My story

Wellcome to my blog\(>.<)/

Selasa, 23 November 2010

Bundaku sayang(Cerpen)

Bundaku sayang(Cerpen)


Jujur saya nggak kuat nulis Cerpen ini.Teralu ga jelas alurnya...
Mohon maaf kalau gak suka...


This is it,, ;


Gue Cakka Kawegas Nuraga sering di panggil Cakka. Gue sangat membenci hidup gue. Ayah gue sudah menghilang semenjak gue kecil dan ibu gue……memiliki kelainan yang sangat gue benci. Ibu gue hanya memiliki satu mata. Gue memang gak pernahh menunjukan ibu gue di depan umum. Setiap kali ada undangan dari sekolah gue pasti berpura pura bahwa ibu gue lagi sibuk atau apalah..

Aku yang selalu menghinamu,
Dengan semua kekuranganmu

Gue malu punya ibu kayak dia. Gue benci banget kalo ngeliat mukanya yang lagi senyum ke gue. Gue hanya berharap gue gak pernah di lahirkan oleh seseorang kayak dia. Gue pengen nanya sama Tuhan, kenapa harus gue yang memiliki seorang ibu kayak dia?? Cuma bikin gue susah aja.

Aku yang selalu memandangmu dari kekuranganmu,
Aku yang selalu malu memilikimu...


Suatu hari,,

Gue bangun telat hari ini. Dasar orang sialan, gara gara dia gue jadi telat sekolah.

Yang s’lalu menyalahkanmu atas segalanya

“Cakka, kamu nggak mau makan dulu nak?”Tanyanya sambil menyodorkan sepiring nasi. Agrh! Apa dia nggak ngerasa bersalah sedikitpun atas semua ini?! GUe langsung menepis tangannya dengan dingin.

‘Prangg!!’Sepiring nasi itu jatuh dan piringnya pecah. Gue langsung pergi meninggalkannya tanpa pamit, lagi pula untuk apa gue pamit sama orang kayak dia.

@Sekolah

Gue laper banget. gue bukannya nyesel karna ga mau terima makanan dari dia. Tapi gue menyesal kenapa gue gak di lahirkan dari keluarga yang benar benar sempurna seperti teman teman gue yang lain?? Hanya itu yang dapat gue sesali.

‘Tuk tuk tuk’Seseorang mengetuk pintu kelas gue. Gue melihatnya samar samar. Seperti seseorang yang gue kenal.

“Permisi bu, saya ibunya Cakka yang ingin mengantarkan makanannya yang tadi ketinggalan.”Katanya. Ohh tuhan!! Mengapa dia harus datang ke sekolah?? Ma bikin malu gue?! Argh!! Makin benci gue sama dia!!

“Baiklah, Cakka silahkan keluar”Gue berdiri dari tempat duduk gue dan langsung keluar dengan emosi gue.

#Diluar kelas

“Apa apaan sih Lo! Kenapa lo dating ke sekolah?!”Kat ague dengan kesar.

“I..Ibu Cuma mau nganter makanan ini buat kamu nak, ibu tau kamu pasti laper sekarang”Katanya.

“Sini!”Gue mengambil paksa nasi bungkus itu.

“Asal Lo tau ya?! Lo udah bikin malu gue aja tau! Lo bisa mikir ga sih?!”

“Tapi nak..”

“Diem deh lo?! Gue makin beci sama lo! Pergi lo sekarang”Gue dorong dia sampai di jatuh.

Memandangmu dari segala keburukanmu
Dan tak pernah memandangmu dari kebaikanmu,,

Setelah kejadian memalukan itu, gue semakin membenci dia. d tambah lagi dengan semua ejekan dari teman teman gue. Dari teman teman yang memang gak menyukai gue...

“Ibunya Cakka matanya Cuma satu!!Hahaha”Ejek Dayat

“Dasar, Punya ibu cacat aja begaya lo!”Kata Riko

Sampe teman yang sangat dekat...

“Cakk,apa bener ternyata ibu lo itu matanya cu...”Kata Rio yang bikin telinga gue panas.

“Apa?! Lo mau ngejek gue juga?! Lo mau bilang kalo matanya Cuma satu?! Di cacat?! Iya?! Gue gak nyangka ternyta lo yang udah gue anggap sebagai sahabat gue juga ngejek gue!”Kat ague sambil mendorong Rio sampai jatuh.

“Tapi Cakk....”Gue langsung pergi begitu saja tanpa mendengarkan kata kata Rio.

Menganggap dirikulah yang paling menderita di dunia ini
Tanpa memikirkanmu sedikitpun

Gue memang menderita banget. gue selalu pulang sekolah dengan wajah bertekuk. Dan sekarang gue mulai ngumpulin uang buat pindah dari tempt gue tinggal sekarang dan menjauh dari segala yang membuat gue makin emosi.
Lalu...

Gue baru pulang sekolah, lebih tepatnya baru pulang kerja. Dengan penuh lelah gue masuk ke rumah gue yang...dan,,

“Cakka,,”Kata Ibu gue yang melihat gue baru pulang. Dan seseorang yang duduk di sebelahnya yang tersenyum pad ague. Rio. Ngapain Coba Dia ke sini? Mau bikin gue tambah malu lagi? Mau melihat semua penderitaan gue secara langsung? Dasar Munafik!

“Apa mau lo?!”Kat ague sinis ke Rio

“Cak, gue Cuma mau lo dengerin dulu penjelasan gue. Sebenernya lo salah paham sama yang kemaren itu”Katanya. Salah paham apaan coba? Jelas jelas dia memang meu ngina gue. Dasar Munafik!! Gue gak nyangka dia bisa kayak gitu.

“Itu doang yang lo mau bilang”Kata Gue tanpa menandangnya sedikitpun ‘Skakmat’

“....”Dia terdiam, tak ada satu pun kata keluar dari mulutnya.

“Kalo Cuma itu, lo pulang aja. Karna gue gak bakal peduli apapun yang lo bilang. Dan itu semua Cuma buang buang waktu gue”Gue langsung pergi. Dia masih terpaku di tempat nya.

Gue semakin berniat buat pargi dari sini. Gak ada satupun alesan buat gue tetap disini.

Membuat seakan aku bisa hidup tanpamu

Setelah sekian lama gue terus berjuang mencari uang dan belajar dengan sungguh sungguh, akhirnya gue mendapat Beasiswa untuk sekolah di singapur dan tabungan hasil kerja gue pun kayaknya cukup buat hidup gue di sana nanti.


Pagi ini gue akan pergi ninggalin semua penderitaan gue di sini yang gue benci.

“Cakka kamu mau ke mana nak??”Tanya dia yang melihat gue keluar rumah sambil membawa tas yang berisi baju baju dan peralatan gue.

“Ke Singapur”

“Apa nak?!”

“Lo Gak denger? Gue bilang gue mau ke Singapur!”

“Nak, jangan tinggalin ibu sendiri nak,,”dia menagis sambil bersujut di kai gue, tapi tekat gue sudah bulat dan gak bisa di ganggu gugat. Gue narik kaki gue dan ninggalin dia.

Ku’ tinggalkan dirimu dengan rasa sakit di hatimu
Hanya karna ke egoisanku









Berhari nari, Berbulan bulan, Hingga bertahun tahun gue tinggal di Singapur. Sekarang hidup gue sudah lebih berbahagia, dengan lembaran gue yang baru. Gue sudah menjalin sebuah keluarga baru. Sivia Azizah, gadis lembut yang telah membuat hidup gue tambah bahagia. Gue juga punya dua orang anak yang bernama Acha dan Vero.

Aku yang membuka lembaran baru yang bersih,,

Dan membuang lembaran yang ku buat menjadi usang hancur,,


Dulu Via emang pernah nanya,
“Emm, Cakk Ibu orang tua kamu di mana?”Tanyanya waktu gue baru pindah dan kenalan sama dia.

“Ayah gue gak tau kemana, kalo ibu gue......sudah meninggal”Kata gue dengan terpaksa dan gue langsung mengganti topic pembicaraan. Gue paling benci kalo lagi ngomongin yang kayak gituan.

#Suatu hari

“Aaaaahh......!!!”Gue denger Teriakan Acha dan Vero dari luar dan gue langsung lari keluar rumah tempat Acha dan Vero sedang bermain.

Gue terpaku di tempat melihat seseorang yang berada di depan gue. Se orang wanita paruh baya dengan pakaian compang camping dan......Mata satu, apa jangan jangan dia...

“Maaf nak apa benar ini alamat Cakka??”Tanyanya. Ternyata bener kalo dia...... Tapi nggak mungkin gue bilang kalo gue ini Cakka.

“M..maaf, ini bulan alamatnya Cakka. Mungkin anda sa...salah alamat,”Raut kekecewaan terukir di wajahnya. Lalu ia pergi begitu saja.

Perhatikan...
Kulihatkan...
Semua yang pernah ada ‘kan kutaruhkan,

Perasaan kuberikan...
Tak sedikit pun waktu ‘kan kutinggalkan

Kuserahkan...
Semua yang kau minta ‘kan ku penuhi

Ku bertahan...
Hanya disaat bunda di sisiku

Maha Besar Kau telah berikanku hidup
Dia segalanya di hidupku
Perhatikan...
Kulihatkan...
Semua yang pernah ada ‘kan kutaruhkan

Perasaan kuberikan...
Tak sedikit pun waktu ‘kan kutinggalkan
Maha Besar Kau telah berikanku hidup
Dia segalanya di hidupku
Bunda yang kucintai di dalam hatiku
Dia terbaik di mataku
Maha Besar Kau telah berikanku hidup
Dia segalanya di hidupku
Bunda yang kucintai di dalam hatiku
Dia terbaik di mataku
Perhatikan...
Kulihatkan...
Semua yang pernah ada ‘kan kutaruhkan

Perasaan...
Kuberikan...

Tak sedikit pun waktu ‘kan ku tinggalkan
Perhatikan...
Kulihatkan...

Semua yang pernah ada ‘kan kutaruhkan...
Hari ini Acha genap berusia 12 Tahun, dia mempersembahkan sebuah lagu berjudul ‘Bunda’ dari Geisha. Ia menyanyikan lagu itu sambil memegang tangan Via. Entah mengapa air mata gue begitu saja turun dan menetes saat Acha menyanyikan lagu itu. Acha juga menyanyikannya dengan mata yang sudah berkaca kaca dan akhirnya memeluk Via.

“I Love You Mom!!”Kata Acha sambil memeluk Via.

Gue jadi inget, kemarin gue nerima sebuah surat yang isinya undangan Reunian. Kalo nginget tentang masa masa gue dulu di sana,, gue gak ada niat dateng sedikitpun ka sana. Tapi Via malah bilang,,

“Ayo donk Cakka...Aku juga sudah kangen nih sama Indonesia.”Mau gak mau deh...

Hingga saatnya aku kembali harus membuka lembaran kusam yang telah ku buang

***
Sesampainya gue di tanah kelahiran, Acha dan Vero langsung tidur di Apartemen. Dan gue sama Via jalan jalan.

Hingga gue sampai di Rumah gue, tepatnya rumah gue sebelum gue pergi dulu.

“Mau ngapain kka?”Tanya Via, tapi gue gak jawab. Cuma melihat ke dalam rumah itu.

Tak ada suara di dalam rumah, kotor, seperti sudah lama di tinggalkan. Gue lihat di meja, ada sebuah kertas kusam terus gue buka kertas itu.

Cakka, buah hatiku. Apa kamu sebenci itu dengan ibu?? Ibu memang pantas di benci, apalagi ibu selama ini sudah mempermalukanmu. Dengan mata ibu yang hanya ada satu. Tapi, apa kamu tau sayang? Sebenarnya dulu saat kita sekeluarga, ibu, ayah dan kamu akan berangkat ke Bandung, kamu dulu mengalami kecelakaan mobil yang menyebabkan ayah meninggal dan mata kananmu tidak bisa berfungsi, ibu tidak mau kamu tumbuh dewasa dan menjalani hidupmu hanya dengan satu mata. Jadi Ibu melakukan operasi pendonoran mata. Sehingga kamu bisa melihat dengan kedua matamu lagi. Ibu sangat bahagia mengtahuinya tapi siapa sangka kamu akan membenci ibu? Tapi ibu gak akan pernah menyesal melakukan itu dulu, karna ibu sangat bahagia melihat kamu yang bahagia. Tapi mungkin surat ini gak akan pernah kamu baca surat ini. Kamu pasti sudah bahagia bersama keluarga baru kamu di sana.

‘Apa ibu tahu??’Batin gue.

Sekarang ku tau apa yang sebenarnya terjadi padaku bila tak ada dirimu di sisiku

Gadis itu. Dia pasti istri kamu. Dia sangat cantik. Sangat anggun. Dan kedua anakmu yang sangat cantik, sangat ceria. Sebenarnya ibu berharap kamu bisa mengakui kamu saat itu. Tapi ternyata kamu masih membenci ibu. Rasa bencimu itu sama seperti rasa sayang ibu padamu. Seandainya kamu tahu, ibu akan selalu sayang padamu apapun yang terjadi, apapun yang kamu lakukan, walau itu selalu menyakiti perasaan ibu, kamu tetap anak ibu...yang sangat ibu cintai.....Cakka.....

-Ibu-

Gue sangat bodoh! Gue memang egois. Tanpa memikirkan ibu, gue ngelakuin itu semua. Gue selalu menyakiti perasaa Ibu, dengan semua sikap gue. Dengan semua hinaan gue! Argh!!!

Kiniku menyesal dengan apa yang kulakakan,
Tapi apa penyesalan itu dapat memperbaiki semuanya??

Gue berlari dan terus berlari, tanpa tau arah. Kaki gue melangkah dan berhenti. Di depan sebuah sekolah. Seeorang remaja berkulit coklat manis keluar dari gedung itu.

“Ca..Cakka??”Katanya.

“Rio??”Gue kaget banget, ternyata da masih ngenalin gue.

“Sekarang lo baru datang?? Sekarang baru lo muncul? Sekarang baru lo mau nunjukin muka bejad lo?”Katanya dengan penuh emosi dan tanpa mengalihkan pandangannya dari gue.

“Maksud lo?”

“Setelah bertahun tahun lamanya lo pergi begitu aja...ii.......”Katanya makin emosi. Gue bener berner gak ngerti dia kenapa? Matanya mulai berkaca.

“Ibu...Ibu yang sangat baik dan lo...Lo anak yang Agrh!!”

“Apa lo gak berfikir saat itu? apa lo gak ngerasa yang lo lakukan itu menyakiti ibu?! Lo hanya memikirkan diri lo sendiri! Lo egois tau gak?! Lo ninggalin ibu begitu aja walau ibu sudah berlutut di depan lo! Apa lo gak ngerasa? Tnpa ibu lo, lo gak akan ada di sini. Tanpa ibu lo, lo bakalan jadi sampah. Dan apa lo tau perjuangan ibu lo buat membuat lo menjadi seseorang? Dan Lo... apa lo tau juga sakitnya hati ibu lo waktu lo gak ngakuin dia?! Jawab Gue!”Bentaknya. Gue terdiam. Terpaku. Mulut gue sudah tidak dapat mengeluarkan kata kata lagi.

“Ibu lo berjuang hingga...”Air mata Rio mulai menetes

“Dan itu semua gara gara LO!”Rio hampir memukul gue tapi seorang gadis menahan tangannya.

Kau adalah segalanya di hidupku yng tak pernah ku sadari,,

“Sudah lah yo, ke pergian Ibu bukan sepenuhnya salah Cakka juga yo”Kata gadis itu.

“Tapi Fy, kalo aja waktu itu dia gak memperlakukan ibu seburuk itu, pasti ibu...”

“Sudah Rio, aku gak suka kamu marah marah kayak gini.”Kata gadis itu. Dari logatnya, gue kayaknya kenal..

“I...Ify??”Gadis itu berbalik sambil menyinggungkan senyumannya.

“Hey Cakk, ternyata lo masih inget sama gue.”

“Emm,, maksud kalian tadi dengan keepergia ibu apa?”

“Ibu,, Ibu sudah pergi sejak setahun yang lalu.”wajah Ify menunjukkan ke sedihan, Gue terpku, ‘Apa?! Ibu meninggal?’ kaki gue serasa lemas dan gue terjatuh.

“Mau gue anter ke makamnya??”Tanya Rio, gue mengangguk.

@Makam

Gue kaget melihat nama itu. Nama seseorang yang dulu telah melahirkanku dan merawatku dari kecil kini terukir di sebuah batu, Azahra Nuraga.

“Ini dia”Kata Rio.

“I...ini??”

“Sabar yah Cakk”Kata Ify

Gue bersujut di depan batu itu. di depan makam seseorang yang gak pernah gue sayangi dan yang sebenarnya orang terpenting di hidup gue.

“Bun, Cakka...”Gue gak sanggup mengeluarkan kata kata dari mulut gue.

Sekarang aku tidak dapat berkata kata,
Hanya satu yang dapatku katakan sekarang…

“Bunda, Cakka sayang bunda.” Hanya itu yang bisa gue ucapkan, dan setetes air mata turun. Gue menoleh kearah orang yang telah meneteskan air mata itu, dan ternyata itu adalah Via. Gue kaget melihatnya dan dia hanya membalas gue dengn seulas senyum dan air mata yang membasahi pipi chubynya.

“Ternyata benar yah cakk…Kalau wanita tua itu adalah ibumu…”Gue kaget, dari mana dia tau??

“aku lihat saat kamu masuk ke rumah tua itu dan saat kamu membaca surat itu. apa benar dia??”Lanjutnya.

Ia……
“Benar, Ialah…Bundaku sayang”Kata gue sambil mengelus batu nisan itu dan Via memeluk gue dengan sangat erat,,, hanya itu yang mampu ku ucapkan tentangnya,,, Bundaku sayang.

Bundaku Sayang…

****


Aku yang selalu menghinamu,
Dengan semua kekuranganmu

Aku yang selalu memandangmu dari kekuranganmu,
Aku yang selalu malu memilikimu...

Yang s’lalu menyalahkanmu atas segalanya

Memandangmu dari segala keburukanmu
Dan tak pernah memandangmu dari kebaikanmu,,

Menganggap dirikulah yang paling menderita di dunia ini
Tanpa memikirkanmu sedikitpun

Membuat seakan aku bisa hidup tanpamu

Ku’ tinggalkan dirimu dengan rasa sakit di hatimu
Hanya karna ke egoisanku

Aku yang membuka lembaran baru yang bersih,,

Dan membuang lembaran yang ku buat menjadi usang hancur,,


Hingga saatnya aku kembali harus membuka lembaran kusam yang telah ku buang

Sekarang ku tau apa yang sebenarnya terjadi padaku bila tak ada dirimu di sisiku

Kiniku menyesal dengan apa yang kulakakan,
Tapi apa penyesalan itu dapat memperbaiki semuanya??

Kau adalah segalanya di hidupku yng tak pernah ku sadari,,

Sekarang aku tidak dapat berkata kata,
Hanya satu yang dapatku katakan sekarang…

Ia……

Bundaku Sayang…

THE END

****



Pendek ya??
Maaf kalo cerpennya kurang nyambung…
Kalo masih ada kurang mohon dimaklumi…

Tinggalkan Komen…

1 komentar:

  1. Haha..
    jlek yah??
    ini gra2 ak ptong2 crtax.. yg awlx pnjang ak bwat jd pndekk..

    BalasHapus