pada umumnya. Ify malah senang dan itu yang membuatku semakin suka, sayang, cinta padanya. Ia selalu bisa menerima kekurangan dan kelebihanku. Segalanya. Walau aku sedang dalam masalah, dia selalu mensuportku. Dan aku selalu bahagia bersamanya. Sangat bahagia. --------------------------------------------- From : IfyMyLove Lagi mikirin kamu yoo… Aku udah Makan kok... Sekarang aku udah gak telat makan biarpun sedikit saja… Karna ada kamu yoo…^^ --------------------------------------------- Ify memang sering telat makan hingga magnya kambuh dan sudah beberapa kali Ify masuk rumah sakit karnanya. Tapi kebiasaan itu mulai menghilang seiring waktu berjalan. ---------------------------------------------- To : IfyMyLove Iya ifyku…^^ ---------------------------------------------- From : IfyMyLove Yo, kamu janji kan akan selalu berada di sampingku? Selalu beraa di sisiku? ---------------------------------------------- Tiba tiba sebuah pertanyaan melintas di benakku. ‘Apa aku bisa terus bersama dengan Ify? Apa itu mungkin?’ Rasa aneh ini tiba tiba meliputi hatiku. Kenapa aku sekarang tidak bisa mengatakannya? Kenapa sekarang aku tidak yakin? Apa aku bisa? Apa itu mungkin? ---------------------------------------------- To : IfyMyLove Ofcourse My Princess :) ---------------------------------------------- Hanya jawaban itu yang bisa ku berikan sekarang. Memang tak terlalu meyakinkan, tapi hanya itu jawaban yang bisa ku berikan…setidaknya untuk sekarang. *** Saat ini. Hal itu terjadi. Hal yang paling kutakutkan kini terjadi. Saat bintang suci itu mulai redup. Saat keyakinan itu mulai menghilang. Saat keraguan itu semakin menyelimutiku. Kini terjadi… “Apa yang sekarang harus kita lakuin yo?”Tanya Ify sambil menagis di sebelahku. Ia menyandarkan kepalanya di bahuku. Mulutku serasa kaku. Sekarang aku tak bisa menjawab pertnyaannya. Aku terdiam. Aku berbeda dengan Ify. Aku berbeda dengannya. Kenapa aku baru ingat akan hal itu? Orang tua kami tidak menyetujui hubungan kami, yah karna Ify beragama Islam, sedangkan aku? Aku berbeda dengannya… *** @Rumah Ify Semenjak kejadian Ify yang memperkenalkan Rio kepada kedua orang tuanya, sering sekali keributan terjadi di rumah itu. “IFY! Cukup! Kamu ini bagaimana sih, kamu itu muslim fy! Papa gak setuju kamu berhubungan sama si Rio itu!”bentak Papa Ify “Ify ga perduli pa! Ify sayang sama Rio!! Dan Ify akan tetap sayang sama Rio apapun yang terjadi!”Kata Ify. “Kamu ini! Anak keras kepala!”Papa Ify semakin terbawa emosi ‘Plak!’sebuah tamparan keras mendarat di pipi kiri Ify. Sungguh menyakitkan. Seseorang yang sangat di sayanginya kini menyakitinya. Menggali lubang dalam di dalam hatinya. Mata Ify semakin berkaca kaca. Ify menatap ayahnya penuh kepedihan. Penuh rasa kecewa. “PAPA JAHAT!!!”Ify langsung berlari dari tempat itu. berlari kekamarnya. Mungkin hanya itu yag dapat di lakukannya sekarang. Sementara sang ayah hanya bisa menatap telapak tangan yang telah menyakiti anaknya itu. Menyesal? Mungkin. >>

“Even if our love can’t be one I’ll still love you my Ify…”Gumamku sambil menutup mataku. Ku ambil belembar kertas dan ku tulliskan perasaanku saat ini…
“Rio..”Pangil kak Angel dari luar.
“Masuk aja kak…”Kataku. Perlahan pintu terbuka. Kak Angel masuk dan duduk di sebelahku.
“Lo ga papa yo?”Kata kak Angel lirih
“Ga papa…”
“Gue tau perasaan lo yo, gue juga pernah ngalamin itu. saat gue salah jatuh cinta. Saat gue bersama dengan Riko dulu. Cinta yang takkan menyatu karna perbedaan itu…”Kata kak Angel, emosiku memuncak. Bahkan sudah tak terkendali lagi.
“BEDA KAK!! ITU GAK SAMA! GUE CINTA SAMA IFY!! APAPUN YANG TERJADI! GUE DAN IFY ADALAH SATU! IFY ADA DI DEPAN GUE! DAN GUE BERHAK MENCINTAI DIA!”Bentakku. Entahlah, perasaanku kini sangat kacau. Aku pergi. Pergi dari tempat itu. Aku takkan sanggup menatap mata sayu itu kembali mengeluarkan air mata. Aku sudah kembali mengingatkan kak Angel dengan kak Riko. Mungkin memang aku jahat. Kak Angel dan Kak Riko.

FB on

Angel dan Riko. Tinggal satu minggu lagi mereka akan bertunangan dan beberapa bulan kemudia mereka akan menikah. Tapi apa yang terjadi? Dan hari ini merupakan hari kepulangan Riko dari Singapur. ‘Prakk!’Angel menoleh kea rah sebelah lantai kamarnya. Matanya tertuju pada sebuah figura yang terjatuh ke dekat ranjangnya.
Angel berjalan mendekat ke arah figura yangterjatuh itu. Ia mengangkat figura itu. Fotonya dan Riko. Ia melihat pecahan kaca dari figura itu. Ia memunguti beling yang berserakan itu, tapi… “Aww…”Ringis Angel. Tak sengaja jari telunjuknya terkena pecahan kaca tersebut. ‘Apa yang akan terjadi?’Batin Angel. Tapi ia membuang jauh jauh pikiran negativenya itu, ‘Berfikirlah positive, takkan ada yang terjadi…’Batinnya. Tapi apa semua itu benar? Sepertinya tidak. Kini Angel terdiam di depannya. Di depan makam Riko. Riko yang telah di tunggunya kini mengalami kecelakaan saat dalam perjalanan menuju ke rumah Angel. Sakit? Kecewa? Itulah yang kini ia rasakan.
Hanya satu minggu,,, Kenapa waktu tak dapat menunggu hingga saat itu? Kenapa takdir itu harus berputar secepat itu? Semenjak kepergian Riko itu Angel terus membayangkan Riko berada bersamanya. Orang tua dan keluarganya menjadi sangat khawatir dengan perkembangan kejiwaan Angel. Bukan hanya mereka, Riko juga menangis melihat keadaan Angel saat ini. Orang yang sangat di sayanginya. Di cintainya dengan sepenuh hati. Kini Angel selalu mengajak bicara sebuah boneka kelinci yang pernah Riko berikan padanya saat ‘Anniversary’ mereka, hingga orang orang mengatakan ia mengalami shyok berat akibat perginya Riko dan tekanan yang terlalu besar itu juga bisa menyebabkan stress hingga mengalami gangguan jiwa atau lebih tepatnya gila
“Riko? Kenapa kamu ga jawab sih?”Tanya Angel sambil menatap boneka kelinci yang tersenyum itu. Angel menunggu jawaban dari boneka itu, tapi…tetap ia tak mendengar satupun jawaban dari boneka itu. Angel terus tersenyum sambil menunggu jawaban. Setetes air mata mengalir dari matanya. “Jawab Rikoo…”Kata Angel sambil menggoyang goyangkan boneka itu dengan air mata yang sudah membanjiri pipinya. Riko menangis di hatinya. Riko berjalan mendekat ke Angel. Menatap Angel yang sedang menangisinya. “Aku sayang kamu…Aku ga mau liat kamu sedih…”Gumam Riko tepat di depan teliang Angel walau ia tak dapat melihat Riko.
“Riko?”Gumam Angel “Aku ga mau kamu kayak gini…aku ga bakalan tenang kalo kamu kayak gini terus…Aku sayang sama kamu…Tapi sekarang aku takkan bisa ada di samping kamu…Cinta kita memang telah mati… Tapi ketahuilah, aku selalu ada di sini…Di hati kamu…Di sisimu…Di relungmu…Selamanya…Dan aku ga akan pernah pergi dari sana…Selamanya”Kata Riko. Kini Angel sadar. Ia salah…Ia telah menyiksa Riko. “Aku juga sayang sama kamu Ko…”Gumam Angel sambil memeluk boneka itu. Perlahan senyum mengembang di bibir Riko. Ia kini pergi. Pergi dengan lebih tenang. Bayangannya semakin kabur hingga benar benar menghilang…

FB off

>>>

Ify sedikit mengintip keluar kamarnya, sepertinya mama dan papanya sedang berdebat tentang sesuatu. “Cukup ma! Papa gak mau anak kita satu satunya berhubungan dengan orang yang tak seiman dengannya!” “Tapi pa, kita bisa kan melakukan cara lain” “Gak ma, ini cara satu satunya, gak ada lagi cara untuk menghadapi anak keras kepala itu!” “Tapi bila Ify pergi ke Australia, mama pasti akan kesepian pa!” “Gak ada cara lain ma, Cuma ini satu satunya jalan”Ify sangat shyok mendengar itu semua. “You’ll always in my heart what ever gonna happen…”Gumam Ify sambil menangis dikamarnya. “Kenapa ini harus terjadi padaku dan Rio? Kenapa harus perbedaan ini yang menghalangi kami? Kenapa?”Kata Ify sambil menatap luar jendela kamarnya. “Aku butuh kamu yoo…”Gumam Ify sambil mengambil i-phonenya.
----------------------------------------------
To : MyMario

Tunggu di taman, aku ke sana…
----------------------------------------------
From : MyMario

Aku OTW…Kamu hati hati ya…
Wait for me…
----------------------------------------------
To : MyMario

I will…
----------------------------------------------

Ify menatap jendela itu. Ify mengambil ponsel dan dompetku. Ia membuka jendela itu agak lebar lalu keluar dari jendela itu. Ia mengendap endap lalu berlari keluar dari rumah itu.

>>

Aku menatap sekeliling. Aku masih belum menemukan keberadaan Ify. Mana dia? Apa sesuatu terjadi padanya? “Rio!”Aku sedikit memutar tubuhku. Ify sedang berjalan ke arahku. “Ify? Pipi kamu……?”Kataku melihat pipi Ify yang sedikit memerah, bahkan membiru. Aku ingin menyentuh pipi itu, tapi tiba tiba tangan Ify menahanku.
“Kita bicara di café ya…”Pinta Ify, aku sedikit mengangguk lalu kami memasuki mobil dan pergi ke café yang biasa kami kunjungi. Café itu memang tak terletak terlalu jauh dari taman tempat kami tadi berada.
“Ayo turun fy,”Kataku. Ify masih terdiam di tempatnya. Pandangannya kosong kedepan. Aku tau pasti tadi terjadi sesuatu lagi dengannya, yang menyababkan pipinya membiru seperti itu. “What happen to you? Is there any problem?”Kataku lembut sambil menggenggam tangannya lembut. “…”Ify masih diam dan sedikit menggelengkan kepalanya. Aku menghela nafas pelan.
“If you don’t want to talk about it now……”
“Papa marah lagi yo…”Air mata Ify mulai menetes lagi. Membuat sebuah sungai kecil mengalir di pipinya. Perlahan tanganku mengelap air matanya.
“Yaudah, sekarang kita makan dulu ya…”Kataku lalu turun dari mobil bersama dengan Ify dan memasuki café itu. Saat kami memasuki café itu seorang wairtres menghampiri kami. “Mau pesan apa?” “Stroberry ice colame dua nasi goreng seafood dua dan pudding vanilla cream satu”Kataku, waitress itu menulis pesanan kami.
“tunggu sebentar ya, mas mbak”Waitress itu beranjak pergi.
“Iya”Jawabku. “Yo, nanti kita jalan jalan yok!”Ajak Ify dengan senyumannya. Seakan tak pernah ada yang terjadi. Tapi, bukankah memang itu yang ku harapkan? Tentu…aku akan membuatnya sedikit melupakan masalahnya…walau hanya sedikit.
“Ofcourse…”kubalas senyum manisnya itu. lalu pandangan kami beralih ke panggung café.
Menatap indahnya senyuman di wajahmu
Membuatku terdiam dan terpaku
Mengerti akan hadirnya cinta terindah
Saat kau peluk mesra tubuhku, oohh
Aku tersenyum mendengar lagu itu. Kugenggam tangan Ify. Aku memang tak ingin kehilangan Ify, aku tau itu.
Banyak kata yang tak mampu ku ungkapkan
kepada dirimu
reff:
Aku ingin engkau selalu
hadir dan temani aku
di setiap langkah yang meyakiniku
Kau tercipta untukku
Meski waktu akan mampu
Memanggil seluruh ragaku
Ku ingin kau tahu
ku selalu milikmu
yang mencintaimu
sepanjang hidupku
Ku tau ini memang sangat menyulitkan bagiku dan baginya tapi apa ini semua bisa kami lewati?
Sungguh hanya lah dirimu
yang aku cintai
Dan sungguh ku kan di sisimu
hingga ku mati
repeat reff
Aku ingin engkau selalu
hadir dan temani aku
di setiap langkah yang meyakiniku
Kau tercipta untukku
Meski waktu akan mampu
Memanggil seluruh ragaku
Ify memalingkan pandangannya padaku lalu tersenyum. Aku membalas senyuman manis itu. Apa yang ku pikirkan? Aku akan terus berjuang, mempertahankannya.
Ku ingin kau tahu
ku selalu milikmu
yang mencintaimu
sepanjang……hidupku
“Yo,”panggil Ify
“Kenapa fy?”
“Itu…”Kata kata Ify terpotong
“Silahkan menikmati”Aku dan Ify mengalihkan pandanganku, ke seorang witress yang sedang menaruh pesanan kami. Kamipun menghentikan pembicaraan kami dan menyantap pesanan kami.
>>
Setelah pergi berjalan jalan, aku mengantrkan Ify kembali ke rumahnya, meski tak langsung ke depan rumahnya. “aku pulang dulu ya Fy”kataku sambil mengelus rambut Ify “Iya yo,”aku berjalan menjauh kea rah mobilku. Ku buka pintu mobilku. Perasaan aneh kembali menyelimutiku…bukan seperti yang lalu…perasaan ini? Khawatir?Takut? Entahlah…
>>
Ify berjalan mendekat menuju pintu depan rumahnya, entah apa yang ia pikirkan saat ini, apa ia lupa bahwa ia ia pergi mengendap endap tadi atau memang ia sengaja? Wajahnya tampak yakin dan siap. Sepertiny ia mmemang berniat melakukan sesuatu.
“Kamu dari mana Ify?!”seseorang telah menunggu Ify di depan pintu rumahnya
“Menurut anda?”tanya Ify balik dengan dingin. “Kamu ini……,Jangan bilang tadi kamu habis pergi sama si Rio itu? Benar itu?!”Kata papa Ify sedikit membentak. “Menurut anda?”lagi lagi kalimat itu yang terlontarkan dari bibir Ify. Ayahnya semakin geram dengan kelakuan Ify. “Kamu ini, semakin hari semakin tak bisa di atur! Semakin kurang ajar!”Ify langsung memotong kata kata papanya. “Dan itu semua karena Papa! Ify seperti itu karena PAPA!!”Ify mulai terbawa emosi “Anak kurang ajar kamu!”Tangan papanya mulai bergerak. Ify menutup matanya, dan‘Plakk!’Sebuah tamparan kerasa mendarat di pipi Rio! Tamparan itu sangat keras sehingga ujung bibir Rio sedikit robek dan mengeluarkan cairang merah, darah…
“Rio…”gumam Ify lirih sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya. “Jangan sakiti Ify lagi om”kataku. “Kamuu…”Ify langsung memotong kata kata papanya.
“Cukup pa! CUKUP!! Papa jahat tau gak pa! Udah cukup papa nyakitin Ify. Dan sekarang..sekarang papa juga udah nyakitin Rio…orang yang paling Ify sayangi pa! Pa..Papa jahat!!”Ify langsung berlari. Aku yang melihat itu semua langsung berlari mengejar Ify. Papa Ify terpaku di tempat. Lagi lagi ia melakukan sesuatu yang salah, sebuah kesalahan yang snagat fatal.
>>
“Ify!”Aku terus berlari mengejar Ify yang terus berlari di depanku “Ify”Aku berhasil meraih tangan Ify, Ify terdiam sejenak lalu berbalik. “Biar aku obtain luka kamu..”Kata Ify, aku sedikit mengangguk. “Di mobil aja ya,,”pinta Ify sambil berjalan. Aku kembali mengangguk walau Ify tak melihatnya. “Masih sakit yo?”Kata Ify sambil mengobati ujung bibirku. “fy...” “Kenapa yo?” “Cerita sama aku, semuanya…”Ify sedikit menghela nafasnya. “Aku bakalan pindah kak..ke rumah tante aku yang di Aussie”Aku terdiam, tak mampu berkata kata lagi.
“Bawa aku yo, aku ga mau pergi.”Kata Ify.
“Gak Fy, aku ga bisa”Ify kaget mendengar ucapanku. Ia membuka pintu mobil, turun dan berjalan pergi. Aku pun turun dan mengejarnya, “Ify!”Aku meraih tangannya
“You’ve promise to me”Mata Ify tampak berkaca. Rintikan hujan mula membasahi kami.
“Yes, I’ll never leave you…I’ll always love you…And I’ll never forgive my self If you should fell that pain again…” Kataku sambil mengelus rambutnya lembut.
“Tapi yo? Aku cinta sama kamu. Gak ada yang bisa memisahkan kita. Bukan papa, Bukan juga perbedaan kita. Tuhan itu satu yo, jadi apapun perbedaan kita kita tetap satu”

“Aku juga cinta sama kamu fy. Tapi aku tetap tau fy, papa dan mama kamu butuh kamu. Mereka sayang sama kamu” “Nggak yo!! Mereka gak sayang sama aku! Buktinya mereka gak mu biari aku bahagia sama kamu!”

“Mereka sayang banget sama kamu tapi mereka juga gak bisa nerima perbedaan kita. Aku tau kamu cinta sama aku, aku juga cint sama kamu. Cinta itu memang Buta. Tak melihat perbedaan. Tapi bagaimanapun juga, restu dari kedua orang tua kamu juga penting.”Rintikan hujan terus membasahi kami. Mengisi kehampaan diantara kami.

“Fy,, Pergilah…dan biarkan kekekalan cinta diantara kita kan slamanya berada di hati. Jangan biarkan cinta itu mati, tapi tanpa keegoisan cinta.”Aku mencondongkan kepalaku. Perlahan ify menutup matanya, merasakan hembusan lembut nafasku yang semakin lama-semakin kuat menyapa wajahnya. Membiarkan jarak antara kami terhapuskan mengikuti kuatnya getaran dalam dada kami yang semakin terbawa oleh indahnya saat ini. Meski mungkin inilah akhir dari kisah kami.
>>
“Yo!”Aku terbangun dari lamunanku. “Kenapa yel?”Tanyaku pada iel. “Udah saatnya tampil.”Kata Iel. Sudah bertahun tahun sejak kejadian itu. Dan kini kejadian itu kembali berputar di dalam otakku. Kini aku adalah seorang penyanyi. Sekian lama aku tak bertemu dengannya dan kini…

“Malam semuanya,,”Sapaku. Sorot sorot lampu mengarah kearahku.

“Riooo!!!”

“Hari ini kami akan membawakan dua buah lagu yang sangat bermakna bagiku, langsung aja ya, Cinta Tak Harus Memiliki”

Ify,, nama itu masih berputar di otakku sampai kapanpun juga. Lagu ini ku nyanyikan untukmu fyy,,
Cinta memang tak selamanya bisa indah
Cinta juga bisa berubah menjadi sakit
Begitu yang ku rasakan kini
Perih hatiku tinggal kehancuran
Tak pernah terbayangkan
Dan tak pernah terfikirkan
Cintamu dan cintaku akan berpisah
Namun harus ku relakan itu
Untuk hidupmu agar lebih baik
Maafkan aku setulus hatimu
Kepergian diriku itu bukan keinginanku
Terima saja dengan pilihan yang lain
Dari orang tuamu
Jangan bersedih dengan keadaan ini
Jika kamu menangis aku juga ikut menangis
Terima saja semua ini ku lakukan
Untukmu…
Sayang semua ini ku lakukan
Hanya demi kebaikan kamu
Meski semua ini
Itu menyakitkanku
Jangan bersedih dengan keadaan ini
Jika kamu menangis aku juga ikut menangis
Terima saja semua ini ku lakukan
Untukmu…
Sayang semua ini ku lakukan
Hanya demi kebaikan kamu
Meski semua ini
Itu menyakitkanku
Maafkan aku setulus hatimu
Kepergian diriku itu bukan keinginanku
Terima saja dengan pilihan yang lain
Dari orang tuamu
Jangan bersedih dengan keadaan ini
Jika kamu menangis aku juga ikut menangis
Terima saja semua ini ku lakukan
Demi kebaikanmu
Jangan bersedih dengan keadaan ini
Jika kamu menangis aku juga ikut menangis
Terima saja semua ini ku lakukan
Terima saja semua ini ku lakukan
Untukmu…
“Hari ini kami akan membawakan sebuah lagu. Lagu yang sudah ku tulis sejak lama. Ku tulis untuk seseorang yang sangat ku sayangi. Orang yang sanagt ku sayangi dulu, sekarang, dan selamanya meski mungkin kami tak bisa bersama..Peri Cintaku…”Intro lagu yang di mainkan teman segroupbandku mulai terdengar. ‘Ify lagu ini buat lo’Batinku sambil mulai berjalan.
Di dalam hati ini hanya satu nama
yang ada di tulus hati ku ingini
kesetiaan yang indah takkan tertandingi
hanyalah dirimu satu peri cintaku
benteng begitu tinggi sulit untuk ku gapai
huuuuuu
aku untuk kamu, kamu untuk aku
namun semua apa mungkin iman kita yang berbeda
tuhan memang satu, kita yang tak sama
haruskah aku lantas pergi meski cinta takkan bisa pergi..hoouu…
benteng begitu tinggi sulit untuk ku gapai
huuuuuu
aku untuk kamu, kamu untuk aku
namun semua apa mungkin iman kita yang berbeda
tuhan memang satu, kita yang tak sama
haruskah aku lantas pergi meski cinta takkan bisa pergi
aku untuk kamu, kamu untuk aku
namun semua apa mungkin iman kita yang berbeda
tuhan memang satu, kita yang tak sama
haruskah aku lantas pergi meski cinta takkan bisa pergi..ii…
bukankah cinta anugerah berikan aku kesempatan
tuk menjaganya sepenuh jiwa oooh..oohh..
(aku untuk kamu, kamu untuk aku
namun semua apa mungkin iman kita yang berbeda)
tuhan memang satu, kita yang tak sama
haruskah aku lantas pergi meski cinta takkan bisa pergi
(aku untuk kamu, kamu untuk aku
namun semua apa mungkin iman kita yang berbeda)
tuhan memang satu, kita yang tak sama
haruskah aku lantas pergi meski cinta takkan bisa pergi
Aku mengakhiri laguku. Sepintas ku lihat, seorang gadis memberiku senyuman yang sanagt manis dari arah penonton. Senyuman yang sangat hangat yang sangat ku rindukan.Ify. “Ify”Gumamku setelah melihat seseorang yang mirip dengan Ify itu keluar dari tempat ini. Atau mungkin itu Ify? Rambutnya tergerai dengan indahnya dengan mata yang bening dan senyuman yang sangat hangat. Walau hanya sepintas tapi? Aku bisa merasakannya…itu Ify…Ify…Peri cintaku…

-THE END-

Lanjutannya

Akan Berakhir Indah(Cerpen)


Love doesn’t have to have each other. When we see our loved ones happy, that’s love. But when love didn’t have each other and make them suffer? Is that love?


***
bukankah cinta anugerah berikan aku kesempatan
tuk menjaganya sepenuh jiwa oooh..oohh..
(aku untuk kamu, kamu untuk aku
namun semua apa mungkin iman kita yang berbeda)
tuhan memang satu, kita yang tak sama
haruskah aku lantas pergi meski cinta takkan bisa pergi
(aku untuk kamu, kamu untuk aku
namun semua apa mungkin iman kita yang berbeda)
tuhan memang satu, kita yang tak sama
haruskah aku lantas pergi meski cinta takkan bisa pergi
“Musik Indonesia!!!”Sang musisi berseru dan meninggalkan panggung megah itu di iringi teriakan penonton. Penampilan yang sangat memukau, menggemparkan tempat itu.
“Good job yo!”Sang gitaris berkulit putih dengan rambut yang sedikit menutupi matanya berkompak dengan sang musisi yang bernama Rio.
“Like ussuall, sukses!”Kata pemegang bass sambil melepaskan bassnya. Rio hanya tersenyum tipis.
“Nih minum!”Seorang gadis berkulit putih dengan rambut yang di kuncir satu membawa sekeresek minuman dan makanan ringan.
“Makasih piaa!!”Gitaris yang bernama Cakka itu langsung meragkul dan mencubit pipi gadis chubby itu. Gadis itu sedikit meringis.
“Cakk!! Punya gue itu!!”Kata gitaris yang bernama Iel.
“Biasa yel, si Cakka kan emang gitu, napsunya minta ampun. Entar lo kasitau aja ke Agni biar nyaho dia!”Kata Drummer yaitu Alvin.
“Jangan donk!!”Cakka langsung gelagapan.

Rio tersenyum tipis melihat teman temannnya. Dan mengambil sebuah buku berwarna biru. Dihalaman pertama sebuah foto tertempel. Fotonya dengan Ify. Lalu Ia membuka ke halaman yang masih kosong.

Penyesalan terdalam itu karena aku telah melepaskanmu pergi Rio menghentikan tulisannya dan memasukan buku itu kembali ke dalam tasnya.

“Rio, tadi ada yang nyariin rio.”Kata Gadis chubby yang bernama Via itu.
“Siapa vi?”Tanya Rio. Gadis itu menganggkat kedua bahunya.
“Via gak kenal. Tapi katanya penting banget”
“Yaudah, gue duluan ya guys!”
“Yo’a!!”Rio bergegas keluar dari tempat itu dan menemui orang yang sedang berdiri atau lebih tepatnya menunggu dirinya.
“Maaf, apa anda yang mencari saya?”Tanya Rio. Sosok itu berbalik dan teresenyum tipis.
“Bu Alssya?”Rio sedikit kaget mendapati orang yang sekarang sedang berada di depannya. Jujur saja. Ini pertama kalinya mereka bertemu kembali semenjak peristiwa beberapa tahun yang lalu. Wanita paruh baya itu tiba tiba berlutut di depan Rio.
“Nak rio, tolong bantu ibu nak..”Rio langsung menahan bu alssya dan meminta bu alssya untuk berdiri lagi.

“Memangnya ada apa bu?”
“Pak Umari...Pak Umari....”
“Pak Umari kenapa bu?”
“Sekitar dua bulan yang lalu pak Umari mengalami stroke, dan sebulan kemudian karena stroke itu, terjadi kerusakan pada sistem saraf , khususnya saraf tulang belakang yang menyebabkan...”
“Kelumpuhan”Rio dengan suara pelan melanjutkan kata kata bu Alssya.
“Dua bulan lalu, pak Umari mendengar dari tante Ify di Aussie, Ify kabur dari sana beberapa hari sebelumnya.”

Apa benar yang ku lihat saat itu adalah Ify? Batin Rio.

“Ibu mohon nak, tolong pertemukan Ify dengan Ayahnya. Ayahnya sekarang menyesal atas perbuatannya. Ia ingin meminta maaf pada kalian berdua..Ibu mohon”Rio memejamkan matanya sejenak.
“Iya bu, rio akan cari Ify.”Kata Rio. Wajah bu Alssya langsung berseri seri. “Terima kasih nak Rio”Rio tersenyum tipis.
***
“Fy, lo bener ga mau balik ke rumah lo? Gak kangen sama keluarga lo?”Tanya seorang gadis mungil berkulit kuning sawo pada temannya.
“Bosen gue cha di rumah,”jawab temannya yang bernama Ify.
“Bilang aja kalo lo balik di rumah, entar lo di suruh balik ke Aussie”Jawab gadis mungil yang bernama Acha itu.
“Yaahh.. Itu salah satu alasan lah... Lagian gue ke sini kan mau refresing,”Kata Ify sambil tersenyum dan menyimpun nyimpun beberapa map.
“Refresing atau mau ketemu sama mar...siapa tuh namanya?? Mario yah??”Ify menghentikan gerakannya sejenak ketikan mendengar nama itu.
“Mario maksud lo? Ga juga lah..”Kata Ify sambil mengangkat tasnya.
“Mau ke mana fy?”Tanya Acha
“Kata Pak Abner hari ini ada meeting untuk pembuatan iklan baru itu loh”Kata Ify sambil pergi meninggalkan Acha.
“Emang ribet yah kalo uda jadi sekertaris si pak bos. Sibuknya minta ampun.” Kata Acha sambil mengeluarkan laptop Applenya.

Drttt... Acha mengambil handphonenya.

“Hallo?”
“Kamu lagi dimana cha? Uda makan belom?”
“Ya kak, Acha lagi di kantor nih”
“Nanti pulag jam berapa? Biar kakak jemput.”
“Pulangnya nanti Acha sama temen Acha kok kak,”
“Siapa?”
“Temen Acha yang dari Aussie itu loh,”
“Sekali kali kenalin ke kakak donk cha,”
“Nanti deh kalo ga lupa”
“Oh yaudah, kakak mau sudah mau tampil. Kakak tutup dulu ya cha. Bye”
“Byee...”

Tuut..tuutt....

Acha memandang ponselnya, “Gue baru sadar, ternyata kakak gue protective banget”Katanya lalu kembali melanjutkan pekerjaannya.

***

“Nelpon siapa vin?”Tanya iel sambil menaruh aquanya.
“Ade gue”Jawab Alvin
“Acha maksud lo?”Sahut Cakka
“Yo’a”
“Bukannya dia ada di Aussie?”Tanya Cakka
“Dua bulan lalu dia udah balik kalii.. Ketinggalan berita lu!”
“Woi! Udah di panggil Mc tuh kita!”Kata Rio. Lalu mereka berdiri dan menuju ke panggung.

***

“......nah, itulah yang akan menjdi bahan kita untuk iklan terbaru ini..”Jelas pemilik perusahaan atau lebih tepatnya pak Abner.
“Apa ada yang mempunyai usul atau tanggapan?”Tanya beliau. Seseorang mengacungkan tanganya.
“Ya?”
“Begini pak, menurut data, omset kita sepertinya turun cukup derastis. Terutama pada akhir bulan ini. Bagaimana cara tanggapan anda?”
“Apa ada yang memiliki usul?”Tanya pak Abner. Ify mengacungkan jarinya.
“Begini pak, menurut analisis saya, produk kita ini kurang menarik penyampaian dan penyajiannya, terutama di kalangan anak anak remaja. Sepertinya kita harus membuat sesuatu yang dapat menarik perhatian para konsumen. Misalkan kita memakai band atau aktris aktris yang lagi naik daun sebagai bintang iklannya untuk menarik perhatian para konsumen.”Jelas Ify panjang lebar.
“Saya sangat setuju pak dengan usul brilian tersebut, sepertinya itu dapat menaikan omset kita”Kata beberapa anggota meeting lainnya.
“Baiklah saya akan mempertimbangkannya dan untuk sementara meeting di tutup untuk hari ini. Terima kasih.”Kata Pak Abner. Ify menyimpun map map hasil meeting lalu bersiap siap untuk pergi dari ruangan itu,
“Ehem...Ify..”Merasa namanya di panggil, Ify mengentikan langkahnya dan membalikkan tubuhnya.
“Iya pak Abner?”
“Begini, Saya lihat kamu memiliki potensi besar untuk menjadi general menejer di perusahaan ini, bahkan mungkin memimpin perusahaan ini”Kata Pak Abner
“Maksud bapak?”
“Dari jalan pemikiran kamu, saya merasa kamu memiliki potensi besar dalam memimpin perusahaan ini”Kata Pak Abner.
“Saya hanya ingin menuangkan pemikiran saya, dan saya rasa saya belum siap untuk memimpin sebuah perusahaan karena saya masih harus banyak belajar. Tapi terima kasih atas pujiannya pak, saya sanagt tersanjung”Ify tersenyum. Terseyum sanagat manis. Pipi pak abner sedikit memanas.
“Rasanya gue udah tua banget lo panggil pak Abner fy, kita kan Cuma beda setahun. Lo panggil gue Abner aja. Dan bicaranya ga usah formal formal banget lah fy”Kata Abner sambil duduk dan memejamka matanya.
“Iya deh pak, eh maksudnya Abner. Em pak, saya duluan ya, saya ada urusan mendadak”Kata Ify yang sebenarnya tidak terdengar begitu jelas di telinga Abner, lalu ify pergi meninggalkan ruangan itu.
“Lo itu gadis yang sangat cantik dan cerdas.. dan seujurnya fy, gue itu....su...su...suka sma lo. Apa lo mau jadi pacar gue?”Abner membuka matanya, tapi Ify sudah tidak ada di tempat. Abner langsung nepok jidat.
“Udah grogi setengah mampus ngomong sekalinya oreangnya ga denger, sial banget gue”Gerutu Abner.

***

Tok tok tok! Ify beranjak dari ranjangnya ke arah pintu dan membuka pintu.

“Eh elo cha, gue kirain siapa..”Kata ify
“Iya nih, gue bawain pizza hut, sekalian gue bosen di rumah”Kata Acha.
“Iya, masuk gih”Kata Ify mempersilahkan Acha masuk lalu menutup pintu.
“Kok lo lama banget bukain pintunya fy?”
“Lo sih, mau ke apartemen gue gak ngabarin dulu. Kan gue juga sibuk”
“idih sok sibuk lo, emang lo sibuk apa sih?”
“Gue mau nyari band atau aktris yang lagi naik daun sekarang buat iklan kita nanti”Kata Ify sambil duduk di atas ranjangnya dan mengutak atik laptopnya.
“Gimana kalo kakak gue aja? Bandnya kakak gue sekarang lagi ngetop ngetopnya tuh, nanti gue culik aja mereka ke kantor”Kata Acha.
“Boleh juga, setidaknya itu sedikit mengurangi pekerjaan gue.”Ify mengkllik tulisan Turn Off di laptonya.
“Fy, gue gak kerasa... Semingguan lagi gue bakalan tunangan sama Ozy. Rasanya seneng banget”Kata Acha sambil berbaring di ranjang ify yang cukup luas.
“Selamat deh, sebentar lagi lo dapat julukan Nyonya Fauzi”kata Ify.
“Gue belom nikah sama dia kalii... Tapi di usahakan ssecepatnya”Kata Acha senyum senyum gaje.
“Lo mau nikah muda?”Tanya Ify
“Why not? Lagian ga muda muda amat lahh.. Dari pada entar menginjak ke kepala empat?”Kata Acha.
“Tapi lo baru 22 tahun achaaa”Kata Ify gemas
“Ga papa deh, lagian 22 tahun juga gak muda muda amat”Kata Acha
“Iya deh, serah lo..”Jawab Ify
“Kalo lo kapan nyusulnya fy?”Tanya Acha. Ify terdiam.
“fy?”
“...”
“Ify??”
“Eh, kenapa tadi cha?”
“Kapan lo nyusul?”
“Gak tau deh..”Ify menutup wajahnya dengan bantal.
“Yahh Ify mahh”Rengek Acha
“Udah jam berapa nih Cha?”Tanya Ify
“Eh iya, uda jam sepuluh kurang, kakak gue udah kalang kabut gitu nyariin gue”Kata Acha sambil cekikikan.
“Eh, kasian tau kakak lo nyariin lo kayak gituu...”Kata Ify
“Tenang aja, gue udah bilang kok kalo gue sekarang ada sama elo.. paling beberapa menit lagi ngetok pintu.”Kata Acha.
“Oohh..”
“Fy, lo tau gak.. Gue sayang banget sama kakak gue. Kakak gue itu sayang dan perhatian banget sama gue. Gue takut kak Alvin berhubungan dengan orang yang gak baik.”
“Kak Alvin?”
“Iya, itu nama kakak gue.”
“Fy, kalo boleh jujur... Gue mau kak Alvin nikahnya sama lo fy.”Ify sedikit terkejut.
“Kenapa?”
“Gue udah kenal lo fy. Gue tau lo itu baik, dan gue juga yakin kak Alvin pasti suka sama lo. Gue ga mau kak Alvin jatuh ke orang yang salah. Gue takut kak Alvin di sakiti. Gue gak mau kak Alvin yang selalu memberikan senyuman indahnya menjadi murung. Gue takut kak Alvin merasakan sakiit...”Mata Acha sedikit berkaca kaca.

Ify melirik Acha yang sedang berbaring di sampingnya. Dapat dirasakannya betapa sayangnya Acha pada kakaknya yang bernama kak Alvin itu. Ia hanya ingin yang terbaik untuk kakaknya. Ia hanya ingin kakaknya terus tersenyum.

“Kok gue jadi nangis gini ya? Gue numpang ke toilet lo dulu ya fy”Acha berdiri dari posisinya dan menuju ke toilet.

Ify terdiam. Ia menatap ponselnya. Di foto itu ada dua orang remaja menggunakan seragam putih abu abu yang sedang sersenyum. 6 Desember... Hari ulang tahunku. Aku kangen saat itu. Batin Ify sambil berduduk.

Tok tok tok! Ify berjalan menuju ke arah pintu kamarnya. Dan membukakan pintu.

***

“Lo kenapa sih vin, dari tadi gelisah mulu?”Tanya Iel sambil menyuapkan sepotong kue sus ke dalam mulutnya.
“Acha belum ngasih kabar nih. Malah udah malem gini lagii”Kata Alvin sambil mengotak atik handphonenya.

Rio melirik layar handphonenya “baru juga jam segini”

“Bagii gue ini bukan baru.. Udah malem gini kok”Alvin semakin gelisah.
“Berasa ade lo belum pulang dua hari dua malem aja lo”Kata Iel
“Nah, Acha uda ngasih kabar. Guys, gue duluan ya..” Rio ikut berdiri.
“Gue juga pulang duluan”
“Bentar deh. Siapa nih yang mau nganggkut si Cakka yang udah tekapar nih?”Tanya Iel sambil menunjuk Cakka yang lagi ketiduran di bahunya.
“Lo aja!”Rio dan Alvin kabur.
“Cakk, bangun donk..”Kata Iel sambil menggoyangkan bahunya.
“Diem lo cuungkring!”Igau Cakka.

Pletakk!! Iel langsung menjitak kepala Cakka.

>>

Apartemen Amorelova Alvin membaca papan nama Apartemen yang kini berada di depannya.

Tok tok tok! Alvin mengetuk pintu. Tak lama menunggu, pintunya terbuka. Seorang gadis cantik yang sedikit lebih tinggi dari adiknya dengan rambut hitam panjang dan senyuman yang sangat manis. Pipi Alvin sedikit memanas.

“Cari siapa ya?”Tanyanya.
“Achanya ada?”
“Kakaknya Acha ya?”Tanya gadis itu. Tuhan, hari ini gue liat bidadari Batin Alvin sambil tersenyum.
“Iya, gue Alvin. Lo?”Alvin mengulurkan tangannya, gadis itu menerima uluran tangannya.
“Ify”

Namanya kok familiar ya di telinga gue? Batin Alvin

Mukanya kok familiar ya? Batin Ify

“Eh iya, Achanya masih di toilet, ayo masuk dulu”Kata Ify.
“Iya, thx”Alvin memasuki ruang apartemen itu.
“Lo temen sekolahnya Acha dari Aussie ya fy?”Tanya Alvin
“Iya, tau dari mana?”
“Acha pernah cerita. Tapi kok lo ngomong indonesianya lancar banget sih fy?”Tanya Alvin.
“Gue emang aslinya orang sini kok Cuma dulu pindah ke sana”Kata Ify.
“Ohh gitu”Kata Alvin
“Eheemm”Sela Acha.
“Eh elo cha,”Kata Alvin sambil garuk garuk kepala.
“Katanya mau pulang?”Tanya Acha.
“Eh iya, ayok cha, fy duluan ya..”
“Ify, gue duluan, see you, besok gue jemput deh..”Kata Acha.
“Iya, dadah Acha...”Kata Ify.

***

“Kak,”pangil Acha sambil duduk di balkon kamar Alvin.
“Kenapa Cha?”
“Besok kakak anterin Acha ke kantor yahh...”
“Boleh”
“Tapi jemput Ify dulu”
“Okedeh acha cuu cayonggg ”Kata Alvin sambil mencubit pipi Acha.
“Aw, sakit tau”Acha mengelus pipinya, sementara Alvin hanya bisa nyengir. Acha menatap cahaya cahaya indah yang menghiasi langit diantara kegelapan.
“Kak Alvin suka sama Ify?”Tanya Acha.
“Apa cha?E...tadi acha bilang apa?...e...kakak ga mungkin lah suka sama Ify”Pipi Alvin seketika menunjukan warna merona.
“Hihihihi...”Acha tertawa kecil melihat alvin yang salah tingkah.
“Kalo kakak suka juga Acha gak papa kok”Kata Acha. Alvin menatap adiknya itu, lalu merangkulnnya.
“Udah malem, ayok tidur!!”Kata Alvin sambil mengacak rambut Acha.
“Iya iya, ga usah pake ngacak rambut Acha kenapa sih kak?”Acha berdiri dan berjalan menuju kekamarnya. Alvin hanya tersenyum menatap Acha lalu mengalihkan padangannya pada langit langit.

***

“Lo dimana sih fy, lo tau gak sih gue tuh kangen banget sama lo”Gumam Rio sambil menatap bintang bintang.
“Ehemm..”Rio berbalik.
“Eh elo vi. Kenapa?”Tanya Rio pada Via.
“E.... itu yo, via mau cerita sama rio...”Kata Via.
“Cerita aja”
“Jadi via itu suka sama seseorang, dia itu gak pernah suka sama via. Dia gak pernah sedikitpun ngelirik ke via. Dia...baik banget. Dia...via suka banget sama dia”Kata Via.
“Si ‘Dia’ itu bukan gue kan?”Tanya Rio
“Bukaaaan!! >//////<”Via menutup wajahnya.
“Jadi?”Dengan wajah bersemu merah Via menjawabnya dengan sebuah nama. Rio menaikan alisnya lalu terkikik.
“Ckckck..”
“Kenapa yo?”
“Gue akuin, si dia yang lo maksud itu emang bener ga peka. Kalo lo ngasih perhatian juga dianya ga respon lebih baik lo biilang aja sama dia kalo lo itu suka sama dia”Saran Rio. Via menatap langit langit.
“Sampai kapan via gini terus ya?”Raut wajah via berubah. Rio juga kembali menatap langit langit.
“Entahlah”gumam Rio

***

Ify menatap layar handphonenya, “Aku kangen, kangen banget”gumam Ify sambil mengusap cairan bening yang mengalir dari matanya.

“Kita akan selalu bersama kan?”Tanya Ify sambil menyandarkan kepalanya di bahu Rio di bawah matahari yang mula terbenam.
“Ya, kita akan selamanya bersama...”Rio menggenggam jemari Ify.
“You’ll always love me, don’t you?”
“I’ll always love you”
“Promise?”
“Yes, I promise my princess”

Cairan bening kembali mengalir. Ify menatap ke langit langit. Bintang yang besinar seakan merasuki hati Ify.

Telah lama sendiri
Dalam langkah sepi
Tak pernah kukira bahwa akhirnya
Tiada dirimu di sisiku

Meski waktu datang dan berlalu
Sampai kau tiada bertahan
Semua takkan mampu mengubahku
Hanyalah kau yang ada di relungku

Hanyalah dirimu
Mampu membuatku jatuh dan mencinta
Kau bukan hanya sekedar indah
Kau tak akan terganti
Tak pernah ku duga bahwa akhirnya
Tergugat janjimu dan janjiku

Meski waktu datang dan berlalu
Sampai kau tiada bertahan
Semua takkan mampu mengubahku
Hanyalah kau yang ada di relungku

Hanyalah dirimu
Mampu membuatku jatuh dan mencinta
Kau bukan hanya sekedar indah
Kau tak akan terganti
Tak pernah ku duga bahwa akhirnya
Tergugat janjimu dan janjiku

Meski waktu datang dan berlalu
Sampai kau tiada bertahan
Semua takkan mampu mengubahku
Hanyalah kau yang ada di relungku

Hanyalah dirimu
Mampu membuatku jatuh dan mencinta
Kau bukan hanya sekedar indah
Kau tak akan terganti
Tak pernah ku duga bahwa akhirnya
Tergugat janjimu dan janjiku

Kau tak akan terganti

Ify berhenti sejenak. Kau tak akan terganti Rio batin Ify sambi lematap langit langit.

***

“Jadi kita ke apartemen Ify dulu cha?”Tanya Alvin.
“Iya kak”Jawab Acha sambil menyuapkan nasi gorengnya ke mulutnya.
“Eh iya, nanti sore kakak sama Orion bisa gak ketemu sama Ify, soalnya perusahan kami mau pake kalian buat iklan.”Jelas Acha
“Oh, oke oke”

Drttt Acha melirik handphonenya. “Bentar ya kak” Acha sedikit menjauh dari tempat Alvin. Tak lama kemudian Acha kmbali.

“Siapa cha?”
“Ozy kak,”
“Fauzi?”
“Iya”
“ooohh”
“Kak,”
“Kenapa cha?”
“Ozy udah di depan kak, jadi Acha berangkat duluan ya,”
“Terus kakak gimana cha?”
“Kakak jemput Ify ya”
“Tap...”Belum sempat Alvin melanjutkan kata katanya Acha langsung memotongnya.
“Bye bye kakak!”Acha langsung pergi. Alvin menggeleng gelengkan kepalanya.

Acha memang sudah bercerita pada Alvin tentang Fauzi atau yang acha panggil Ozy, juga tentang rencana acha untuk bertunangan dengannya. Awalnya Alvin ga setuju, takut orang yang bernama Ozy itu tidak baik. Tapi melihat betapa seriusnya mata Acha saat mengatakan bahwa Ozy adalah kebahagiaannya, akhirnya Alvin meyetujuinya. Alvin melirik jam tangan di tangan kirnya. Lalu segera beranjak menuju ke apartemen Ify.

***

“nananna”Rio menuliskan not not untuk lagu baru yang akan dia ciptakan. Sebenarnya lagu ini merupakan rombakan dari lagu yang pernah ia ciptakan dulu. Kini ia ingin menciptakannya dalam cerita yang berbeda. Tentang akhir cerita, cerita yang penuh senyuman dan airmata, segala cerit yang akan memiliki akhir dari sebuah cerita. Itulah tema dari lagunya kali ini.

“Dua bulan lalu, pak Umari mendengar dari tante Ify di Aussie, Ify kabur dari sana beberapa hari sebelumnya.”

Rio menghentikan gesekan pensilnya. Kini sangat sult baginya untuk merasa tenang, bagaimanapun juga ia belum mengetahui dimana Ify sekarang, bagaiman keadaannya, apa dia sehat? Atau dia sekarang sudah kembali ke Ausie? Tanpa melihat dan mengetahui keadaan Ify sepertinya akan sangat sulit baginya untuk merasa tenang.

***

Tok!Tok!Tok!

“Iya sebentar!”Ify membuka pintu apartemennya.
“Pagi fy”Ify menaikan alisnya setelah mengedarkan matanya seolah bertanya –dimana-acha-?-
“Acha tadi dijemput sama Ozy”Jawab Alvin.
“Oh, yaudah. Berangkat yok”Kata Ify sambil tersenyum. Alvin menatap senyum gadis berdagu lancip tersebut lalu mengangguk.
“Eh iya, nanti jam sebelas Acha udah kasi tau kan?”Tanya Ify
“udah, tenang aja”
“oke deh”

***

“Cha?”pangiil Ozy saat Acha sampai ke kantornya dan membuka helmnya.
“iya kak?”
“Kamu gak lupa kan satu minggu lagi”
“Ya enggalah kak! Ga mungkin aku lupa”Kata Acha
“Kalo gitu pulang dari kantor nanti kita ambil cincinnya ya cha”kata Ozy sambil tersenyum
“Oke deh kakaak”Ozy tersenyum, mendekati wajah acha dan menghadiahkan sebuah kecupan dikeningnya.
“Dadah achantik!”Ozy memasang helmnya.
“Dah kak!”
***
Alvin memasuki studion bandnya setelah mengantar Ify. Alvin melihat rio yang sedang duduk sendiri diatas sofa tanpa keberadaan Cakka dan Iel di ruangan itu.

“Pagi bro!”Alvin menepuk bahu Rio. Rio menoleh.
“Kenapa?”
“Jam sebelas nanti kita ga ada schedule kan?”Tanya alvin sambil seenaknya mengambil dan meneguk segelas sirup milik Rio.
“Tanya sama via aja vin, gue sibuk”kata Rio sambil memasang headsed ditelinganya.
“Sok sibuk bener lo”Alvin kembali meneguk sirup Rio.
“Kenapa vin?”Tanya Via yang baru datang.
“Jam sebelas nanti kita ga ada schedule kan vi?”Tanya Alvin
“Seinget via gak ada sih vin, hari ini kita ga ada tampil, lusa baru ada.”kata Via.
“Jam sebelas nanti gue ada janjian sama satu perusahaan, katanya sih mau ngotrak kita buat iklan”kata Alvin.
“Oh yaudah, tapi Cakka sama Iel lagi keluar jadi gabisa ikut.”Kata Via
“Emang mereka berdua sehati banget ya!”Kata alvin sambil menggeleng gelengkan kepalanya.
“Iya”Via tersenyum.
***
‘TukTukTuk’hanya terdengar ketikan keyboard diruangan itu. Seorang gadis yang tampak workaholic dengan yang dilakukannya sekarang, da seseorang lelaki yang menatapnya.
“Emm.. fy, ada waktu gak jam makan siang ini?”Tanya Dayat.
“ada pak, mau ketemu dengan band yang kemungkinan bakal jadi iklan produk kita nanti.”Jawab ify tanpa mengalihkan sedikitpun pandangannya dari laptopnya.
“Emm...kamu lagi ngerjain apa sh fy?”Tanya Dayat.
“Cuma kontrak buat nanti, sama ngecocokin pengeluaran kita dan pemasukan kita bulan ini”kata ify.
“Gak bosen apa ngerjain itu itu mulu?”Tanya dayat
“Mungkin, tapi sudah kewajiban”
“Wow, amazing”Dayat menggeleng gelengkan kepalanya.
Ify menghentikan pekerjaannya, dan menatap jam druangan itu. Lalu menyimpun laptop dan map map lainnya.
“Mau kemana fy?”
“Duapuluh menit lagi saya ada janji dengan teman sekalian mau bertemu klien.”Ify langsung beranjak dari ruangan itu.
“Ternyata perasaan gue bener kalo bukan lo yang aslinya memiliki pribadi yang seperti ini, hanya lo yang berusaha menghindari itu semua.”Dayat mengambil selembar foto yang tadi jatuh dari tas Ify. Foto Ify yang tersenyum dan dirangkul oleh seorang lelaki. Mario.
***
“Cepet donk yo, lama amat si lo! Kayak cewek!”Kata Alvin
“Sabar donk mbak, orang Cuma ngambil headsed doang kok”Kata Rio.
“Iya nih vin, kok via liat Alvin dari tadi gelisah mulu sih?”Tanya Via.
“E.... gue kan Cuma mau disiplin, biar gatelat gitu”Kata Alvin mencari alasan.
“Biasanya juga lo yag paling molor.”Kata Rio sambil menyalakan mesih motornya.
“Maka dari itu, gue mau ngubah kebiasaan gue. Ngomong ngomong, ga bareng aja naik mobil gue?”tanya Alvin pada Rio.
“Ga, lo sama Via aja naik mobil, gue naik motor.”Kata Rio sambil memasang helm fullfacenya.
“Yaudah kalo gitu, yok vi!”Alvin memasuki mobil sportnya begitu pula Via.
***
“Rio mana sih? Lama banget tuh anak”umpat alvin sambil menunggu rio didepan cafe, via menghela nafasnya. Tak lama kemudian seorang pengendara motor berhenti di depan mereka, dan membuka helm fullfacenya.
“Sori gue tadi nyasar”Kata orang yang tak lain dan bukan adalah Rio.
“Yaudah, yok masuk!”Alvin berbalik dan memasuki cafe.
“yok”Ucap via dan rio hampir bersamaan.
“mana ya? nah itu dia...”Alvin mempercepat langkahnya. Via seedikit melirik Rio, semetara Rio hanya mengangkat kedua bahunya.

Entah mengapa ada sesuatu yang Rio rasakan saat memasuki cafe itu. Perasaan yang sangat aneh, sedikit gugup, tapi Rio menanggapinya sebagai angin lalu dan melupakan merasaanya itu. Ia terus mengikuti Alvin, hingga langkah mereka terhenti didepan sebuah meja.

“Sori gue telat fy!”Kata Alvin pada seorang gsdis yang sedang menunduk sambil mengutak atik handphonenya. Gadis itu mengangkat wajahnya. Matanya bertemu degan mata yang tampak terkejut.
***
Alvin mengangkat sebelah alisnya menatap kedua orang di hadapannya. Ada apa sebenarnya? Batinnya bertanya.

“I...ify?”Alvin semakin bingung dengan segalanya. Rio kenal Ify? Lalu kenapa mereka tampak begitu terkejut? Batinnya.

Sementara Rio menatap gadis manis didepannya, gadis itu tampak lebih dewasa saat ini, dagunya yang lancip, rambut yang panjang terurai, lebih panjang dari terakhir kali Rio membelai rambutnya, dan kacamata yang dipakainya membuatnya terlihat dewasa.

“Rio”Ify melepas kacamatanya dan berdiri. Kembali terjadi keheningan.
Seperti mimpi bagi Ify untuk kembali bertatap muka dengan pangeran yang telah lama dirindukannya. Semuanya seakan palsu.

“Can I talk to you, just the two of us right now?”Kata Rio memecah kehenigan.
“Sure”Ify mengangguk dan pergi bersama Rio.
“Tap..”Baru Alvin akan menyela pandangannya tertuju pada tangan kirinya yang ditahan seseorang.
“Via?”
“Bisakah Alvin biarkan mereka pergi, dan jangan tinggalkan via disini. Emm... ada yang mau Via bicarain sama Alvin”
“Bicara apa?”Perlahan via melepaskan genggamannya dan menunduk.
“Alvin, via suka sama alvin”tuturnya perlahan dengan suara yang juga sangat pelan.
“Apa?”Sebenarnya Alvin mendengar apa yangdikatakan Via, tapi ia tak yakin dengan apa yang barusan didengarnya.
“Via suka, sayang, cinta sama Alvin”Ucap Via sambil mendongakan kepalanya dan menatap mata alvin.
“...”Alvin melebarkan matanya.
“Alvin ga pernah ngerti perasaan via, Alvin selalu aja ngeliat orang lain, dan gapernah melihat via. Via disini vin! Via disebelah Alvin! Tapi kenapa Alvin gapernah bisa cinta sama via...”Ucap Via lirih. Mata Via melebar. Hangat. Alvin memeluk Via. Rasanya sangat hangat dan nyaman. Via merasa pelukan Alvin sedikit kikuk.
“Maafin Alvin ya”Guman Alvin. Via memejamkan matanya. Matanya berair.
***
“Emm.. kamu mau bicarain apa...yo?”Kata Ify saat mereka berada di parkiran, atau lebih tepatnya didepan motor Rio.
“Ceritanya panjang fy, aku mohon kamu ikut aku ya..”Sedikit ragu tapi Ify mengangguk.
***
Ify bungkam. Tubuhnya sedikit bergetar saat turun dari motor Rio. Ify melirik ke Rio untuk kesekian kalinya.

“Kamu yakin?”Rio tersenyum dan menggenggam jemari Ify.
“Aku sangat yakin”
“Tapi....”
“Percayalah padaku”

Ify menghela nafasnya dan mengangguk. Ify mengetuk pintu rumah Ify. Tak lama seorang yang sangat familiar dimata Ify tampak dari dalam pintu.

“Ify!”Pelukan Bu Alssya yang merupakan ibu dari Ify terasa sangat hangat, pelukan itu sangat dirindukan Ify.
“mama..”
“Ify, mama mohon kamu mau ya liat papa kamu”
“Papa? Papa kenapa ma?”
“Papa kamu....stroke”
“papa stroke?”Ify terpaku.
“I...f..yy”Tak terdengar begitu jelas. Seperti seseorang yang berusaha berbicara dari dalam rumah. Ify langsung berlari masuk kedalam rumahnya.
“PAPAA!!”Ify memeluk papany yang sedang duduk dikursi roda.
“ma...af..in pa...pa...”
“Udah pa, papa ga perlu minta maaf, Ify sudah memaafkan semuanya, Ify sayang banget sama papa”

“Makasih ya nak Rio”Gumam Bu Alssya pada Rio.
“Iya tante”Jawab Rio
“Tante tau kamu itu meman anak yang baik, dan tidak seharusnya dulu kami memperlakukanmu seperti itu.. Kamu mau kan maafin om sama tante?”Kata Bu Alssya.
“Rio sudah maafin dari sebelum sebelumnya kok tante”
“Makasih ya nak”
“Iya tante.”

***

Sore menjelang senja, warna lembayun mempertegas garis cakrawala, membias pada jajaran pohon mangrove dan pohon nur yang berbaris rapi di tempat itu. Sepasang kekasih duduk di tempat itu. Dua tahun telah berlalu sejak hari dimana mereka dipertemukan kembali, dan kini mereka terikat dengan sebuah cinicin emas di jari manisnya.
Terdengar petikan gitar yang mewarnai saat saat indah itu.

apa yang kau alami
dimasa yang tlah lalu
tak perku engkau sesali
tiada guna tuk ditangisi

begitu banyak rintangan
banyak persoalan
hadapilah kenyataan
dengan penuh keberanian

selama engkau bersandar
kepada kekuatan cinta
aku tetap percaya
semua akan berakhir indah
selama engkau bersandar
kepada kekuatan cinta
aku tetap percaya
semua akan berakhir indah

hidup memang bukanlah
sebuah kepastian
yang pasti hanyalah tuhan
dengan segala misterinya
dengan segala kuasanya

Akan Berakhiir Indaah...

THE END 

Makasih buat yang baca, Wajib C&L buat yang mau tag, komen aja, aku minta kritik, please!!