My story

Wellcome to my blog\(>.<)/

Kamis, 30 Juni 2011

Tak Hanya Sebatas Mimpi(Part21)

sori part ini lama banget di post, kalo udah lupa ceritanya bisa baca di

http://www.facebook.com/note.php?note_id=200665683306976 atau

http://sintiasintia21blog.blogspot.com/2011/04/tak-hanya-sebatas-mimpipart20.html



Tak Hanya Sebatas Mimpi(Part21)







Cakka berdiam di depan motornya dengan baju kaos putih plus jaket dan celana jins.



“Kak Cakka!”Panggil Zeze sambil berlari ke arah Cakka.



“Lo lama banget sih pong”Kata Cakka.



“Sabar donk, sabar.. Ingat, Legowo legowo”Kata Zeze.



“Legowo legowo, lo tuh edan!”



“Hoalah, apa hubungannya kka?”



“Di hubung hubungkan aja :P”



“Yo weslah, kita kemana dulu?”



“Kan lo yang ngajak, emang lo ma kemana?”



“Eh iya, kita ke toko buku ya kak, gue mau nyari buku.”



“Buku pelajaran?”Tanya Cakka



“Gak, buku komik!”



“Gue kira lo rajin mau beli buku pelajaran, ternyata...”



“Ternyata apa?”



“Ternyata sama aja kayak gue”Cakka nyengir.



“Yaudah, yokk!!”Cakka dan Zeze berjalan menuju ke toko buku.



Ini langkah pertama pikir Zeze sambil tersenyum

***

Ify yang lagi nyariin Rio akhirnya nemuin Rio yang lagi tidur di sofa ruang tengah. “Yo?”Gak ada tanda tanda kehidupan(?)



“Kak Rio!!”Panggil Ify



“Eh, monyet!”Rio kebangun



“Lo ngatain gue monyet kak?”



“E...engga kok”Rio gelagapan



“Bo’onk!!”Ify manyun



“Eh iya, tadi lo ngebangunin gue ada apa py?”Tanya Rio



“Mana janji lo, ajarin gue main gitar!!!”



“Gue pernah ya janji sama lo?”



“iih!!”Ify manyun



“Hehe.. Sori fy, gue lupa”Kata Rio



“Sekarang uda inget?”Tanya Ify



“Belom sih,,”Kata Rio sambil garuk garuk kepala, Ify langsung menggembungkan pipinya.



“Yaudah deh, sini gue ajarin”Kata Rio



“Beneraan?”Ify sumingrah



“Iya, ambilin dulu donk gitarnya di kamar gue.”Ify langsung berlari menuju ke kamar Rio dan mengambil gitarnya.



“Ayok ajarin gue!!”Ify duduk didepan Rio.



“Pertama kita belajar mainin kuncinya dulu ya”Kata Rio.



“Kunci C tuh gini ya?”Tanya Ify,



“Bukan itu tangannya di merengin dikit”Kata Rio sambil beranjak.



“Gimana? Ahh! binguung”Rio langsung menyentuh jemari Ify, kini posisi Rio adalah tepat di belakang Ify, dan secara tak langsung tubuhnya tampak memeluk tubuh Ify dari belakang, Rio memang tak sadar dengan yang di lakukannya, tapi Ify?? Pipinya nampak sangat memerah.

***

“Coba deh kka lo baca yang ini. Lucu banget ceritanya”Kata zeze sambil menunjukn salah satu lembar dari sebuah buku novel.



“Mana?”Cakka langsung mendekat ke zeze. Sesosok yang tak di sangka melihat kejadian itu, sosok itu membeku sejenak lalu pergi.



“Hhahahaha... iya ceritanya gile banget...”Kata Cakka sambil tertawa.

***

#Keesokan harinya

@kelas Ify



Ify yang baru memasuki kelas melihat sesuatu yang janggal diantara teman temannya-ViaZezeAgni-.



“Pagi”Kata Ify



“…”Tak ada satupun diantara mereka yang merespon.



“Lo semua kenapa diem gini?”Tanya Ify. Zeze langsung berdiri.



“Gue ke tempat eskul karate dulu,”Kata Zeze sambil pergi meninggalkan mereka.



“Ag?”Panggil Ify



“Kenapa fy?”



“Ada masalah ya diantara mereka-ViaZeze-?”



“Gue gatau juga sih, tapi dari kemaren selesai istirahat mereka memang diem dieman gitu. Tapi kayaknya sekrang makin parah”



“Kira kira ada masalah apa ya?”Gumam Ify. Tiba tiba Irva datang menghampiri Ify.



“Fy ada yang nyariin tuh”Kata Irva sambil menunjuk sesosok laki laki yang sedag tersenyum pada Ify di ambang pintu kelas.



“Thx va. Ag, Vie, gue pergi dulu ya”Kata Ify lalu meninggalkan kedua temannya.



***



Di perjalanan Zeze menuju ruang karate, zeze bertemu seseorang yang sepertinya cukup familiar di matanya.



“Hey”Sapa Zeze. Orag itu berbalik lalu menganggkat sebelah alisnya.



“Lo temennya kak Cakka kan?”Tanya Zeze. Orang itu mengangguk.



“Kenalin, gue zeze”Zeze mengulurkan tangannya



“Gue Alvin”Kata Alvin.



“Lo mau kemana?”Tanya Zeze



“Ke ruang photografi”Kata Alvin sambil mengangkat kameranya.



“Oh, anak photografi toh”



“Lo?”



“Ruang karate, gue mau daftar eskul karate.”



“Karate?”Alvin memandang postur tubuh Zeze. Gadis mungil ini tampak identik dengan hal hal yang berhubungan dengan ‘mall’ tapi? Karate?



“kenapa? Jangan ngeraguin gue yah...Biar badan gue kecil giini, bisa aja gue ngebanting elo”Kata Zeze



“Yakin?”Tanya Alvin mengingat tubuh alvin lebih tinggi dari Zeze dengan gerakan cepat Zeze menarik tangan Alvin lalu memelintirnya.



“Jangan ngeremehin gue ya. Gue ini pemenang lomba karate tahun lalu, dan buat patahin ini sih gampang banget ”Kata Zeze sambil sedikit memutar tangan Alvin. Lalu melepaskannnya.



“Gue duluan ya, keburu masukan”Kata Zeze sambil berlari.



“Itu cewek apa cowok sih? Sakit bener pelintirannya.”Kata Alvin sambil memegangi tangannya yang tadi di pelintir Zeze.



‘Kok gue bisa ngelupain Shilla sejenak wakt gue lagi sama dia yah? Aneh banget...’Batin Alvin.



***



“Hy fy”Sapa Debo



“Em”



“Jadi apa jawaban lo?”Tanya Debo to the poin



“Gue gak bisa pacaran sama lo, kalo lo mau kita bisa jadi teman”Kata Ify sambil menunduk. Debo tercengang. Dengan gerak cepat ia menarik Ify ke dalam pelukannnya.



“Gue akan tetap nunggu fy, sampai lo bisa nerima gue kemabali”Bisik Debo. Ify hanya diam di dalam dekapan Debo. Setelah melepas pelukannya Debo langsung pergi meninggalkan Ify.



“sulit, tapi harus gue jalanin.”Kata Ify.



***



“Hahaha...”Tawa renyah tak lepas dari wajah kedua orang ini.



“Eh iya kak, lo udah punya pacar sekarang?”Tanya Zeze. Cakka terdiam sejenak.



“Kenapa? Lo masih ngarepin gue?”Tanya Cakka sambil tersenyum jahil.



“Gue serius...”Cakka menaikan sejenak alisnya. Ada apa dengan gadis di depannya ini pikirnya.



“Agni. Dia pacar gue.”Kata Cakka. Seketika raut wajah Zeze berubah Ternyata itu memang benar batinnya.



“Memang kenapa ze?”Lanjut Cakka



“Gak papa Cuma iseng nanya aja”Kata Zeze. Zeze menatap kesekeliling tempat mereka berada, matanya tertuju pada sesuatu atau lebih tepatnya seseorang.



“Aduuhh...”Zeze memegangi depan matanya.



“Kenapa Ze?”Cakka jadi gelisah sendiri.



“Mata gue kelilipan kka...”



“Sini gue tiupin..”Dengan gerakan cepat Cakka memegangi tangan zeze. Wajahnya semakin mendekati ke arah gadis di depannya itu.





Agni terdiam. Langkahnya terhenti. Di genggamnya roknya dengan erat. Rasa yang merasuki relung hatinya itu kini kembali masuk kedalam hatinya. Dengan cepat dadanya merasakan hantaman keras di hatinya. Sangat keras sehingga membuatnya terpaku. Hantaman keras yang membuatnya dikerumuni perasaan keegoisan yang maha dahsyat. Semakin dekat...Semakin dekat...Sangat dekat...Bendungan itu kini tak dapat di tahannya lagi. Tak perduli pada orang orang yang menatapnya kini. Agni berlari dar tempat itu. Tak tahan denga segala keperihan yang di rasakannya. Sakiitt...Sangat sakiiit... Mulutnya bisa mengatakan dengan mudah kata Cinta tapi apa hatinya juga berkata demikian? Perasaan aneh semakin merasuki pikiran Agni. Ditambah lagi dengan pertanyaan pertanyaan yang semakin membuatnya tersudut. Cukup sudah segalanyaa!!!!! Agni berteriak senyaring nyarngnya di dalam hatinya.



>>>



“Udah puas lo berdua nyakitin hati temen gue?!”Cakka menjauhkan wajahnya dari wajah Zeze.



“Maksud lo vie?”Tanya Cakka.



“Tadi Agni liat semuanya kak. Waktu lo ngedeketin Zeze. Dan sekarang dia udah lari.”Kata Via sambil menghadap ke Cakka. Mendengar hal itu Cakka langsung pergi untuk mencari Agni. Via langsung melirik tajam ke arah Zeze.



Plakk! Via langsung menampar Zeze. “Gue udah bilang sama lo khan sama lo? Atau lo emang tuli?! Hah!?! Jawab!” Zeze diam.



“Emang ga ada gunannya ngomong sama orang TULI kayak lo!”Via langsung pergi. Zeze langsung berjalan mengejar Cakka tapi tiba tiba tangannya di tahan seseorang.



“Jangan ganggu mereka. Biarkan mereka ngomong berdua.”Kata orang itu yang notabenya adalah Alvin.



“Gue mau ngomong sesuatu sama lo”Kata Alvin. Zeze menghela nafasnya sjenak lalu ikut pergi dengan Alvin.

>>

Dengarlah mataharikuu suara tangisanku

Kubersedih karna panah cinta menusuk jatungkuu



Dengarlah matahariku puisi tentang hidupku

Tentangku yang tak mampu menghapuskan waktuuu..



Dengarkan aku... mataharikuuu...



Dengarlah matahariku puisi tentang hidupku

Tentangku yang tak mampu menghapuskan waktu



“Agniiiiii!!!”Cakka terus mengejar Agni. Agni menghentikan langkahnya, menghapus air matanya lalu berbalik.



“Kenapa kak?”Cakka Langsung memeluk Agni.



“Gue bisa jelasin semuanya ag,”



“Apa yang perlu di jelasin? Gue emang gak bisa egois kak. Gue udah liat semuanya kok. Gue liat waktu lo jalan ke toko buku kemaren, gue liat lo juga deket bengat sama zeze dan...”



“Bukan itu Ag!”Cakka melepaskan pelukannya.



“Gue bakal jelasin ke elo, dari awal...Dulu, saat pertama gue liat dan kenal lo, gue gak terllalu memperhatikan lo karna gue terlalu terobsesi dengan ify. Dan saat kehilangan Ify, gue sama sekali gak pernah bisa nerima orang lin dihati gue. Dan awalnya......gue gak pernah sayang sama lo..”Jderr!!nafas Agni semakin sesak iaberusaha untuk pergi tapi kini cakka menahan tangannya.



“Tapi semuanya berubah Ag, perasaan aneh mulai muncul di hati gue saat gue deketbsama elo. Beda sama yang gue rasan waktu gue sama zeze ataupun waktu gue deket sama Ify. Hingga akhirnya gue ngrti Ag, sesuatu itu sebenarnya sudh lama ada di hati gue tapi gue gak pernah menyadari itu, perasaan yang sama saat gue merasa marah saat gue ngeliat lo sama orang lain, perasaan aneh yang membuat gue ingin menghentikan waktu saat bersama lo.. dan perasaan itu hanya gue rasakan saat bersama dengan lo agni...”



One love

My one heart

My one life for sure

Lemme tell you one time

(girl I love, girl I love you)

I'ma tell you one time

(girl I love, girl I love you)

And I'ma be your one guy

You'll be my number one girl

Always makin time for you

I'ma tell you one time

(girl I love, girl I love you)

I'ma tell you one time
(girl I love, girl I love you)



Agni tersenyum mendengarnya. “Sori ya kka”



“Yes my sun”

***

Via yang sedang duduk di kelas sambil membaca buku biologi melirik handphonenya sejenak. Drttt... Via melihat nama yang terpampang di layar Kak Rio calling Via langsung menganggkatnya.



“Iya kak Ri...”Rio lngsung memotong



“Vie, Ify mana?”Tanya Rio. Via terdiam sejenak.



“vie? Hallow? Lo masih disana vie?”



“Eh iya, em ify lagi ke toilet kak”



“Oh. Syukur deh. Kalo dia balik bilang ya gue cariin. Thx”



“Iya kak”Rio menutup telfonnya.



Via berdiri lalu berlari dari kelas.

***

“kak kalo yang ini di bikinnya gimana dulu kak?”Tanya beberapa anak pengurus osis pada Iel selaku ketua osis.



“Kalo yang ini di ambil pokoknya, baru di susun, tapi di tambahin juga kalimat kalimat yang menarik”jelas Iel



“Kalau yang ini?”



“Yang ini tinggal di skrip aja, tapi kalimat kalimat yang ga begitu penting bisa di hapus aja soalnya itu nantinya kepanjangan”



“Oh iya, makasih kak”Pengurus osis itupun pergi. “Tugas nupuk lagi”Iel mengelap keringatnya, tak lamapandangannya tertuju pada seorang gadis yang sedang berlari sambil menyembunyikan wajahnya. “via?”gumam Iel lalu mngikuti gadis itu.

***

“Kenapa lo bawa gue ke sini?”Tanya zeze pada alvin sambil bersandar di dinding sebelah perpustakaan.



“lo suka sama Cakka?”Tanya Alvin, Zeze mengalihkan pandangannya.



“Lo tau kan, gue suka sama kak Cakka”



“Tapi Agni dan...”Zeze langsung memotong ucapan Alvin



“Gue tau! Dan gue tau kalo gue itu memang egois, gue egois banget”



“Gak bisa kah lo ngebuka hati lo buat orang lain?”Tanya Alvin dengan hati hati



“Ck! Jangan becanda deh, emang siapa yang bakalan suka sama orang kayak gue?”



“Gue?”Zeze menaikan sebelah alisnya sambil memandang wajah Alvin.



“Maksud lo?”



“Apa lo bisa ngebuka hati lo buat gue?”Zeze terpaku sejenak. Apa alvin menembaknya? pikirnya.



“Gue punya satu syarat”Kata Zeze



“Apa?”



“Lo musti...”

***

Via terhenti sejenak, seseorang menahan tangannya.

“please lepasin gue”



“lo kenapa vie?”



“Gue gak papa, sungguh”



“jangan bohong sama gue.”Tangan via melemas. Ia berbalik dan menatap mata Iel.



“Udah gak ada yang butuh gue kak, udah ga ada lagi kak yang perduli sama gue saat ini.”ucapnya lirih.



“Itu salah vie!”Ucap Iel tegas.



“Tapi itu semua..”



“Gue bilang itu salah! Gue vie, gue butuh lo, gue perduli sama lo, gue sayang sama lo”gumam Iel.



“gue sayang sama lo”gumam Iel sekali lagi. “thx kak”Via memeluk Iel. “Ya vie”



Maaf batin Via.

***

“Lo musti... tanding karate sama gue.”



“Tapikan gue gak bisa karate.”



“Gue kasil lo waktu.. satu minggu.”



Alvin menghela nafasnya sejanak. “Oke ”

***

#istirahat(skip)



“Heh! Ipi!”Ify yang lagi makan noleh



‘Jtaakk!!’Rio njitak kepala Ify.



“Lo apaan sih kak!”



“Salah lo, orang telponin dari tadi gak bisa”



“Orang lo ga ada nelpon gue kok!”



“Coba lo liat hp lo sekarang”



Ify mengambil handphone di kantung roknya “Hehehe... lowbat kak”Ify nyengir.



‘Jtaakk!’Rio menjitak Ify sekali lagi.



“Aduuhh.. sakit nih kak”Ify ngelus kepalanya.



‘Jtaakk!!’



“Adaww!”Ringis Rio



“Sakit tauk yel”Kata Rio yang pada Iel yang baru datang dengan Via.



“Salah lo sediri jitakin ade gue”Kata Iel. Ify yang ngeliatnya cekikikan.



“ketawa lo!”Cibir Rio pada Ify.



“Huahahahahahahahahhahhaa!!”Ify makin ngakak.



“Ketawa lo pengen gue bayar tau gak!”



“gak! Wleekk!!”Ify memeletkan lidahnya.



“Ngomong ngomong Agni sama kak Cakka sama kak Alvin mana?”Tanya Ify. Rio, Iel, dan via mengangkat alisnya.



>sementara di tempat lainya>



“Ni..”Panggil Cakka



“Iya kak?”



“Sebenernya gue, gue punya saudara”



“Oh ya? tapi kok gue gak pernah liat ya, bahkan ga pernah tau”



“Iya, gue punya satu adik perempuan. Namanya Aga. Dulu saat sidang perceraian kedua orangtua gue, kami berpisah. Dia degan ayah gue dan gue dengan ibu gue, tapi tak lama ada kabar kalau ayah gue meninggal...”



“Jadi gimana dengan Aga?”Tanya Agni antusias.



“Dia menghilang. Hingga sekarang dia masih belum ada kabarnya”



“Gue doain semoga Aga cepet ketemu deh kak”



“yahh... Semoga deh”



“Ada gak kak penghubung antara lo sama ade lo itu?”Tanya Agni



“Lo kebanyakan nonton sinetron deh kayaknya..”Kata Cakka



“huh”Agni menggembungkan pipinya.



“Tapi memang ada sih satu penghubung antara kami”



“Oh ya? Apa itu kak?”



“Ini”Cakka mengambil tangan Agni dan menaruhnya di dada cakka.



“Di sini kami selalu terhubung Ag,”Kata Cakka, Agni tersenyum.



“Ehemm..”Pandangan Cakka dan Agni teralihkan



“Gue mau minta maaf sama kalian berdua kalo gue udah bikin kalian salah paham.”kata Zeze, Cakka dan Agni tersenyum.



“Udah dimaafin kok ze,”kata Agni



“Iya, udah kita maafin kok ze”Kata Cakka.



“Thx, eh iya, gue ke kelas duluan ya, gamau ganggu orang pacaran xixi”Zeze langsung pergi.



Siapa yang mereka maksud dengan Aga itu? Pikir Zeze.

***

“Hoamm-_-”Ify menguap terus menerus selama pelajaran sejarah yang kurang lebih 2×45menit. Lalu Ify melirik ke arah Agni, Agni tampak bersemangat dan memperhatikan dengan sungguh sungguh.



“Ag, kenapa lo semangat bnget? Biasanya tidur duluan.”kata Ify berbisik bisik.



“gue lagi seneng aja”kata Agni dengan penuh senyuman. Ify hanya menggeleng gelengnkan kepalanya.



“Maaf vie”Via menoleh ke arah zeze yang sedang menatapnya.



“Lo ngomong sama gue?”Tanya via



“gak sama setan di depan gue, yah sama elo lah viee..”kata zeze masih dengan bisik bisik.



“oh sama gue.”Via kembali mengalihkan pandangannya pada buku.



“iih lo ngeselin banget sih”Ceplos Zeze dengan suara yang cukup membuat satu kelas menoleh ke arahnya.



“Kamu”Pak jamal menunjuk Zeze.



“Saya pak?”Tanya zeze.



“Iya, siapa nama kamu?”



“Zevana pak!”



“Sudah berapa lama kamu sekolah disini sampai tidak tau peraturan setiap saya mengajar?!”



“Bru tiga hari pak!”Jawab Zeze dengan enteng. Pak Jamal terdiam sesaat.



“Kamu anak baru?”tanya pak jamal



“Iya pak!”



“Ka..kalau begitu silahkan duduk”



“Iya pak”Zeze kembali duduk



“Puas lo?”gumam Zeze. Via sedikit tertawa.



“ya, puas bangeet”bisik via



“Jadi lo maafin gue kan?”



“iya, gue maafin.”

***

#setelah pulang kerumah*skip*

@rumah Ify



“Ify, jadi gak perginya?”Tanya Rio



“Oh jadi donk!”Kata Ify



“jam berapa?”



“Jam satu aja deh,”



“Abis itu kita makan siang di cafe aja ya, kemaren pas jalan jalan gue ada liat cafe dekat toko kue.”



“Oke, kalo gitu gue ke kamar dulu ya, mau siap siap”Ify beranjak ke kamarnya. Settelah cukup lama menunggu Ify, sekitar dua puluh menitan, Rio menggedor gedor pintu kamar Ify.



“Ify!! Kok lo lama banget sih”



“Sabar bentar napa sih?”Suara Ify dari dalam kamar



“Kenapa sih kalo cewe dandan tuh lamaaaaaa banget, emang cewe tuh mahluk palik ribet sedunia”Rio meratapi nasibnya(Penulis mau protes!! Penulis ini cewe tauukk!! XO)



“Udah yo,”setelah menunggu dari matahari terbit terus tenggelem, terbit lagi, terus tenggelem lagi*plakk* akhirnya ify keluar.



“Akhirnya selesai juga lo ngeremnnya”Ify menaikan alisnya. Ngerem? Apaan tuh? Pikirnya. Karna memang ga tau maksud rio ify ngangguk ngangguk aja-o-



“Yaudah yok jalan!”Kata Rio sambil berdiri



“Naik apa yo?”Tanya Ify



“Naik motor”



“Motor lo?”



“Naik motornya Iel”



“oohh..”



“terus mau kemana dulu?”Tanya Ify



“liat deh nanti”



“Nanti kita pulangnya jam berapa?”



“aduhh fy, gue jadi pusing kalo cerewet lo kambuh”



“iya deh, gue diem”

***

“Hoamm...”zeze mengkerjap kerjapkan matanya.



“jam berapa sih nih?”Zeze melirik jam diding di kamarnya.



13:10 “Astaga! Gue kan ada karate hari ini!!”Zeze segera bernjak dari tempat tidurnya dan mengambil tas ranselnya lalu mengikan rambutnya asal asalan di depan cermin dan segera beranjak dari kamarnya.

***

“Yo, kita ke Toko Presents house ya!”Kata Ify setelah keluar dari time zone.



“sure”Ify menggandeng tangan Rio dan menariknya menuju ke toko yang dimaksud. Sesampainya ditoko itu Ify terus menggandeng tangan Rio tanpa sadar.



“Mau yang ini atau yang ini ya?”Ify membandingkan dua gantungan kunci yang bergambarkan stitch.



“Ehemm”Rio ber-ehem

“Atau yang ini aja”Ify terus memandangi gantungan gantungan kunci yang berderet di hadapannya.



“uhuuk!! Eheeem!!”



“Kenapa sih yo?”



“Emm.. mau sampai kapan kita kayak gini?”kata Rio sambil melirik tangannya, refleks Ify juga melirik tangannya.



“Huuaaahh!! Ngapain lo pegang pegang gue!”Ify segera melepas pegangan tangannya sambil mengambil posisi yang kurang jelas sih gimana posisinya. Sementara Rio hanya menggaruk garuk kepalanya.



“Tadi kan elo yang gandeng tangan gue”



“Ga mungkin pasti elo”



“Elo”



“Elo”



“Eloo”



“Eloo”



“Eloo”



“Eloo”



“Udah, lupain”Rio membelakangi Ify



“Yo?”



“Emm”



“Rioo..”



“Emm”



“Lo marah ya sama gue?”



“Ga”



“bohong”



“tuh tau”



“sori ya yoo”



“Emm..”



“Bener ya??”



“Iyaaa ipiiii”Rio mengacak ngacak rambut Ify.



“Gituu donk.”



“iya iya”



“Makan yok yo, gue laper nih”Kata Ify sabil memegangi perutnya



“Yaudah yokk”

***

“Hos hos,”Zeze menghela nafas panjang setelah sampai ke sekolah. Tapi sekejap alisnya berkerut.



“Apa ada nih?!”Zeze melihat sekelilingnya.



“Pat!”Zeze memanggil Patton yang merupakan anggota karate



“Kenapa ze?”



“Kenapa banyak banget itu hari ini?”



“Gue rasa gue tau deh kenapa ze, pasti gara gara itu”patton menunjuk satu orang. Zeze mengalihkan pandangannya pada orang yang ditunjuk patton.

***

“Disini ya yo?”Tanya Ify



“Iya”



“Duduk disini aja ya,”Kata Ify sambil duduk diikuti Rio yang juga duduk.



“Andai saja aku masih punya kesempatan kedua Pasti akan ku hapuskan lukamu...”Ify mengalihkan pandangannya lalu segera mengambil ponselnya.



“Halo, bo cepat lo pergi ke cafe di dekat toko kue yummybakery”Ify menutup telfonya





Bersambung...

tag? just komen!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar