My story

Wellcome to my blog\(>.<)/

Senin, 28 Februari 2011

Three Musket‘KERE’??(Part2Tebak-Tebakan??)


Three Musket‘KERE’??(Part2Tebak-Tebakan??)



@Kost-an

“Bosen banget nih Fy,,”Kata Acha sambil menguap

“……”Ify yang baring baring di kamarnya bersama Acha sudah Hampir terbang kea lam mimpi.

“Fy,,”

“…”

“Ify”

“Emm…”

“Keluar kamar yok…”

“Emm…”Ify masih dengan posisinya yang tergeletak di kasur.

“IPPI!!AYO KELUAR”Teriak acha

“Iya deh Cha dari pada gue tidur mulu.”Mereka pun keluar dari dalam kamar.

***

@Ruang tamu

“Yo, Ray, gue bosen nih…”Kata Cakka

“Gue juga”Jawab Ray

“Gimana kalo kita ngelamun aja!”Rio ngajuin ide yang sebenernya aneh banget…

Rio : Kok gitu sih penulis??
Penulis : ya iyalah! Masa ngasih ide gak bermutu banget,,
Rio : Emang yang bermutu gimana??
Penulis : Ajak shopping kek, pedicure, medicure, nyalon,,,
Rio : lo pikir gue cewek apa,?! Mana mungkin ada cowok yang mau ngelakuin ide ide kayak gitu…
Penulis : Buktinya si Ray hampir tiap hari k salon buat kimbat
Rio : Iya juga ya… --“,

“Boleh juga tuh”Mereka menyetujui ide melamun itu. dan melamun bersama sama menurut agama dan kepercayaan kita bersama(Emang berdoa bersama??)

Tak lama kemudian ‘Brukk!!!!!!’RiRaCakk Jato dengan gaya yang sangat mengenasakan dan kreatif. Mungkin kalo ada lombanya mereka jadi juara 1 deh…

Tapi mereka jato kenapa ya kira kira?? Ayo kita intip lamunan mereka tadi,,

Ri~

“Baiklah semuanya,, apa kalian sudah siap untuk di bacakan siapa yang memenangkan Hadiah sebuah Honda jass keren ini?!”Seorang Mc menujuk sebuah Honda jass berwarna biru yang sangat di idam idamkan Rio.

“Iya!!!”Semua penonton termasuk Rio menjawabnya

“Baiklah yang mendapat hadiah pertama adalah….”

“9…”Rio melirik angka di kertasnya ‘9…’

“7…”Lagi lagi ia melirik ‘7…’

“…5…!!!!”Dengan bangga hati Rio maju ke atas panggung dengan senyuman terukir di bibirnya. Tapi ternyata si Mc melanjutkan kata katanya…

“…Dikurangi 1 !!! jadi angkanya adalah 9704 !!”Rio yang tadinya maju dengan senyuman d bibirnya berubah menjadi bengongan.

“Ini di pemenang kita!!!”Mc itu menunjuk seorang pemuda yang yang berjalan ke atas panggung. Rio malah tambah bengong.

“Terima kasih semuanya… ,,saya memang orang yang sangat beruntung bisa memenangkan undian yang sangat bagus pada hari,,Tapi…”Orang itu menggantungkan kalimatnya.

“Saya selaku orang yang cakep, baik hati dan tidak sombong akan memberikan hadiah  pada saudara saya Ma…rio!!”Rio sangat terharu dengan yang di lakukan oleh orang itu. si Mc yang super lebeh ikutan nangis.

“Karna sifat Gabriel yang sanat mengharukan, kami akan khusus memberikan Gabriel hadiah kedua tanpa di undi!!”Lalu motor Honda jass biru yang dari tadi di idam idamkan oleh Rio di keluarkan dan di serahkan pada Iel. Eits,, tunggu dulu…kalo Iel yang dapet Motornya Rio dapet apa donk??

“Dan ini dia hadiah pertamanya!!!”Lalu Tirai terbuka dan isinya…

“APAAAAAA?!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”Rio membelakan matanya. 1001 soal Fisika yang udah gak jelas apa isisya dan harus di kerjakan oleh Rio selama liburan adalah hadiah Rio!!!(Kalo penulis di suru milih, mendingan mati aja dehh) ._.””

‘Gubrakk!’


Cakk~

Cakka yang memakai baju ala pemain sinetron Indiye(India) sudah siap memainkan perannya.

(Backsoud#Kuchikucihotayepenulisgataulagunyeyeyeye… >ö<)

Cakka menari nari layaknya orang inidiye menghampiri seorang gadis memakai baju ala Indiye(Rambut panjang di urai dengan manisnya) tapi gadis itu menghadap belakang.

Cakka semakin mendekati gadis itu dan memeluknya.

“Emm,, AA mau jujur nih…”

“…”Tak ada jawaban dari si gadis

“AA sayang benget ama amu…Amu mau kan jadi istrinya AA??”Gadis itu Berbalik.

“Eke mau AA!!”Seorang cewek?bukan! Cowok? Emm……??Masih harus di tanyakan. Ray yang pake baju ala cewek indiye dengan lipstik tebel plus muka yang ……(Tak dapat di jelaskan dengan kata kata deh…Sangking *****nya)

“Huaaa!!!!!BanciSoplakkBerlipstikTebelyang****************dansangat*****di depangue!!!”Kata Cakka yang langsung kabur dan lari terbirit birit.(penulisniatbengetnyensornya-..-)

‘Gebrakk!’Eh salah! ‘Gubrakk!’

***

Kalo sih ray mah kaga ngelamun, Cuma karna ngeliat Cakka sama Rio jato, jadi dia ikut ikutan gitu…--“,

Back to dunia nyata!!-,-

“Eh Ify…”Kata Cakka yang tercepunah sama kedatangan Ify dan Acha.

“Ipy, tumben lo gak ngerem di kamar”Kata Rio dengan watados.

“Kurang ajar lo.”Kata Ify sambil duduk diantara mereka.

“Ha? Fy, sejak kapan manusia bisa ngerem? Apa jangan jangan lo manusia Burung?Dan gue satu kost-an sama manusia burung??Ahhh TIdaaakk!!!”Ray mulai Inconect + lebeh!!

“Udah Pi, abaikan aja ni bocah satu.”Kata Rio.

“Main tebak tebakan yokk!”Kata Ray

“Ayokk!!”Jawab mereka serempak.

“Pintu apa yang selalu terbuka buat Rio??”Tanya Cakka sok misterius.

“Pintu kamar Rio?”Jawab Ify

“Salah Ify”

“Jadi?”Tanya Rio

“Pintu Neraka!!”Cakka langsung siap siap kabur ngeliat Rio yang udah melotot ampe matanya mau keluar plus asep asep yang udah ada di kepalanya(Penulis lebai).

“Cakka!!”Cakka langsung kabur

“Ampun yo…Peace ^.^V”

“Bulu apa yang galak dan tidak boleh di pegang sembarang orang?”Tanya Rio

“Bulu? Bulu Lndak?”Jawab Acha

“Salah.”

“Bulukuduku?”Jawab Ray

“Kagak nyambung begok”

“Jadi bulu apa?”

“BuLurah!!”Jawab Rio ‘Doeng!!’Rio kga nyambung gan,,

“Orang apa yang paling sial?”Tanya Ify.

“Orang??”

“Orang orangan!”Jawab Ray

“Kaga nyambung kale”

“Emm??”

“Masa pda gak tau sih?”Tanya Ify dengan gemasnya.

“Apaan Fy??”

“Tukang Cat yang jato ketimpa cat, ketimpa tangga, di ketawain nenek nenek terus di pecat sama bosnya!”

“Wah, Kayak Cakka donk?!”Kata ray

“Kurang ajar lo curut!”Tukang cat menjitak Ray. Eh maksudnya Cakka mantan  tukang cat menjitak Ray.

“Udah deh, sesama mantan tukang cat di larang saling menghina…”Kata Rio sok melerai.

“Lo juga kale!”Kata Cakka dsan Ray bareng.

“Ikan apa yang matan ya keciiiiill banget?”Tanya Acha

“Ikan mas?”Tebak Ray

“Salah”

“Ikan MaKeBa”Tebak Ify

“Apaan tuh Fy?”Tanya Acha

“Ikan MataKecilBanget”

“Calah Ipi”Kata Acha

“SO??”

“Ikan Teri Cina.”Jawab Acha.

“???”

“Bayangin aja deh, Ikan Teri yang kecilnya kayak gitu, matanya sipitt kayak si alpin, kagak bakal keliatan tuh”Jelas Acha.

“Bener juga lo Cha”Kata Ify

“Hahahahah”Mereka semua ngakakk.

Penulis : Di tempat lain

“Haaaachhii!!!”Bersin seseorang yang lagi nyetir.

“Kok Tiba tiba gue bersin ya? Apa jangan jangan ada yang omongin gue ya??”Kata orang bermata sipit itu yang sebenernya adalah Alpin  –“,


Bersambung…

Rabu, 23 Februari 2011

Tak Hanya Sebatas Mimpi(Part18)

Tak Hanya Sebatas Mimpi(Part18)



“Hei! Lepasin dia!”Via menoleh. Bayangan Shilla muncul di sisi lain jalan. 

“Hei!! Kembaliin bonetanya!!”Bayangan saat itu. Saat pertama kali Shilla bertemu dengan Via.
Via tersadar dari lamunannya. Itu bukan Shilla. Ia tau itu. Tapi?? Orng itu? Via tak pernah melihatnya… Orang itu menggunakan topi, jaket, dan sepatu kets.

‘Bruk’Orang itu menumbuk salah seorang dari preman atau apalah itu dan menarik Via lalu berlari. Via hanya bisa melihat orang itu dari belakang, sungguh siapa dia?

>> 

“hosh hosh…”Orang itu mengatur nafasnya setelah berlari cukup jauh. Via masih memandangnya bingung.

“Lo ga papa?”Tanya orang itu. Via sedikit mengangguk.

“Yaudah, gue pergi dulu”Via langsung menarik tangan orang itu. Orang itu langsung membalik lagi.

“Kenapa?”tanya orang itu cuek

“Lo siapa?”Orang itu menaikan sebelah alisnya lalu tersenyum miris.
“Lo bakalan tau nanti”Katanya berbalik, tapi Via langsung menarik topi orang itu dan? Kaget? Tentu…Rambut panjang itu mulai terurai dari topinya.
“eh, maaf gue…….”Kata kata Via langsung di potong orang itu.
“Yaudahlah, lagian ga masalah juga kok…”orang itu mengambil topinya yang Via pegang. Orang itu langsung pergi.

“Aneh banget? Gue belum pernah ketemu dia tapi gue ngerasa kenal dengan dia…”gumam Via sambil berbalik sambil melanjutkan perjalanannya untuk membeli es.

>> 

@kamar Ify

“Perasaan gue ini beneran gak salah, dan gue tau itu”Gumam Ify sambil memandang foto yang dia ambil saat seusai hari terakhir mos, fotonya bersama Agni, Shilla, dan Via yang tertawa bersama.

Nb : Via sama Shilla memang dari SMP yang sama, tapi berbeda dengan Agni dan Ify. Mereka berkenalan saat mos, dan menjadi semakin dekat karna satu kelas.(dulu saya lupa kasi taunya)

Ify mengambil foto itu. Tak pernah dipikirkannya kehidupannya akan menjadi seperti ini. Lalu Ify berdiri, dan berjalan menuju ke kamar kakaknya.

‘Kreek’Ify membuka pintu kamar itu. Alisnya berkerut.

“Kak, kak iyel mana?”Tanya Ify pada Rio yang sedang berada di depan layar laptopnya.
“Di kolam belakang kayaknya”kata Rio tanpa mengalihkan sedikitpun pandangannya dari layar.
‘Nih orang sibuk apaan sih? Kok gue di kacangin kayak gini?’Batin Ify sambil berusaha mengintip(?) layar laptop Rio.
“Ga usah ngintip ngintip, udah sana pergi.”Ify langsung manyun terus keluar dari kamar kakaknya itu.
Setelah Ify keluar, Rio sedikit melirik.
“Huakakakakakakakakakkakakkka!!!”Rio ngakak sejadi jadinya(?) kayak orang gila dan gak waras*samaajakalee-,-*
‘sekali sekali ngerjain ify seru juga,,wkwk’Batin Rio sambil ngakak.

>> 

“Huh, dasar Rio item, jelek, pesek, rese, nyebelin, betein, sok sibuk lagi, emangnya itu penting banget gitu, emang di pikir gue mau tau gitu? Enak aja…blablabla…”Dumelan Ify spanjang jalan kenangan(?), -,-

“eh,?”Dumelan Ify berhenti. Dilihatnya seseorang sedang berada di depannya sedang duduk sambil memasukan kedua kakinya ke kolam. Ya. Iel.
“Kak Iel?”Iel sedikit mendongakan kepalanya.
“Eh,? Ify? Sejak kapan lo disini?”
“Baru aja kok kak”Kata Ify sambil duduk di sebelah kakaknya. Hening. Keduanya tenggelam dalam pikirannya masinjg masing.
“Kak/Fy?”Kata mereka hampir bersamaan, lalu suasana kembali hening. Ify menarik nafas panjang, lalu mulai bernyanyi.

Words don't come easy
Without a melody
I'm always thinking
In terms of do-re-mi

I should be hiking, swimming
Laughing with you
Instead, I'm all out of tune


Ify bernyanyi. Iel sedikit mengerutkan keningnya sambil berusaha menangkap maksud Ify.

But what you don't know
You lift me off the ground
You're inspiration

You helped me find my sound
Just like a baseline in half-time

You hold down the groove
That's why I'm counting on you

And if I heard you on the radio
I'd never want to change a single note
It's what I'm trying to say all along
You're my favorite song

I'm in a session, writing tracks
You got another class to teach
And then rehearsal with the band
You're always one step out of reach


Ify sedikit tertawa kecil sambil melanjutkan lagunya.

I'm looking for some harmony with you
It comes so naturally
You help me find the right key


Ify dan Iel bernyanyi bersama. Tertawa. Mugkin ini salah satu cara Ify untuk mencairkan suasana bersama kakaknya, dan,, ya, itu berhasil.

And when I hear you on the radio
I never want to change a single note
It's what I tried to say all along
You're my favorite song

(Iel : My favorite song)

And when I hear you on the radio
I never want to change a single note
It's what I tried to say all along
You're my favorite song!
You're my favorite song(You’re my favorite song-camprock2)

“Udah tenangan kak?”Tanya Ify.
“Lumayan.”Jawab Iel sambil tersenyum.
“Eh iya, gue mau tanya sesuatu, dan kakak harus jawab jujur.”Kata Ify,
“Soal?”Tanya Iel
“Shilla.”Raut muka Iel langsung berubah.
“Kakak ga tau”Kata Iel sambil memalingkan wajahnya.
“kakak jangan bohong sama Ify,”Iel terdengar sedikit menghela nafas. Ify memegang tangan kakaknya. Perlahan Iel menepisnya.
“Kakak tau kan kalo Shilla pindah sekolah?”Iel sedikit menaikan kedua alisnya lalu memalingkan wajahnya.
“Gak fy,”
“Beneran?”
“Iya.”Ify mengehela nafas. Sepertinya ia salah. Kakaknya tak tau tentang masalah ini. Tapi mengapa perasaannya kini berkata bahwa kakaknya menyembunyikan sesuatu? Enthlah. Suasana kembali hening diantara mereka. Hanya desiran angin yang berada diantara mereka. Tak ada satupun topic permbicaraan yang kini bisa mereka bicarakan, hanya diam dan tenggelam dalam pikiran mereka masing masing.

‘Tingtung’(Anggep aja bunyi bel rumah) Ify mengangkat wajahnya.

“Kak, gue ke depan dulu ya…”Kata Ify sambil berdiri.
“Iya”Ify melangkahkan kakinya menuju ke depan.

‘Kreek’Ify membuka pintu rumahnya lalu tersenyum.
“Cari siapa?”Tanya Ify kepada orang itu
“Gue Zevana, lo bisa panggil gue zeze. Gue baru pidah ke sini.”Katanya sambil tersenyum.
“Gue Ify. Lo yang baru pndah ke belakang?”
“Iya deket aja kok, oh iya, ini dari nyokap gue”Katanya sambil memberikan sebuah kotak.
“Thx, mau masuk dulu?”
“Gak usah, gue juga udah mau pulang kok”
“Yaudah, lain kali lo kesini lagi ya”
“Iya, duluan ya…”Orang itu berlalu. Ify menutup kembali pintu rumahnya.
“Devaa!! Kak Rioo!! Raay!!”Teriak Ify
“Kenapa kak?”Tanya Deva sambil keluar dari kamarnya bersama Ray
“Tuh, kalo kalian laper makan aja. Tapi kalian sisain buat kak Iel.”
“Sippo kak”Kata mereka hampir bersamaan.

>> 

“Gue gak nyagka lo penuhin janji lo koko”
“Eits..lo siapa? Apa apaan nih!”
“koko ga ingat sama cilla?”
“koko jahat! Koko sudah lupa sama Cilla!!!”

Alvin bersandar di kursi café. Ia kembali mengingat kejadian kejdian yang dialaminya, sebelum ia lupa ingatan dulu…Saat pertama kali ia kembali bertemu Shilla…

“Happy birthday princess Cilla”Shilla masih diam tak bergeming. Alvin menarik Shilla ke atas panggung.
“Shill, gue mau minta maaf sama lo. Gue ga bisa nginget lo. Sewaktu gue di Aussie, kepala gue mengalami benturan yang agak kuat, terus  gue ga bisa nginget apa apa lagi. Shill, lo mau kan Bantu gue nginget semua kenangan kita dulu? Kenangan yang udah gue lupain?”kata orang itu yang ternyata adalah Alvin.
Shilla memeluknya “iya gue mau koko”katanya.

Saat Shiilla berulang tahun,,

“Kak I…Kak Alvin?!”Alvin langsung memeluk Shilla dengan eratnya.
“Shilla,, Lo dari mana aja sih?”
“Maaf kak, gue…”
“Yaudahlah… Lo tau gakk Shill, gue tuh khawatir banget sama lo. Gue…Gue itu…sayng banget sama lo. Gu…Gue Cinta sama lo. Mungkin ini terlalu cepat bagi lo Shill,, Tapi… Would you be mine Ashilla?”Kata Alvin. Shilla kaget mendengarnya.
“Gu…Gue…”
“Guuee…”
“Iya Shill?”
“Maaf kak…”Shilla melepaskan genggaman Alvin.
“Maaf, tapi pikiran gue lagi kacau. Kondisinya gak memungkinkan buat gue…Sorry kak”
“Yaudah,, gu…gue pergi dulu ya…”Alvin langsung peergi. Shilla duduk kembali.

Saat ia merasakan sakit karna Shilla,, dan semua kenangannya.


Meski dirimu bukan milikku
Namun hatiku tetap untukmu
Berjuta pilihan disisiku
Takkan bisa mengantikanmu

Walau badai menerpa
Cintaku takkan ku lepas
Berikan kesempatan untuk membuktikan
Ku mampu menjadi yang terbaik
Dan masih menjadi yang terbaik

Suara yang sangat indah, Alivn berdiri dari tempat duduknya, mencari asal suara itu. sedikit melangkah sambil mendengarkan sumber suara itu.

Ku akan menanti
Meski harus penantian panjang
Ku akan tetap setia menunggumu
Ku tahu kau hanya untukku

Ia melangkahkan kakinya, semakin cepat…Hingga berlari,

Biarkan waktuku
Habis oleh penantian ini
Hingga kau percaya betapa besar
Cintaku padamu ku tetap menanti

Langkahnya terhenti. Tidak. Ia tak menemukan siapapun. Tapi ia yakin, ia tak salah dengar. Suara itu??

>> 

@Kelas Xa(di skip)

Suasana hening diantara Agni, Ify, dan Via. Masih terhanyut dalam pikiran mereka masing masing dengan satu pertanyaan. Shilla?
“Pagi anak anak,”Bu Grace(untuk yang punya namanya Grace,, saya pinjem dulu ya namanya^^V) memasuki kelas.
“Pagi…”Jawab beberapa anak. Tak semua, mungkin hanya sebagian dari anak anak kelas yang menjawabnya.
“Buka buku halaman enam puluh em……”Kata kata bu grace terpotong mendengar ketukan pintu.
‘Toktoktok’Seorang murid, lebih tepatnya siswi sedang berada di dekat pintu kelas mereka. Dengan rambut yang terurai. Terkesan sedikit acak acakan tapi tak begitu mencolok.

Bu Grace berdiri lalu menghampirinya. Terlihat sedikit perbuincangan terjadi di antara mereka. Hingga akhirnya Bu Grace memberikan sebuah senyuman.

“Baiklah. Anak anak, hari ini kalian kedatangan seorang siswi pindahan dari Surabaya, Silahkan perkenalkan dirimu”Kata Bu Grace. Siswi itu sedikit tersenyum.
“Kenalin, gue Zevana Arga Ane Angesti bisa di panggil Zeva atau Zeze. Gue pindahan dari SMA Pristia Surabaya. Makasih”Katanya singkat.Ify menaikan sebelah alisnya.
“Zeze”Gumamnya. Via sedikit mengerutkan keningnya.
“Lo kenal fy?”Tanyanya.
“Bisa di bilang begitu.”Kata Ify.
“Baiklah Zevana, kamu bisa duduk di kursi kosong di sebelah sana”Kata bu Grace sambil menunjuk kursi di sebelah Via. Tepatnya tempat Shilla. Lalu Zeva berjalan menuju ke tempat itu dan duduk di sana dan mengulurkan tangannya ke Via.
“Gue Zeze,”Katanya. “Sivia, panggil aja Via.”Kata Via membalas uluran tangannya. Zeze sedikit menaikan sebelah alisnya lalu tersenyum miring. “Udah gue bilang kalo lo bakalan tau gue siapa khan?”Via sedikit mengingat ingat, lalu melebarkan matanya.
“Lo yang kemaren?”Tanyanya. “Masih belum sadar lo?”Tanya Zeze sambil mengeluarkan buku bukunya dari dalam tas. Via sedikit menghela nafas, lalu memandang keluar jendela.
“EHEMM”Bu Grace berehem cukup kuat karna merasa dari tadi di kacangi di depan dan merasa sangat kekii-,-.
“Ibu sakit batuk bu? Minum Konidin!!”Kata Lintar sambil promosi -,- satu kelas langsung ngakak. Bu Grace jadi semakin keki.
“DIAM!!”Bentak bu Grace dengan asap yang udah keluar dari hidung dan telinganya(??) kelas langsung mendadak hening,*setanlewat*#Penulis menggila
>> 
Sebelumnya saya mau ngelanjutin cerita yang di part 9 lalu belum tuntas(?),,

Di part 9:
“Gue harap lo gak bakal nyakitin dia lagi,”Kat Oik, Acha tersenyum dan Memeluk Oik.
“Gue serahin Ozy sama lo Cha”Kata Oik
“Thax banget Ik, Lo emang sahabat yang paling mengerti gue.”Kata Acha
“Jaga Ozy ya”Acha mengangguk.

***
#SMP Putra Bangsa
@Kelas Deva dkk

Hari ini pak Fadi akan mengambil nilai menyanyi untuk kelas Deva dkk di rung musik,

“Pagi anak anak!”Kata Pak Fadi sambil memasuki kelas.
“Pagi paakk!!”Jawab mereka serentak
“Hari ini kita akan mengambil nilai menyanyi atau memainkan alat musik, dimulai dari abjad pertama…”Kata Pak Fadi sambil melihat absent.
“Anak Agung Ngurah De…”Anak anak kelas langsung memotong kata kata pak Fadi. “STOOP!! Kalo bapa baca semuanya kagak bakal kelar kelar nih pelajaran”Kata mereka, Deva langsung manyun 100meter(??). Deva langsung maju ke depan sambl mengambil gitar dengan coolnya.
kau hanya tersenyum, aku terpikat
kau hanya berkedip, aku terpesona
saat kau bicara aku tak kuasa
mendengar suaramu

semua yang kau lakukan is magic
semua yang kau berikan is magic
semua yang kau lakukan is magic
semua yang kau berikan is magic
bagiku kau yang terindah

maha karya Tuhan menciptakanmu
begitu indahnya makhluk sepertimu
saat kau bicara aku tak kuasa
mendengar suaramu

semua yang kau lakukan is magic
semua yang kau berikan is magic
semua yang kau lakukan is magic
semua yang kau berikan is magic
bagiku kau yang terindah

maha karya Tuhan menciptakanmu
begitu indahnya makhluk sepertimu
saat kau bicara aku tak kuasa
mendengar suaramu

Deva menaruh gitarnya tapi suaranya terus bernyanyi. Ia melangkah, berjalan mendekati seseorang. Semua mata(?) langsung tertuju padanya. Keke.
semua yang kau lakukan is magic, is magic
semua yang kau lakukan is magic
semua yang kau berikan is magic
semua yang kau lakukan is magic
semua yang kau berikan is magic oowh

Deva menghentikan lagunya lalu sedikit berlutut di depan keke, lalu memegang tangan keke. Tanganya sedikit dingin, mungkin grogi.
Gabriel Angeline Thalita Pangemanan, this song is for you…”Katanya lalu kembali bernyanyi sambil menatap mata bening Keke.
semua yang kau lakukan is magic, is magic
semua yang kau lakukan is magic
semua yang kau berikan is magic
semua yang kau lakukan is magic
semua yang kau berikan is magic ooow
is magic aha aha aha is magic(Magic-Lyla)

Gabriel Angeline Thalita Pangemanan Do you want to be my girlfriend?”Katanya.
Kelas langsung riuh “Terima! Terima!” Teriak temn temannya. Keke sedikit melirik ke arah Acha. Acha yang menyadari keke melihat ke arahnya hanya bisa tersenyum dan mengangguk. Keke tersenyum menatap Acha senyum yang berarti ‘Thx’. Lalu Keke menatap Deva dan mengangguk mantab. Deva berdiri lalu memeluk keke. Semua warga(?) langsung berteriak “Cieciecie!!”Teriak mereka serempak(emangpramukaserempak??)
“Emang menurut bapak kalian berdua ini memang cocok”Kata pak Fadi. Deva yang uda lepasin pelukannya langsung nyaut.
“Yang cowonya cakep, yang cewenya cantik ya pak??”Tanyanya Pe-de abiss.
“Bukan, maksud bapak, namanya sama sama panjang. Yang satu Anak Agung Ngurah Deva Ekada Saputra yang satu lagi Gabriel Angeline Thalita Pangemanan. Bener bener cocok. Bener gak anak anak?”Tanya pak Fadi pada anak anak tapi,, ‘DOENG’ anak anak pada tidur(?) semua karna pak fadi kelamaan ngomongnya -,-*penulislebehmaa…*. Lalu pandangan pak Fadi beralih ke pasanagn DeKe(bener gak nih singkatannya?) dan ternyata mereka berdua juga ketiduran-,,- .
“Semuanya tidur, kalo gitu saya tidur juga lah,,”Pak Fadi ikutan tidur-…-

>Back to Ifydkk>

STOOP!!!
Kebiasaan saya kembali lagi,, menyetop seenaknya!!
Gimana gimana? Masih pendek? Taua malah kepanjangan*Kayaknyagadeh*
Minta pendapan, kritik, sarannya yaaa…
>sintia<

Senin, 14 Februari 2011

Tak Hanya Sebatas Mimpi(Part17 ViaShilla Sahabat Selamanya)


Tak Hanya Sebatas Mimpi(Part17 ViaShilla Sahabat Selamanya)



Banyak yang perotes sama saya gara gara Via kayak figura aja, soalnya munnculnya dikit dikit uda gitu jarang banget lagi munculnya,, jadi untuk part ini saya akan mencoba banyakin Vianya,,
Langsung aja yaa………


-----------------------------------------------------------
From : Shilla

Saat matahari terbit nanti kau takkan bisa melihat bintang lagi, karna bintang itu sudah pergi jauh…Tapi tunggalah…Tungggulah hingga waktu berputar…Kau pasti bisa melihat cahaya bintang itu lagi…Keep waiting…for the star…and…for…me…
-----------------------------------------------------------

“Apa maksudnya?”Gumam Iel sambil berulang ulang membaca isi pesan dari Shilla. Iel mengulang kembali hal hal yang terjadi saat itu. malam itu.

Tapi apa bintang itu akan indah kalau terus di hiasi air mata?’Iel mengingat bahwa ia pernah mengucapkan kata kata itu. Bintang…Apa jangan jangan…….

>>> 

“Fy, kita gimana nih sekarang?”Bisik Agni pada Ify.

“Pulang sekolah kita ke rumah Shilla aja…”Usul Ify tanpa memalingkan pandangannya sedikitpun dari papan tulis.

“Via gimana?”

“Via ga usah dulu deh…Lo bisa liat kan dia gimana sekarang…”Kata Ify. Agni sedikit melirik kearah Via yang lagi melamun. Lalu Agni kembali melirik Ify yang sedang duarius(baca:serius) dengan pelajaran.

“Fy fy… percuma kali lo memperhatikan di depan, pasti kaga masuk otak…”Kata Agni mencibir, Ify sedikit memanyunkan bibirnya.

“Kejem lu”

“Emang, buktinya dari dulu lo selalu duarius(baca:serius) sama pelajaran kimia ini tapi kaga pernah bisa kerjain soal yang paling gampang sekalipun”kata Agni.

“Setidaknya gue berusaha, kaga kayak lu”Kata Ify

“biarpun gue gak berusaha, tapi nilai gue masih lebih tinggi dari pada elu”Kata Agni

“Emang ulangan yang lalu lo berapa?”

“Emm……Lima, lo?”Kata Agni ragu ragu

“Tiga”Ify nyengir gaje.

“Lah Fy? Perasaan 1 soal nilainya lima deh, emang lo jawab berapa soal?”

“semua sih…”

“Terus?”

“salah semua, tapi karna ibu kasian makanya di kasi nilai 3”

‘Gebrakk!!’Agni langsung jato sambil berdecak kagum sama sobatnya -,-

‘Perasaan kalo matematik otknya lancer(beca:lancar) banget kayak gak mikir, tapi kok kalo kimia bisa sehancuur itu ya??’Batin Agni geleng geleng sambil memandang Ify heran dan penuh tanda tanya -,-

**Peace Ifc, just a story kok…**

>> 

“Bener yang ini kan Fy?”Tanya Agni

“Iya, seinget gue”

“Kita coba dulu deh kalo gitu”

“yok,…”Agni dan Ify sampai di depan sebuah rumah yang tampak mewah tapi sangat sepi. Mereka berdua memencet bel dan menunggu,

‘Krek’Pintu itu terbuka.

“selamat pagi bik”sapa Ify

“Pagi non Ify, pagi non Agni…Nyari siapa non?”

“Shillanya ada bik?”Tanya Agni

“Loh,?……………”Bibik itu tampak sedikit berfikir

“E……itu non…non Shilla lagi…ga ada di rumah”Kata bibik itu sambil menunduk dan gelagapan.

“Beneran bik? Ngomong yang bener aja bik…”Bibik itu sedikit menghela nafas

“Non masuk dulu aja deh, nanti bibik jelasin semuanya”Bibik itu mempersilahkan Agni dan Ify masuk ke dalam rumah itu.

“duduk dulu ya non, bibik bikinkan minum sebentar”Kata bibik itu sambil pergi. Ify dan Agni menatap sekeliling. Sangat sepi. Terpajang beberapa foto shilla dan keluarganya tapi kenapa suasananya sangat sepi sekali ya?

“ini no, silahkan diminum”bibik itu menaruh dua gelas yang berisi es jeruk dan duduk di sofa.

“iya bik”Kawab Ify dan Agni bersamaan

“Oh iya, Shilla dimana bik?”

“Non Shilla…”Agni dan Ify sedikit melebarkan mata mereka setelah tu yang sebenar benarnya.

“Jadi Shilla,?”Agni tak bisa melanjutkan kata katanya

“iya”Jawab bibik

“Bneran? Bibik gak bohong?”Tanya Ify

“Bener kok, bibik gak bohong”

“Em Ag, kita pulang yok, kayaknya gue punya beberapa pertanyaan buat seseorang”Kata Ify. Agni menaikan sebelah alisnya.

>> 

Sepulang sekolah Via langsung pulang tanpa menunggu Ify dan Agni terlebih dahulu. Sesampainya di rumah dia juga langsung masuk ke kamarnya dan mengunci diri dikamarnya. Ia memeluk seubah boneka kecil yang sudah tampak kusam. Memeluknya dengan sangat erat…

FB on*sudahlamasayatdakmemakaiflashback ^^*


“Sini kasih kembayi bonetakuu…”Kata seorang gadis kecil berambut sebahu.

“Enak aja, sekayang boneta ini udah jadi punaku”

“Hikz..Kembaliin…”Rengek gadis itu dengan mata berkaca kaca.

“Enak ajaa…”

“Tapi itukan punaku”

“Gak!! Ini punaku”anak itu mendorong gadis itu hingga terjatuh. Gadis itu mulai menangis.

“Hikss…hikss…”isak gadis itu

“Anak cengeng…Anak cengeng…”Anak anak lain mulai mengejeknya.

“hahaha…”anak itu tertawa.

“Hei!! Kembaliin bonetanya!!”kata seorang anak gadis berkepang dua.

“Kamu siapa?”

“Aku temanna(baca:temannya)!”gadis berambut sebahu itu sedikit mengangkat wajahnya.

‘Teman?’Batinnya

“cepet kemabaliin bonetanya!!”

“Gamau!! Ini punaku sekalang!!”

“Em, kalo gitu kamu ambil bonetaku aja, boneta dia kembliin”Kata gadis berkepang dua itu sambil memberikan bonekanya. Anak itu langsung mengambil boneka yang di pegang anak berkapang dua iu dan memberikan boneka yang dia ambil dari si gadis itu*ribetamat??* lalu anak itu pergi.

“Sini, aku bantuin”Kata gadis berkepang itu sambil menjulurkan tangannya.

“ini boneta kamu”Kata gadis berkepang itu.

“makasih, tapi boneta kamu?”

“gapapa kok”Gadis berambut sebahu itu tersenyum.

“ei iya, Atu shilla”kata gadis berkepang itu.

“Aku via”Mereka berdua saling tersenyum.

“Main sama sama yok…”Kata Shilla, Via tersenyum dan mengangguk senang.

Perkenalan itu memang sangat singkat, tapi, dengan perkenalan singkat itu kini dua orang yang saling berbeda kepribadian itu menjadi satu. Bersatu dalam ikatan persahabatan yang telah mereka jalin bersama. Via memang anak penakut yang juga selalu bermain sendiri, lebih tepatnya tak ada yang mau berteman dengannya. Bahkan sangat banyak yang mengejek ngejeknya. Tapi setelah ia mendengar kata kata Shilla itu, kini ia tak sendiri…ia punya teman…Shilla.


Kini kita sahabat teman begitu hangat
Mengalahkan sinar mentari
Kini kita sahabat berteman bagai ulat
Berharap jadi kupu kupu

Kini kita berdua seelalu bersama
Kita sahabat yang tak’kan terpisahkan
Mungkin kadang kita saaling bermusuhan
Tapi kitakan slalu bersama…

Persahabatan Via dan Shilla
Mengubah ulat menjadi kupu kupu
Persahabatan Via dan Shilla…
Viaa….
Shillaa…
Lalalala…lalalala…

Dua remaja yang menggunakan baju biru putih itu menyanyikan lagu persahabatan mereka(lagu kepompong Cuma liriknya diubah ubah) sambil sedikit tertawa di bawah pohon rindang. Via dan Shilla. Entah sudah berapa tahun sejak pertemuan singkat mereka itu, dan kini mereka berdua saling bersama. Tertawa bersama. Bernyanyi bersama,, Sahabat selamanya…

“Vi, aku seneng sekarang aku udah punya sahabat kayak kamu…Yang selalu bersama aku, selalu menghiburku saat aku sedang sedih saat itu*waktuAlvinpergi* sampai sekarangpun kamu masih aja mau bersahabat dengan aku walau aku ini cuek, cerewet, dan ga begitu populer kayak kamu”Kata Shilla(Nb: setelah berteman  dengan Shilla, Via berusaha agar bisa beteman dengan anak lainnya dan hasilnya? Ia malah menjai anak populer. Sangat hebat.)

“Iya donk, kita kan sahabat selamanya!!”Kata Via. Shilla langsung memeluk Via. Lalu melepaskannya lagi dan saling tersenyum.

Persahabatan Via dan Shilla
Mengubah ulat menjadi kupu kupu
Persahabatan Via dan Shilla…

Viaa….

Shillaa…

Lalalala…lalalala…


“ViaShilla Sahabat Selamanya!!”Teriak mereka berdua bersamaan setelah menyanyikan reff dari lagu tersebut dan tertawa bersama…

‘ViaShilla Sahabat Selamanya!!’


FB off

Via sedikit melirik jm kamarnnya.  ‘15.00’Sudah sesore ini.

“Kak Via!! Tolong beliin keke es krim donk”Via menolehkan keplanya sambil terduduk menghadap ke adiknya yang baru masuk ke kamarnya itu.

“Eh? Kak Via lagi sibuk ya? Kalo kak Via sibuk, keke pergi sendiri aja deh”Keke berbalik.

“Ga usah ke, kakak juga lagi pengen ke luar”Kata Via sambil berdiri.

“beneran kak? Makasih ya kak Viaa…”Kata keke senang. Via tersenyum masam.

“Yaudah, kaka pergi dulu ya…”

“Hati hati ya kak”Via pergi.

Via terus berjalan menuju tempat yang dituju. Kadang ia melihat ke langit, yah mungkin memikirkan Shilla…

“Hey gadis cantik”Via tersadar akan lamunannya.

“Si…siapa kalian?”Kata Via terbata bata sambil melihat ke arah 3 orang yang sedang berdiri di hadapannya.

“adik manis mau kemana?”Tangan kanan dan kiri Via sudah di pegang oleh 2 orang yang satu berkumis dengan rambut gonrong keriting dan yang sat lagi botak dan berjanggut panjang.

“Lepasin!”Kata Via sambil berusaha melepaskan tangannya, tapi? Ia tak mampu……

“Hei! Lepasin dia!”Via menoleh. Bayangan Shilla muncul di sisi lain jalan. 

“Hei!! Kembaliin bonetanya!!”Bayangan saat itu. Saat pertama kali Shilla bertemu dengan Via.
Via tersadar dari lamunannya. Itu bukan Shilla. Ia tau itu. Tapi?? Orng itu? Via tak pernah melihatnya… Orang itu menggunakan topi, jaket, dan sepatu kets.

‘Bruk’Orang itu menumbuk salah seorang dari preman atau apalah itu dan menarik Via lalu berlari. Via hanya bisa melihat orang itu dari belakang, sungguh siapa dia?

>> 

“hosh hosh…”Orang itu mengatur nafasnya setelah berlari cukup jauh. Via masih memandangnya bingung.

“Lo ga papa kan?”Tanya orang itu. Via sedikit mengangguk.

“Yaudah, gue pergi dulu”Via langsung menarik tangan orang itu. Orang itu langsung membalik lagi.

“Kenapa?”tanya orang itu cuek


STOP!!!


Bersambung…

Maaf ya saya menyetop sembarangan saja…
Masih kependekan ya??*^^V*
Apa yang terjadi pada Shilla?
Via mau ngomong apa sama orang itu?

Mmm??

Siapa ya orang yang menolong Via itu?? Saran yaa…

a.cewek/cowo
b. siapa???

Wajib jawab!!*maksa!!* hehe...

SARAN SANGAT DIBUTUHKAAAN!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Sabtu, 12 Februari 2011

Seperti Daun yang jatuh ditiup angin(Part8)


Seperti Daun yang jatuh ditiup angin(Part8)




“Indah banget.”

“Seindah indahnya pemandangan ini, masih lebih indah…”Gumam orang itu yang sangat kecil tapi masih terdengar di telinga Oik.

“Apa kka??”

“Eh, engga kok”

‘Siapa dia??’Batin Oik.

>>> 

^Rio&Ify^
@Rumah Sakit

“Yo, Agni ruangan berapa?”Tanya Ify.

“Di Ruanga rawat 219”Jawab Rio sambil menyelusuri koridor rumah sakit

“Dimana tuh?”Tanya Ify yang memang baru pertama kalinya ke rumah sakit yang satu ini. Rumah sakit berlantai lima yang sangat luas. Yang membuat Ify berdecak kagum saat pertama kali melihatnya.

“Di lantai tiga,”Kata Rio sambil memasuki Lift bersama Ify. Lalu Rio memencet tombol yang betuliskan angka ‘3’.

Setelah cukup lama berjalan, Rio dan Ify pun berhenti di depan sebuah ruangan yang bertuliskan angka ‘219’.

“Nah ini dia ruangannya,”Kata Rio dengan senyumnya.

“Oo…”Ify ber-o ria. Lalu mereka memasuki ruangan itu.

“Agni!”Sapa Ify sambil berlari kecil ke arah Agni.

“Ify…!!”Kata Agni sambil merentangkan tangannya. Lalu Ify memeluknya.

“Kamu kenapa Ag?”

“Ga papa kok, gue Cuma kecapean aja”

“Yang bener?”

“Iya Ify cayonkk!”

“Bener gak ada hubungannya sama Cakka?”Tanya Ify lagi. Agni sedikit melirik Agni. Belum sempat Agni menjawab, Hp Ify berbunyi.

‘Akhirnya kini aku sadari…’bunyi hp Ify, Ify segera menatap layar hpnya.

‘Kak Alvin calling’

“Eh, bentar ya. Ada nelpon nih”Ify keluar ruangan.

“Halo?”

“Halo fy, lo dimana? Kok lo belum pulang?”

“Maaf ya kak, tadi aku lupa kasih tau kakak, aku lagi di rumah sakit.”

“Rumah sakit? Siapa yang sakit? Lo sakit Fy?”

“Bukan aku kok kak”

“Jadi?”

“Agni kak,, dari kemaren dia itu masuk rumah sakit. Makanya aku mau jengukin dia.”

“Lo sekarang di rumah sakit mana?”

“Rumah sakit Karunia”

“Yaudah, kao gitu gue kesana sekarang…”

“Yaudah deh terserah kaka aja”Alvin dan Ify mengakhiri pembicaraannya, dan Ify kembali ke tempat Rio dan Agni.

“Sori yah aku lama”Kata Ify

“Iya”Kata Agni.

“Siapa Fy?”

“kak Alvin”Jawab Ify. Raut wajah Rio sedkit berubah. Ify tak menyadari hal itu, tapi Agni menyadarinya.

“Fy, ada tugas gak?”Kata Agni berusaha mengalihkan pembicaraan.

“Ada, PR matematika halman 31 dari nomor 1 sampai 15”Kata Ify.

“Ha?! Yealah baru ga ikut pelajaran sekali aja PRnya udah numpuk!!”Kata Agni nepok jidatnya.

“Sapa suruh lo sakit?!”Kata Rio

“hehhe…”Agni nyengir.

“Yee…Nyengir lagi dia”Kata Rio.

“Biarin donk, suka suka gue :P”

“Oh tidak bisa begitu*GayaSule*”

“Jiah? Sejak kapan Sule disini”

“Baru aja”Jawab Rio.

‘Toktok’Seseorang mengetuk pintu ruang rawat Agni. Ify, Rio dan Agni menoleh kea rah seseorang yang baru masuk ke dalam ruang rawat itu. =I

“Hey Ag, Yo, Fy”Sapa Alvin sambil masuk.

“Hey juga kak”Jawab Agni

“Hey Vin”Jawab Rio

“Udah belom Fy?”Tanya Alvin.

“Yah? Bentar lagi donk kak…”

“Udah Fy, pulang aja deh…Udah malem juga kok”Kata Agni

“Tapi kan,,”

“Pulang aja deh Fy…”Kata Rio

“Ngusir yo?”Tanya Ify sambil manyun

“Iya”Kata Rio.

“Yaudah deh, aku pulang dulu yaa…Yok kak”Kata Ify sambil pergi keluar pintu dengan Alvin. Rio terus menatap Ify dan Alvin yang pergi.

“Yo, lo suka ya sama Ify?”Tanya Agni.

“Iya…Eh? E…enggak kok!! Lo tau kan gue suka sama siapa?”Kata Rio dengan memelankan suaranya di kata ‘Iya’.

“Gue tau siapa yang lo suka dulu. Tapi sekarang? Apa itu dia atau Ify?”

“Gak. Gue ga mungkin lah suka sama Ify. Lagian, udah keliatan banget kan kalo Ify sama Alvin itu saling suka.”Kata Rio

“No ones know”Kata Agni.

“I hope so”Gumam Rio pelan.

>>> 

“Fy, kita makan di rumah atau di luar?”Tanya Alvin.

“Aku lagi males makan di luar kak, kita makan di rumah aja ya. Tapi kita ke supermarket dulu. Soalnya banyak yang habis.”Kata Ify

“Yaudah kalo gitu. Lo pegangan ya…”Kata Alvin sambil menggas motornya. Ify langsung memeluk Alvin dari belakang.

‘Andai waktu bisa seperti ini’Batin Alvin

‘Andai takkan ada yang berubah’Batin Ify

-*skip*-

Pagi ini seperti kemaren kemaren ketika Ify datang, Rio sudah ada di tempatnya. Sudah menggunakan headsednya, Tapi ada yang berbeda.

“Pagi Fy”Kata seseorang pada Ify. Ify tersenyum.


Bersambung…

Semakin hari semakin pendek,, itu lah saya!!-,-
Part ini memang pendekk!!! Bengeeett!!!

Selasa, 08 Februari 2011

For Love For Alyssa(Part4)


For Love For Alyssa(Part4)



Sejak kepergian Debo, Ify semakin menutup dirinya. Kenapa semua harus terjadi padanya?! Kenapa semua orang yang ia sayangi harus pergi meninggalkannya?!! Dulu kak Angel! Nenek! Dan sekarang Debo!!! Hanya itu yang ada di pikirannya sekarang.

Anak anak di Panti Karunia juga satu persatu pergi meninggalkan panti. Dan kini tinggal Ify sendiri di Panti. Entah mengapa, sudah berkali kali Ify mendengar ada seseorang yang datang ke sana, tapi orang itu tidak mengadopsi anak, lalu siapa dan untuk apa orang itu datang??

Ify sekarang lebih sering mengurung dirinya di kamar di banding keluar. Di luar kamarnya dia hanya dapat melihat sebuah ruangan kosong tanpa satu orangpun. Bu sarah juga sekarang jarang ada di rumah. Ify merasa sangat sendiri.

>> 

Pagi ini Bu Sarah membeli beberapa botol minyak. Katanya sih di titipi sama temannya, tapi siapa yang tau? Entahlah.

Dan entah mengapa Ify merasa sangat ngantuk saat ini. Padahal biasanya ia tak sengantuk ini. Ia berbaring di atas ranjangnya dan menutup matanya.

“Ify…Ify…Aku mohon kamu bangun Fy…”Suara itu terdengar sangat jelas di telinga Ify. Itu suara Debo. Terdengar sangat jelas…

“Bangunlah fy, Aku mohoonn…Bangunlahh…Bangun fy……”Suara Debo itu kembali terdengar di telinga Ify

Rasa panas mulai menyelimuti tubuh Ify. Keringat di tubuhnya bercucuran dengan sanagat deras dan semakin deras.  Perlahan mata Ify terbuka.

Merah. Warna itu berada di sekitarnya. Ify sangat kaget. Ia langsung terduduk di kasurnya. Apa ini? Ify mulai panik.

Ify berlari menuju pintu kamarnya, tapi terlambat si merah itu telah memakan daerah pintu kamarnya. Itu satu satunya pintu keluar dari kamar ini. Sekarang apa? Apa yang harus ia lakukan?

Si merah. Si merah yang tanpa rasa pamrih. Si merah yang tak bersahabat. Kini Ify hanya bisa tertunduk. Ify kembali berlari. Ke arah jendela yang tidak bisa terbuka di kamarnya.

“TOLOONG!!”Teriak Ify, tapi tiba tiba

‘Brukk!!’Sebuah kayu roboh dari arah atas kamar Ify.

“AAA!!!”Kayu itu menindih kaki Ify. Rasa sakit di kaki Ify semakin menyebar. Api yang berada di dekat kayu tersebut mulai menjalar kearah kayu yang menidih kaki Ify.

Nafas Ify mulai serasa sesak, mungkin karena asap itu sudah mulai memenuhi ruangan itu. Ify terus mencoba mengangkat kayu itu, tapi tenaganya tidak sekuat itu untuk mengangkat kayu berat itu.

“Arrgh…tolong”Gumam Ify sambil memegangi dadanya dangan erat.

‘Buk’Ify jatuh pingsan.

‘Tinut…tinut…’Hanya bunyi pemadam kebakaran dan ambulan yang terakhir kali di dengarnya.

>> 

Putih. Ify membuka matanya. Yang ia lihat semuanya hanya berwarna putih. Tak ada yang lain. ‘Dimana aku?’Batin Ify.

“Ify…”Panggil seseorang dari belakang. Ify membalikan tubuhnya.

“Debo!”Ify langsung berlari dan berhamburan di pelukan Debo. Debo membalas pelukan Ify.

“Aku kangen sama kamu Deb…”Kata Ify

“Aku juga fy…”

“Kamu ga boleh pergi dari aku Deb, aku gak mau kehilangan kamu lagi Deb…Aku sayang sama kamu…”Kata Ify.

“Aku juga sayang sama kamu fy, tapi aku ga mungkin tetap bersaam dengan kamu…Aku  harus pergi fy…”Kata Debo sambil melepaskan pelukannya.

“Ga Deb, kalo kamu pergi aku akan ikut, kemanapun kamu pergi”Kata Ify. Debo tersenyum kecut lalu menggelengkan pelan kepalanya.

“Kamu ga boleh ikut sama aku. Kamu masih punya kehidupan di sana…Takdir kamu bukan di sini…Kamu masih punya orang orang yang sangat menyayangi kamu di sana…sama seperti aku yang menyayangimu…Kamu harus kuat ya Fy…”Kata debo  perlahan pergi menjauh. Ify terus berlari mengejar Debo, tapi…itu sesuatu yang tak mungkin ia gapai…something that she can’t get…That she can’t reach…Debo

Perlahan Ify membuka kedua matanya. Kepalanya sangat sakit. Kini ia kembali berada di ruangan ini. Ruangan yang sangat identik dengan bau obat obatan.

“Kamu sudah sadar? Bagaimana keadaanmu?”Tanya seorangdokter yang beru saja memasuki ruangan itu.

“…”Ify masih diam. Dokter itu tersenyum tipis.

“Tampaknya kamu masih agak shyok atas peristiwa itu”Kata dokter tersebut sambil menyalakan televisi dan keluar dari ruangan itu.

>> 
*(sudut pandang : Ify)*

Sebuah gedung panti asuhan di jalan Harya mengalami kebakaran. Kebakaran itu tepatya terjadi di Panti asuhan Karunia”Kata seorang presenter acara. Aku menatap telivisi itu. Tanganku menggenggam erat tanganku. Selang selang oksigen itu terpasang di diriku.

Di perkirakan peristiwa itu diakibatkan oleh kelalayan orang yang sedang merokok dan membuang bekas rokok yang masih menyala itu di dekat minyak tanah di depan panti karunia tersebut. Dan karna panti tersebut terbuat dari kayu, api semakin cepat menyebar.”Aku hanya dapat mendengarnya. Mungkin ini memang takdirku. Menderita seperti ini.

“Peristiwa itu menelan 1 korban jiwa dan 1 orang luka bakar. Korban meninggal itu di perkirakan bernama SARAH FATIANA yang merupakan pengelolah panti asuhan tersebut. Dan korban luka bakar tersebut salah satu dari anak panti asuhan tersebut yang masih belum di ketahui identitasnya. Kerusakan itu ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. ”Jadi? Pelaku yang membakar panti bukan Bu Sarah? Lalu siapa orang yang tega membakar panti? Apa jangan jangan itu papa? Apa mungkin? Aku menutup mataku sebentar mataku…Tertidur? Takkan bisa. Aku takkan bisa tidur dalam keadaan seperti ini…Sangat membingungkan…

“Baiklah, kita beralih ke berita yang lain. Pasangan selebritis Dertabima Sandanata dan Challse Karitadara mengaku masih belum memiliki anak setelah anak mereka Angelica Marha Pieter(kalo gak salah ya,namanya juga dapet dari temen) yang sering di panggil dengan Agel yang meninggalkan mereka karna kecelakaan beberapa tahun yang lalu,, yah apa itu semua benar?”Mataku kembali terbuka. Aku menatap layer televisi itu. benar itu mama dan papa. Lalu kenapa mereka mengatakan seperti itu? apa mereka tidak pernah menganggapku sebagai anak mereka? Jadi apa aku selama ini? Hanya boneka pajangan yang tak pernah di anggap oleh mereka? Badanku sedikit bergerak. Berusaha untuk meraih remot tv yang berjarak agak jauh dari ranjangku. Argh…Sakiit……Mengapa rasanya begitu sakit? Kakiku sangat sakit…Tapi kenapa?

“Itu memang benar, Kami memang masih belum memiliki anak setelah Angel. Anak pertama kami. Satu satunya. Dan hingga sekarang menjadi yang terakhir…”Aku semakin tak kuat mendengarnya. Mataku sedikit memerah dan berair mendengarnya. Sungguh itu sangat menyakitkan. Aku takkan mampu lagi mendengar itu semua. Ini…

“Kami masih belum bisa melupakan Angel dan masih sedih atas kepergiannya beberapa tahun lalu”Mama……Aku terus berusaha mengambil remot itu hingga akhirnya aku bisa mendapatkannya. Langsung ku tekan tombol turn off yang berwarna merah itu dan kulempar remot itu dengan sangat kuat. Kutumpahkan semua rasa sakitku.

“ARGH!!!”Aku sedikit berteriak sambil memegangi kepalaku. Air mataku semakin membanjiri pipiku.

‘Debo? Kamu salah deb, kamu salah…Sekarang udah gak ada yang sayang sama aku…Udah gak ada……’Batinku sambil meneteskan air mataku.


Bersambung…
Lagi lagi melankolis? Ngebosenin ya?
Komen…

Tak Hanya Sebatas Mimpi(Part16)


Tak Hanya Sebatas Mimpi(Part16)



“Kak I…Kak Alvin?!”Alvin langsung memeluk Shilla dengan eratnya.

“Shilla,, Lo dari mana aja sih?”

“Maaf kak, gue…”

“Yaudahlah… Lo tau gakk Shill, gue tuh khawatir banget sama lo. Gue…Gue itu…sayng banget sama lo. Gu…Gue Cinta sama lo. Mungkin ini terlalu cepat bagi lo Shill,, Tapi… Would you be mine Ashilla?”Kata Alvin. Shilla kaget mendengarnya.

“Gu…Gue…”Seseorang yang memegang dua botol pocari sweat, menatap mereka(Shilla*Alvin) dan menggenggam kedua botol itu dengan sangat erat.

“Guuee…”

“Iya Shill?”

“Maaf kak…”Shilla melepaskan genggaman Alvin.

“Maaf, tapi pikiran gue lagi kacau. Kondisinya gak memungkinkan buat gue…Sorry kak”

“Yaudah,, gu…gue pergi dulu ya…”Alvin langsung peergi. Shilla duduk kembali.

‘Gue ga mungkin bisa. Gue ga mungkin bisa masuk lebih dalam lagi…’Batin Shilla tertunduk.

Tiba tiba Shilla merasakan sesuatu yang dingin berada di atas kepalanya. Iya sedkit mendongakan kepalanya ke atas.

“Udah dingin kepalanya?”Tanya Iel sambil tersenyum ke Shilla. Shilla membalas senyuman itu lalu menagmbil pocari sweat yang tadinya di taruh di kepala Shilla.

“Kenapa?”

“Emm?”Shilla menaikan alisnya sambil meminum pocari sweat itu.

“Kenapa lo tolak Alvin?”Shilla tersenyum.

“Lo nanti juga bakalan tau kok”

“Bakal tau apa?”

“Nanti……”Kata Shilla. Iel mengerutkan keningnya melihat Shilla  yang tersenyum masam.

‘Apa?’Batin Iel

‘Sakit…sangat sakit bila………’Batin Shilla.

‘Drttt…drtt…’Iel melirik hpnya

-------------------------------------------------------------------------
From : IfyMySist

Lo dimana kak? ~o~ Tadi kak Alvin balik, mukanya ga enak di pandang banget. Lo udah ketemu Shilla belom?
--------------------------------------------------------------------------
To : IfyMySist

Gue lagi sama Shilla. Lo pulang aja duluan…
---------------------------------------------------------------------------
From : IfyMySist

Kenapa lo ga bilang dari tadi sih kak?! Keasikan pacaran ya >,<
----------------------------------------------------------------------------
To : IfyMySist

Hehe..Gue lupa adiku sayang. Udah lo minta di anterin Rio sana, bilangin ke dia kalo nanti gue sampai di rumah lo ada lecet satu goresan aja, 1 bogeman bakalan mampir ke mukanya
--------------------------------------------------------------------------
From : IfyMySist

Iya kakakku sayaang ^…^
--------------------------------------------------------------------------

“Siapa kak? Ify ya?”Tanya Shilla

“Iya Shill, dia khawatir banget sama lo”

“Yaudah, kalo gitu pulang yok kak”

“Sekarang”

“Engga, taon depan! Yaiyalah sekarang”

“Naik motor ga papa?”

“Ga papa kok”Kata Shilla. Iel melihat pakaian yang Shilla pakai. Shilla masih memakai baju sekolahnya tanpa jaket.

“Ayo kak”Iel melepaskan jaketnya.

“Nih biar ga masuk angin”Iel memasangkan jaketnya ke Shilla.

“Tapi lo gimana kak?”

“Gue cowok, gue pasti kuat. Yaudah yok”Iel menaiki motornya diikuti Shilla yang naik di belakangnya. Lalu Shilla memeluk Iel dari belakang. Seseorang dari jauh melihat mereka, dan orang itu adalah Alvin.

“Thx kak”Gumam Shilla sambil menyandarkan kepalanya di belakang Iel. Iel tersenyum lalu menstater motornya dan mengantarkannya pulang.

>>> 

“Kak Rioo!!”Kata Ify agak berteriak

“Apaan sih Fy? Lo liat ada hantu lagi? Masa sih tuh hantu bener bener naksir sama gue?”Kata Rio sambil terus melihat sekitar.

‘Nih orang bener bener ya…’Batin Ify kesel mampus.

“Anterin gue pulang!! Shilla udah di temuin sama kak Iel! SEKARANG!!!”

“Ha? Apaan Fy?”Tanya Rio. Ify yang udah dongkol gara gara Rio, langsung menarik tangan Rio dan menculik(?)nya. -…-

>>> 

Setelah adegan penolakan itu, Alvin menjauh dari Shilla dan Iel. Iel, yang sobatnya sendiri telah menghianatinya. Itulah yang dipikirkan Alvin.

Tapia pa itu benar?? Mungkin hanya Shilla lah angmengetahui jawabannya.

>>> 

Sudah beberapa hari ini Shilla ga masuk sekolah dan tanpa keterangan yang jelas sampai hari ini. Ada apa dengan Shilla?


“Irva, Shilla ga masuk kenapa?”Tanya seseorang pada Irva

“Kenapa aja boleh, lagian ya, lo tuh ganguin gue banget. jadi mending lo tanya sama Gita atau gak Olin deh”Kata Irva tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun dari hpnya.

“Tapi Gita lagi keluar kelas. Terus Olin juga lagi di panggil guru”

“Yaudah, lo pikir aja sendiri Shilla kemana.”

“Tapikan kan lo sekertaris”

“Ishh!! Lo sibuk banget sih Emang lo siap……pa?”Irva membelakan matanya melihat siapa yang dari tadii ngomong di depannya.

“Eh, O…Obiet, lo ngapain di sini?”Kata Irva gelagapan sambil menggaruk kepalanya melihat Obiet yang sudah berkacak pinggang di depannya.

“Ternyata sekertaris tuh kerjaannya kayak gini ya? Kerjaannya main hp? Iya, Va?? Gimana kelanjutan bangsa ini kalo orangnya kayak lo semua?”Omel Obiet.

“Ancur”gumam Irva pelan

“blablabla…”Omel Obiet panjang lebar. Tiga orang*ViAgnIfy* yang tidak berada jauh dari mereka sedang mengobrolkan sesuatu.

“Tuh kan bener apa kata gue, kalo tadi kita yang ngomong pasti bakalan di kacangin kayak tadi…”Kata Agni

“Bener Ag, untung aja tadi pas Obiet lewat, jadi kita bisa minta tolong bantuannya sekalian ngerjain si Irva biar ketauan tuh belangnya”Kata Ify.

“bener tuh, biar tau rasa si Irva”Kata Via*Wah kejam-,-*

“Eh, tuh Obiet dateng”Kata Via sambil menunjuk Obiet yang berjalan kea rah mereka.

“Gimana Biet?”

“Katanya, Shilla pernah ngirim surat ke kepala sekolah. Tapi kayaknya bukan surat izin. Soalnya kalo surat izin pasti sudah di laporin. Udah gitu aja. Gue gak nyangka seketaris kita kayak gitu. Parah banget.”Kata Obiet

“Ya gitu deh,”Kata Agni

“Jadi gimana sama Shilla?”Tanya Via

“Kita ke kaspek aja. Kita tanya sama bu Ira”Kata Ify.

“Yaudah, kita duluan ya Biet”Kata Agni

“Ya”Obiet pergi ke kelas sedangkan ViAgnIfy pergi ke kaspek.

>>> 

@Ruang Kepala Sekolah


“Permisi bu,”

“Iya, silahkan masuk”Kata Bu Ira. Ify, Agni dan Via langsung masuk ke ruangan itu.

“Ada masalah apa kalian kesini?”

“Begini bu, kami ini temannya Ashilla kelas XA. Kalo boleh tau, dia kemana ya bu?”Tany Via

“Ashilla? Kalian belum tau?”

“Tau apa bu?”Tanya Agni

“Soal Shilla yang mulai hari ini akan pindah sekolah.”

‘APA?!!’Batin Ify, Agni, Via.

“Kemana bu?”

“Kalo ga salah ke Amerika.”

“Ibu tau alasannya?”Kata Via dengan suara sedikit bergetar.

“Maaf, ibu tidak bisa memberi tau kalian karna itu merupakan rahasia dari sekolah, dan pihak dari Shilla juga tidak ingin siapapun mengetahuinya.”Kata Bu Ira.

“Kami mohon bu, Shilla itu sahabat kami”Kata Via dengan suara yang lebih bergetar, mungkin kini air matanya sudah menetes.

“Maaf Via, tapi untuk kali ini ibu tidak bisa berbuat apa apa.”Kini Via menunduk. Air matanya sudah sanagt membasahi pipi chubynya.

Via memang yang paling dekat dengan Shilla. Shilla dan Via itu berasal dari SMP yang sama, bahkan SD yang sama. Mereka sudah barsahabat sejak lama bahkan sudah menganggap satu sama lain itu saudara. Mereka jugalah yang paling sering bertengkar, tapi karna pertengkaran itulah mereka semakin dekat dan semakin mengerti satu sama lain. Tapi kini? Via harus sendiri. Tanpa Shilla.

>>> 

“Shilla…”Gumam Iel sambil membuka sebuah pesan singkat dari Shilla. Mungkin itu bukanlah pesan tapi rangkaian kata kata yang untuk menunjukan perasaannya yang ingin ia sampaikan .

-----------------------------------------------------------
From : Shilla

Saat matahari terbit nanti kau takkan bisa melihat bintang lagi, karna bintang itu sudah pergi jauh…Tapi tunggalah…Tungggulah hingga waktu berputar…Kau pasti bisa melihat cahaya bintang itu lagi…Keep waiting…for the star…and…for…me…
-----------------------------------------------------------

“Apa maksudnya?”Gumam Iel sambil berulang ulang membaca isi pesan dari Shilla. Iel mengulang kembali hal hal yang terjadi saat itu. malam itu.

Tapi apa bintang itu akan indah kalau terus di hiasi air mata?’Iel mengingat bahwa ia pernah mengucapkan kata kata itu. Bintang…Apa jangan jangan…….

>>> 

STOP!!
Bersambubng…
Pandek banget ya??*Hoyadonk#plakk*
Maaf ya pendek, soalnya saya lagi rada males…Hehe…

Nah? Menghilangnya Shilla masih tanda tanya?
Gimana kelanjutan hubungan iel dan Alvin? Apa persahabatan mereka akan hancur karna seorang cewek*shilla*??

Ayo kita main tebak tebakan!!*:p*
Saran sangat di butuhkan!!