My story

Wellcome to my blog\(>.<)/

Rabu, 06 Oktober 2010

My Heart Never Change (Cerpen)

My Heart Never Change (Cerpen)





Saya mau coba coba bikin Cerpen alias Cerita lepas....

Semoga ada yang mau baca..

Dan maaf kalo agak gak nyambung..







@Rumah Pohon



“Ag,, turun donk”kata Cakka sambil memanggil Agni turun dari rumah pohon.



“Ga mau!! Kalo mau lo aja yang naik ke sini”kata Agni sambil mengukir sesuatuu di rumah pohon tersebut.



“Yah Agni ga seru ah..”kata Cakka sambil mengambil bola basket.



“Iya iya..sebentar ya Cicak jangn manyun gitu, entar makin jelek”



“Gue yang cakepnya gini lo bilang jelek. Eh, asal lo tau ya, Justin Biber mah 11/12 doang sama muka gue”



“Hah, Justin Bleber gue percaya”Cakka manyun,



“Udah deh, yok maen”mereka pun bermain basket bersama.





Cakka dan agni, siswa sekolah SMP Zahrantia yang sangat akrab. Agni dan Cakka memang sudah bersahabat sejak SD. Cakka, memiliki ingatan buruk soal ketinggian sehingga ia menjadi pobhia ketinggian.

Mereka selalu bermain di sebuah rumah pohon di atas lapangan basket, tapi Cakka ga pernah berani naik ke atas rumah pohon itu.



“Ag, ke Danau yokk” ajakCakka



“Emm..mm..”Agni sedikit berfikir



“Ayolah ya ya..”



“yaudah deh, lagian gue juga ga ada kerjaan nanti sore”



“yey..”





#Sorenya

@Danau



Cakka sudah datang lebih dulu ke danau, dan mau nungguin Agni. Tapi langkahnya terhenti ketika melihat seorang gadis yang sedang duduk sambil melukis.



“kok ada bidadari ya? Samperin aja dehh”cakka berjalan mengendap endap. Tapi gadis itu menyadari keberadaan cakka.



“Ga usah sembunyi sembunyi lagi”kata gadis itu tanpa mengalihkan pandangannya dari lukisannya. Cakka keluar dari persembunyiannya.



“ee..aa.. pemandangan disini bagus yah?”kata cakka yang masih gugup.



“iya, indah banget.”katanya.



“kok bidadari turun dari langit?” kata Cakka dengan polosnya.





“hihihii.. Kamu lucu deh, aku bukan bidadari kok. Nama aku Ashilla Zahrantia panggil aku Shilla aja, nama kamu siapa?” gadis itu tersenyum.





“A..ak..akku Cakka, iyah cakka.” Kata Cakka semakin gugup karena melihat senyum manis Shilla.



“kok nama belakang kamu sama kayak nama sekolah aku ya?? SMP Zahrantia..” kata Cakka sambil berfikir



“Itu emang sekolah milik keluargaku, Zahrantia”jawabnya. Raut muka Shilla berubah. Cakka yang melihatnya pun jadi bingung. Tiba tiba air mata Shilla menetes.



“lah, kok kamu malah mangis sih?”cakka kebingungan, cakka menghapus air, mata Shilla dengan kedua tangannya. Tiba tiba Shilla memeluk Cakka.



Setelah cukup lama memeluk Cakka, Shilla melepaskan pelukannya “maaf,,”



“ga papa kok, ta..”



“papa sama mama aku udah ga memmperdulikan aku. Dulu aku piker dengan aku bersekolah di amerika dan mendapatkan beasiswa, mama dan papa bisa bangga dan menghargai aku.

Tapi aku salah, mama dan papa lebih mementingkan pekerjaanya. Sudah tak ada lagi orang yang sayang dan peduli sama aku. Papa sama

mama juga memang ga berharapaku lahir.Dan udah ga ada lagi gunanya lagi aku hidup

karna aku Cuma bikin papa sama mama aku repot…”cerita Shilla

panjang lebar terhenti, cakka meletekkan jari telunjuknya di depan bibir Shilla.



“kalau papa sama mama kamu ga peduli dan ga berharap kamu lahir kenapa saat kamu dalam kandungan mama kamu ga mengguguri kandungannya aja?”



“karna saat itu mereka piker anak mereka adalah seorang laki laki.” Jawab Shilla sambil menunduk.



“kalau memang mereka ga peduli sama kamu ga mungkin mereka mau kerja mati matian untuk memenuhi kebutuhan hidup kamu?” ‘skak mat’ Shilla ga bisa berkata kata. Ia terus mencerna pertanyaan Cakka. Cakka tersenyum.





“Ga ada orang tua yang tidak sayang pada anaknya, tapi cara mereka menujukan rasa sayang itu berbeda beda ,Shill”mendenger kata kata Cakka Shilla tersenyum.





“Aku manja banget yah,,?”





“Semua anak juga ingin di beri kasihh sayang langsung dari orang tuanya. Dan itu bukann berarti dia manja.” Shilla tersenyum manis “Thanx yah kka” cakka menjadi salting melihat senyumn itu.





>>Rumah Agni>>





“Ag, kamu mau ke mana?” tanya mama Agni



“Agni mau ke Danau ma,,”



“Kamu istirahat aja deh, muka kamu pucat gitu kok”



“aku ga papa kok ma. Aku Cuma sedikit..” ‘Brukk’Agni jatuh pingsan.



“AGNIII!!!” Agni di bawa ke rumah sakit.





“Apa dokk??!!! Ga mungkin Agni…”



“Maaf bu, menurut tanda tandanya memang Agni..”



“Tapi itu baru tebakan saja kan dok..?? masih ada kemungkinan lain?”



“Kita akan mengambil stempel darah Agni dan membawanya ke lab untuk kepastiannya” Agni yang sudah bangun dari pingsannya mendengar semua yang di katakana dpkter dan mamanya dari pintu.







#Keesokan Harinya#



Pagi pagi Agni sudah sampai ke sekolahnya. Ia hanya duduk diam dan melamun tidak seeperti biasanya yang ceria.



“Agni,,!!! Kok kemaren lo ga datang sih? Gue kan udah nungguin lo.” Kata Cakka dengan wajah yang bete karna Agni kemaren ga deteng.



“Sori, gue ketiduran.”



“mukka lo kok agak pucet ya?”kata cakka sambil memegang kening Agni, tapi dengan gerakan cepat Agni menepisnya dan pergi meniggalkan Cakka.



‘Panas’batin cakka.





Setelah masukan Cakka sangat gelisah, karena Agni yang belum kembali.



Saat pulang sekolah, Cakka mencari Agni ke rumah pohon. Langkahnya terhenti saat malihat Agni yang tertidur di ayunan dekat rumah pohon. Entah apa yang ia rasakan sekarang.



Wajah pucat Agni sangat tenang, tenang sekali tanpa beban. Sangat nyaman melihat wajah Agni yang tenang dan telihat lebih ‘Manis’ dengan cepat Cakka menggelengkan kepalanya lalu mengangkat Agni ke rumahnya.





@Rumah Agni



Setelah mennaruh Agni di kamarnya, Cakka melihat di seelilingnya. Sebuah foto terhias dalam Figura biru yang bertuliskan ‘BEST FRIEND’ senyum di bibirnya mengambang melihat fotonya saat bersama saat mengikuti Mos di SMPnya sekarang.



Cakka terrkikik melihat foto Agni yang memakai topi kerucut dari karton yang bertuliskan ‘Kodok Curut’ dan berhias ala Jeng Kelin.



Cakka segera keluar dari kamar dan mengambil kompres untuk Agni lalu kembali lagi ke kamar Agni.



“Lo sakit apa sih Ag, seharusnya tadi lo ngomong ke gue kalo lo lagi sakit.” Cakka manghela nafas. “Gue khawatir bange sama lo” lanjutnya sambil

mengelus rambut Agni.

Tiba tiba tangan Agni bergerak, dan perlahan ia membuka matanya.



“Ag, lo sudah sadar?”



“Menurut lo?” Cakka tersesnyum.



“Lo emang kaga ada manis manisnya yah,”katanya sambil merangkul Agni.



“Emang lo piker gue gula apa?!”



“mending juga Gula dari pada lo”



“huuuh,,”



“Ag, kalo lo sakitlo bilang dong sama gue.”

‘Sa..sakit?”batin Agni



“kalo lo pingsan lagi gue ga tau deh gimana nasib lo.”sambungnya

‘Fyuhh.. untung aja, gue kirain…’batin Agni



“Eh iya ag, gue mau cerita.”



“cerita apa?”



“kemaren waktu lo ga dating ke danau, gue ketemu bidadari ag,”kata cakka sambil senyum senyum sendiri.



“Bi..Bidadari?”



“Iya, namanya Shilla. Dia itu cantikk banget. Pokokny mirip kayak bidadari.”



“Oo”



“lah kok Cuma ‘Oo’ aj?”



“mau lo?”



“Gini kek, cakka kan cakep Justin biber aja lewat, cocok donk sama bidadari”



“Iya deeh aku ulangin..”





“Cakka kan jelek banget, cocok banget sama wewe gombel. hahhaha”lanjutnya. Cakka manyun.



“Ag, gue pulang dulu ya..”pamit Cakka.



“emm..”



Setelah Cakka pergi, Agni meneteskan air matanya. Ia merasakan sakit, sakit mengingat sebuah kebenaran.

Kebenaran yang terjadi pada dirinya.



FB On



Saat Agni pergi dari sekolah, ia berniat pulang tapi ia ingat sesuatu ‘di

rumah pasti ga ada orang, mama kan ngambil hasil tes di rumah

sakit’ lalu ia berjalan ke rumah sakit untuk menemui

mamanya.





@Rumah sakit.



Saat sampai di depan ruangngan dokter langkah Agni terhenti.



“Ini bu hasil labnya.. ”kata Dokter sambil memberikan sebuah amplop. Mama Agni mengambilnya dan membacanya dengan seksama. Air matanya menetes.



“Ga dok, hasil ini pasti salah atau mungkin tertukar dengn pasien yang lain. Atau mungkin dokter hanya bercanda,

hahahha..maaf dok, tapi saya sudah tau ini cuma candaan dokter aja.

Bilang dok,, bilang ini semua hanya bercanda..!!

bilang kalau Agni Cuma kecapean saja..!!

bilang ini tidak benarr…bilang bahwa Agni ga……” isak mama Agni setelah membaca isi amplop tersebut.



“Maaf bu, tapi hasil lab ini sudah 100% akurat.”



“Gak.. gak mungkin Agni………”tangis mama agni





Agni menatap mamanya dengan mata sedu dari pintu ruangan dokter. Air matanya menetes. Kenapa harus dia yang di berikan penyakit itu?kenapa harus dia?

Penyakit itu sudah cukup memberikannya penderitaan yang sangat dalam.

Dulu ayah Agni meninggal karna penyakit itu dan sekarang apa nasibnya juga akan seperti ayahnya?

Air matanya menetes saat mengingat bagaimana dulu ayahnya menahan sakitnya penyakit itu. Bagai mana sang ayah dulu berjuang agar dapat terbebas dari penyakit itu. Bagaimana dulu ayahnya selalu yakin bahwa dirinya bisa sembuh dari penyakit itu,,,,…..,,,,,,, dan hasilnya nol besar.

Dan bagaimana dengan Cakka.

Sekarang pikirannya menuju ke Cakka, sosok yang selalu menemaninya, sosok yang selalu membantunya, sosok yang selalu menghiburnya, sosok yang selalu ia butuhkan, sosok yang sangat…………ia sayangi.

Apa yang akan Cakka lakukan bila ia tau tentang penyakit menyeramkan itu? Apa Cakka akan pergi menjauh darinya? Apa yang akan terjadi bila ia kehilangan sosok Cakka? Beribu peranyaan berputar di otaknya. Kakinya menjadi lemas. Ia jatuh. Air matanya terus mengalir. Ia merasa lemah. Sangat lemah.

Terus terbayang seemua ekspresi ekspresi Cakka, terus terbayang saat saat mereka tertawa bersama.

Terus terbayang saat saat mereka sedang bercanda, saat mereka bermain bersama, saat mereka di danau bersama, saat mereka bemai di kebun teh, dan kenangan kenangan laiinnya terus menyerubungi kepalanya.



Ia berusaha untuk berdiri dan pergi secara diam diam, tapi kakinya tidak sengaja menyenggol pot bunga di dekat pintu. ‘Prraang’ pot itu jatuh. Dokter dan mamanya menoleh ke arahnya. Ia langsung berlari secepatnya dan takk memperdulikan semua teriakan mamanya yang memanggilnya.

Andai dengan berlari ia bisa pergi dari kenyataan yang pahit ini ia pasti akan terus berlari .

Walau tak bisa lari dari kenyataan, ia terus berlari dengan tenaga yang tersisa di dirinya karna hanya itu yang dapat di lakukannya sekarang.

Dia merasa pusing. Semakin lama semakin pusing. Hingga langkahnya terhenti di dekat sebuah ayunan dan ‘Brukk’ia pingsan.



FB Off



Air matanya kembali mengalir. Mengingat senyum cakka tadi. Mengingat semua tawanya itu. Ia takut semua itu akan pergi.

Ia takut semua itu akan menghilang.

Ia berjanji ia akan terus menyimpan semua kenyataan pahit itu, dari Cakka.



****



%%3 tahun kemudian.%%





Sudah tiga tahun lamanya Agni menyimpan semua rahasianya dari Cakka. Ia memang sering terlihat pucat dan pusing, tapi ia menutupinya dari Cakka dengan berbagai alasan.

Begitupu dengan Cakka saat pertemuanya yang pertama kali dengan Shilla, Cakka semakin sering pergi ke danau untuk bertemu dengan Shilla, hingga Agni merasa perhatian Cakka sekarang kepadanya telah berubah.

Tapi tentu saja Agni hanya menyimpanya dalam hatinya dan di buku hariannya.



“Ag, lo itu berbeda dari cewek mana pun yang gue kenal. Lo itu special. Gue sayang sama lo ag. Wouuld you be my girlfriend?”kata kata yang selalu di tuggu Agni keluar dari mulut cakka, kini keluar dari mulut mulut orang lain.

Dan kali ini Riko yang mengucapkannya, Riko adalah seseorang yang cukup dekat dengan Cakka dan Agni.





Agni tersenyum tipis. “Sory ko, gue ga bisa..”



“Ga papa kok ag, gue udah tau lol bakalan jawab kayak gitu. Lo kan Cuma sayang sama satu orang, dan itu ga pernah berubah.”



“Yap..”



“Ag, kenapa lo ga jujur aja sama Cakka kalo lo itu suka bahkan sayang benget sama dia? Dia itu kan ga peka sama yang kayak gituan? Lebih baik lo aja yang bilang duluan.”saran Riko.



“Gue ga mau bilang sampai dia bisa naik ke rumah pohon.”Riko menggeleng gelengken kepalanya, sudah hamper sepuluh kali ia mendengar jawaban seperti itu.



“Ga mungkin lah Cakka mau naik ke situ. It’s imposible Agni..”



“Than, I’ll wait until The Miracle come.”Riko kembali menggelengkan kepalanya melihat sahabatnya yang keras kepala itu.





@Danau.



Cakka mengenddap endap berjalan kearah danau.



“hey bidadariku”Kata Cakka sambil menutup mata Shilla.



“iih cakka kamu apaan sih?”kata shilla smbil melepaskan tangan Cakka.



Kemarin malam Cakka menyataka perasaannya pada Shilla di danau, jadi sekarang mereka sudah resmi menjadi sepasang kekasih.





“Besok lusa Bidadari ulang tahun yah? Bidadari mau apa?”



“Aku mau,,,,…mau apa yah?........ mau terus sama Cakka deh,,”



“iih bidadari so sweet deh,, bidadari punyanya siapasih?”kat Cakka sambil mencubit pipi Shilla



“Aku punyanya mama sama papa”



“Ga ada yang kurang nih?”kata Cakka sambil memegang kera bajunya.



“Ga tuh”Cakka cemberut.





“Hhaha.. kamu kalo lagi cemberut lucu banget deh.. Shilla kan memang Cuma punyanya C-A-K-CAK-K-A-KA-CAKKA”kata Shilla sambil mengeja nama cakka. Cakka langsung senyum.





@Rumah Agni





“Ag…??”



“Napa cakk?”



“Lusa Shilla ulang tahun, lo bantuin gue donk siapin semuanya.”



“Uhukkuhuk,,,”



“Lo kanapa Ag?”



“Ga, gue ga bisa Bantu lo.”



“Kenapa ag?”



“Gue capek”



“Kok lo kayak gitu sihh..”



“emang kenapa?”



“Lo kok ga mau bantuin gue nyiapin hadiah buat Shilla?”



“C-A-P-E-K gue bilang gue capek..”



“Tuh kan lo..”



“Apa!?! Gue apa?! Gue ga care sama lo gitu?! Gue udah bilang kalo gue capek!! Lo tuh yang ga ngertiin gue selama ini.!”



“Maksud lo ag?”



“Udah lupain aja!”



“Tapi apa maksud lo dengan ga bisa ngertiin lo? Gue udah bisa ngertiin lo, buktinya selama ini gue selalu ngajak lo pergi lo bilang lo

capek dan gue ga maksa. Dan kemaren, pas gue mau nembak Shilla,

gue minta bantuan lo, lo bilang lo capek dan

gue juga terima itu semua. Jadi lo piker gue yang kurang

perhatian dan ga Care sama lo?!!! Lo aja yang g Care sama gue!”



“Iya gue emang ga care. Gue emang sangat amat ga care. Sampai sohib gue yang ketua Tim Basket ngilang tepat di final, trus Tim itu KALAH!

Dan semuanya harus bergantung pada tim basket cewek! Gue yang

terus latihan biar tim itu bisa menang malah

di bilang ga care. Emang lo piker gue selama ini kemana?!

Selama ini gue harus gantiin posisi si KAPTEN TIM BASKET COWOK dan di saat yang sama gue musti jadi kapten tim basket cewek,

dan lo piker itu semua mudah?! Hah?! Jawab gue?!!”cakka terdiam. Cakka memang ga datang waktu final.



“Ag….,, gue….”



“APA?!”Suara Agni meninggi.



“Sory gue ga maksud”Cakka menarik Agni ke dalam pelukannya. Agni speechless.



“Gue emang terlalu terobsesi buat dapetin Shilla sampe ga peduliin lo, gue tau gue salah, gue emang ga berguna, gue emang ga bertnggung jawab

jadi kapten tim basket dan gue juga gak pantes jadi sahabat lo.” Kata Cakka.



“Lo pantes kok”kata Agni sambil membalas pelukan Cakka.



“Thanx Ag”



“Iya Cakka.”

‘Gue Ga bisa kasi tau lo yng sebenernya.’Agni tersenyum masam



****



>Keesokkan harinya.



Hari ini Cakka menjemput Agni dari latihan basket.



“Ag,,,!”Cakka memanggil Agni yang sedang menunggu Cakka.



“Lama amat lo”kata Agni



“Sory agniku,, tadi gue ketiduran”



“Yaudah yokk”



“Hayuuu”mereka pergi menceri hadiah buat ulang tahunnya Shilla.



“Ag, coba dehh lo liat kalung yang ini..”



“Ba……Bagus ”



Cakka memakaikan kalung itu di Agni “Cantik”gumam Cakka.



“Apa Cakk?”Cakka tersadar dari lamunannya.



“Eh enggak., kalo Shilla yang make gimana yahh?”



“bagus kok.,,”



“oo..”

‘Kayaknya Agni suka kalungnya. Gue beliin yang lain aja deh buat Shilla.’Batin Cakka.



****



#Ulang tahun Shilla





“Ag, lo mau ikut gue ga ke ulang tahunnya Shilla?”



‘Gue musti ngmong apa yahh?’Batin Agni



“Bisa gakk?”



“Sory Cakk gue ada …date..” ‘Date…?’Batin Cakka



‘Apa yang gue pikirin? Gue punya pacar aja enggak malah ngedate, bego bego bego!’Gerutu Agni dalam hati.



“,, Date sama siapa?”



“Sama……………Adalah”



“Siapa Ag,,?”



“Mau au aja udah,, gue pergi dulu yahh..”Agni langsung kabur.



‘Agni ngedate? Sama siapa?Argh! gue kenapa sihh?!’Cakka mengacak rambutnya.



@Danau





“Bidadari..”Cakka menutup mata Shilla dengan kedua tangannya dari belakang.



“Cakka…lepasin.”



“Selamat ulang yah my angel”bisik Cakka di telinga Shilla. Lalu memasangkan sebuah kalung.



Shilla memeluk Cakka.“Thanx My Prince.”



“You’re wellcome”Shilla melepaska pelukannya lalu tersenyum pada Cakka.



“Agni”gumam Cakka dengan suara kecil.



“Apa say?”



“Eh,,,eenggak.”Cakka Gelagapan



‘Agni,’Batin Shilla.



****



@Rumah Pohon



Agni sengaja bersembunyi di rumah pohon karna itu adalah satu satunya tempat yang takkan Cakka kunjungi.



‘Apa segak penting itukah gue di mata lo Cakka? Apa itu semua karna penampilan gue? Penampilan gue yang jauhh banget deri Shilla? Karna itukah lo

ga prnah nganggep keberadaan gue? Karna itukah lo ga pernah hargain keberadaan Gue? Karna itukah lo ga pernah bisa suka sama gue? Memang tuhan itu adil, tapi kenapa di hidup gue tuhan gak adil? Dari Cakka yang gue suka, dan dia malah suka sama cewek lain? Terus dengan semua penyakit ini?

Gue Cuma tinggal nunggu ajal manggil gue sekarang. Tinggal menunggu

hingga tuhan mencebut nyawa gue. Hingga tuhan mencabut,,, semua penderitaan gue. Tapi apa gue harus tetap menyembunyikan penyakit gue dari Cakka…?’ Batin Agni sambil menulis sesuatu di bukunya.





‘Tukk..’Pulpennya jatuh. ‘Arkh sakiit’



“Obat gue,, obat gue di mana”Tangan Agni meraba raba mencari obatnya, lalu meminumnaya.



****



#Keesokan Harinya.



“Heuh, Stadium gue makin nanbah aja… kenapa ga sekalian mati aja gue…?” kata Agni sambil melemparkann gumpalan kertas tes labnya, tapi seseorang mengambilnya.



“Riko?!!”Agni kaget.



“Maksud lo dengan stadium lo makin nambah apa Ag? Apa jangan jangan lo sakit?! Ag, apa yang lo sembunyiin dari gue sama Cakka?!” Riko mengguncang guncang tubuh Agni, tapi Agni tak bergeming.



“Sory ko,,,”gumam Agni



“Apa semuanya ada di kertas ini?!”Lalu Riko membuka kertas tersubut.





“Ga………….. ga mungkin Ag!!!! Bilang kalo ini bukan punya lo! Bilang kalo lo cuman acting aja!! Bilang Ag!!!”



“Sory ko, tapi gue ga becanda apa lagi akting”Agni menunduk



“Cakka sudah tau?”Agni menggeleng.



“Sejak kapan lo..?”Agni menunjukan tiga jarinya.



“tiga hari?”Agni mengeleng





“Tiga tahun”kata Agni.



“Tiga Tahu!? Selama tiga tahun lo……Kenapa Ag,?kenapa lo ga bilang?”



“Apa dengan gue cerita ke kalian bisa mengubah semuanya? Apa dengan bercerita ke kalian gue bisa sembuh? Kalau memang bisa, gue sudah ngelakuin itu dari dulu.”



“Tapi enggakknya…”



“Udah, lupain aja,, jangan lo kasih tau Cakka yahh,,”



“Tapi Ag…………?!”



“Please..”



“Yaudah kalo gitu.”



****



“Ag,, main basket yokk..”Ajak Cakka.



“Em….gue ga bisa. Gue…..mau jalan.”



“Yaudah deh kalo gitu, gue duluan yahh.”Cakka pergi.



“Ya…” ‘Apa gue musti menjauh dari cakka?’









@Danau



‘Kok Agni ga mau di ajak main basket ya?’Batin Cakka sambil memandang danau.



‘Eh, kok gue mikirin Agni terus sih?! Udah Cakka, udah! Tapi kira kira kenapa ya?’Batinya lagi



“Cakka?!”Panggil Shilla yang dari tadi di kacangin sama Cakka.



“Eh, ke..kenapa Ag?”Cakka tersadar dari lamunannya.



“Kok Ag sih? Ini aku Cakka, Shilla”



“Eh, sory yah Shill”



‘Ag, lo kenapa?’Batin Cakka.



“Oh iya Shill, gue punya sesuatu buat lo.”



“apa Cakk…?”



“Rahasia.”



“Iih Cakka kok main rahasia rahasiaan segala sih?!”



“kalo mau tau tutup dulu donk matanya.”



@Rumah Agni



“Eh, ini punyanya siapa?”Agni mengangkat sebuah kalung. ‘C’ simbolnya.



“Ini pasti punya Cakka. Gue anter ga yah?”



“Anter aja deh” Agni berjalan menuju danau.





@Danau



Cakka memasangkan sebuah cincin di jari manis Shilla.



“Cakka, ini lucu banget. Makasih yah cak”



“Iya my Princess,,”Cakka memberikan kecupan kening Shilla. Agni yg datang ke danau melihat semua itu. hatinya mendadak sesak. Jujur, ini pertama

kalinya ia melihat Shilla, dan bemar penampilan Shilla itu berbeda 180% dengannya. Dia yang selalu bergaya tomboy da Shilla yang sangat cantik dan feminim, tentu aja Cakka memilih Shilla, piker Agni. Agni menjatuhkan kalung itu dan berlari.



‘Agni’pikir Cakka sambil menoleh tapi tak ada siapa siapa di situ.





“Kenapa Cakk?”





“Ga papa kok Shill”Cakka menyunggingkan senyumannya lalu kembali melihat kea rah tadi.





“eh,..”Shilla terpeleset. Dengan sigap Cakka mengangkapnya. Pandangan mereka sangat dekat, sekitar 20 centi. Shilla menutup matanya dan mendekatkan wajahnya ke Cakka, semakin mendekat hingga berjarak sekitar 5 centi dan,,,,





Agni terus berlari dengan air matanya yang membasahi pipinya. Ia merasakan sakit yang bertubi tubi sekarang. Bukan hanya sakit dari

penyakitnya saja tapi dari dadanya. Sesak yang kembali ia rasakan. Tapi kali ini serasa semakin sesak. Sangat sesak. Ia berlari menuju ke rumah pohon.

Rintik rintik hujan mulai membbasahi dirinya, tapi ia terus bermain. ‘Lebih baik gue pergi sekarang’batinnya. Semua shoot yang di lemparnya meleset. Air matanya terus mengalir bersama hujan. Rasa sakit yang ia rasakan semakin mendalam. Pandangannya mulai kabur. Makin sakit. Sangat sakit. Dan ‘Bruuukkk’ia jatu pingsan.



“Agni!!”Cakka menjauhkan mukanya dari Shilla dan berlari. Langkahnya terhenti sejenak ‘Kalung itu ada di sini, berarti agni……’Cakka menggenggam kalung itu dan langsung berlari sekuat tenaganya bersama hujan.



“Gue tau sekarang siapa yang Cakka pilih……Agni”kata Shilla sambil tersenyum masam. Dari hari ulang tahunnya, saat Shilla mendengar nama Agni terucap dari mulut cakka, Shilla mencari info tentang Agni. Dan dia juag tau kalau Agni…………menyukai Cakka. Air mattanya meleleh mengingat Cakka yang pergi begitu saja meninggalkannya. Tapi apa daya? Sekarang Cakka bukan hanya meninggalkannya untuk 5 menit atau 1 hari.. karna Cakka telah memilih. Memilih seorang Agni.



****

Cakka terus berlari. Berlari dengan penuh keyakinan. ‘Agni’. Ia terus berlari ke arah rumah pohon, tapi……Agni tak ada. “AGNIII!!!!!!! LO DIMANAAA!!!” Cakka berteriak.



“Ag, gue emang bego! Sekarang gue sadar Ag!! Gue sayang sama lo!! Lebih dari seorang sahabat!! Lo dimana!!??!! Please jangan sembunyi!! Please jangan pergi dari gue kayak gini!! Gue….sayang sama lo..”kata Cakka.tapi takk ada jawaban. Agni memang tak ada di situ.



‘Agni!’Cakka membalikkan badannya setelah mendengar suara kaki yang berrjalan mendekatinya tapi,,..





‘Bukkkk!!’sebuah pukulan mulus mendarat di pipi kiri Cakka.





“Lo baru sadar sekarang?! Lo telat tau ga lo! Lo itu udah telat!!! Agni……”kata Riko.



“Kenapa?! Agni kenapa?! Dia kenapa?!”



“……”



“Jawab Gue ko!!”suara Cakka meninggi.





“Agni……Jalan Harapan no9.”mendengar itu, Cakka langsung berrlari meninggalkan Riko.



“Agni……semoga lo ga kenapa kenapa.”gumam Riko.





Setelah berlari ke alamat yang Riko kasih, langkah Cakka terhenti lagi ‘Rumah Sakit?’pikirnya. ‘Apa Agni sakit’Ia melangkah masuk.



“Sus, pasien yang bernama Agni ada dii ruang berapa?”tanyanya ke seorang suster.



“Pasien Agni, ada di ruang…….UGD.”



“Apa?!”Cakka segera pergi ke ruang UGD. Ia melihat mama Agni sedang menangis di depan ruang UGD. ‘Tante ada di sini berarti Agni…………’pandangannya beralih ke ruang UGD.



“Ta..Tante..?”



“Cakka?”



“Agni di mana?”Mama Agni menunduk lalu berdiri.



“Agni…”Cakka melihat kaca yang membatasi ruangannya dengan ruang UGD. Di lihatnya Agni sedang terbaring tak berdaya dengan wajah pucat dan tanpa senyum yang biasanya selalu menghiasi wajahnya.



“Ini nak, Agni kasih ini sebelum dia masuk ke sana.”Mama Agni memberikan sepucuk surat.



Wajah Cakka memucat seketika setelah membaca sepucuk surat itu. keringat dingin mulai membasahi tubuhnya.





Dear, Cakka



Kalo lo mau tau apa yang terjadi sama gue, lo harus berani naik ke rumah pohon dan lo akan tau semuanya. Sorry..



Agni



Sudah tiga hari Agni terbaring di rumah sakit, dan sudah tiga hari pula Cakka murung karnanya. Ia masih merenungkan sepucuk surat dari Agni. ‘Kenapa lo harus nyuruh gue pergi ke tempat itu? tempat yang paling ga bisa gue jangkau selama ini? Kenapa Ag? Apalo emang ga mau gue tau soal yang terjadi sama lo?’pikir Cakka. ‘gue bakal naik ke sana.’tekat Cakka.





@Rumah pohon



Cakka menegang tangga rumah pohon itu dengan tangan bergetar dan keringat dingin membasahinya. ‘ini semua buat lo Ag!’Cakka mulai menaiki tangga terssebut. Beberapa kali Cakka merasa takkut dan berniat untuk turun, tapi mengingat keadaan Agni, nyalinya muncul lagi.



“Gue, gue uda di sini. Di atas sini.”Kata Cakka yang langsung menemukan suatu kotak yang berbungkus kertas kado dan bertuliskan ‘To : Cakka’. Cakka membukanya. Di dalamnya terdapat sebuah kunci dan sepucuk surat lagi. Cakka membukanya.





Hey Cakk,,

Itu kunci buku gue, lo bakal tau semuanya kalo lo udah buka buku itu. Buku yang menyimpan rahasia gue. Berjuang ya Cakk.. J



Agni



‘Buku yang menyimpan rahasia?’Batin Cakka. ‘Buku……Buku diary!’Tebakknya langsung mencarii buku itu.



“Ini yah?”Cakka memegang sebuah buku berwarna biru yang terkunci dengan sebuah gembok. Lalu ia mencoba memasukkan kuncinya ‘Cocok’ dan segera mambuka isi buku tesebut dan membacanya.





Sekarang gue tau kenapa dulu oma ngasih buku ini ke gue. Emang ga selamanya sobat itu ada, dan ga selamanya semua itu bisa di ceritakan padanya. Gue hari ini bingung banget. Tadi siang gue sedikit pusing dan gue pingsan terus gue di bawa ke rumah sakit. Gue rasa badan gue lemah banget. Apa perkiraan dari dokter itu semua benar? Tentang itu…

>



Ingatan Cakka kembali terputar saat Agni tidak datang ke Danau 3 tahun lalu. Dan ia membuka halaman berikutnya





Tuhan, gue takut. Apa yang bakal terjadi sama gue? Kenapa ini hharus terjadi sama gue? Gue sakit. Gue mempunyai penyakit yang sama sepertii papa dulu. Apa gue akan meninggalkan Cakka? Tapi kalo gue kasi tau Cakka, gue takut dia bakal ngejahuin gue. Gue gimana kalo dia ngejahuin gue? Gue ga bakal kasih tau dia deh…

>



‘Jadi….’batin Cakka dan membuka halaman berikutnya





Hati gue sakit banget, gue takut banget. Takut senyum Cakka yang sudah memberi kekuatan ke gue akan menghilang. Gue……sayang sama Cakka. Dan gue ga pengen dia pergi ninggalin gue sendiri.

>



Makin hari penyakit ini semakin menjadi. Apa takada harapan lagi buat gue untuk sembuh? Apa gue bakal senasib dengan papa dulu?

>



Tuhan, jangan pisahkan gue dari Cakka. Gue ga bakal kuat kalo harus berpura pura gini terus. Gue cuman berpura pura kuat di depannya, ttapi tidak di dalamm. Gue takut banget tuhan…

>



Gue ngerasa sekarang Cakka sedikit demi sedikit mulai berubah. Apa da akan bener bener ningalin gue? Cakka please jangan gini sama gue. Gue takut, kalo nanti gue udah pergi ninggalin dunia ini lo juga ga tau. Walau itu memang kemauan gue, biar Cakka ga sedih nanti waktu gue pergi



Dia terus membaca buku itu dan mengingat semua yang telah di lakukannya.





Dia, dia teralu berharga buat jadii milik gue. Dan semua itu sekarang sudahh terbukti. Tadi cakka bilang dia bakal nembak Shilla. Sumpah hati gue sakit banget, rasanya kayak di cabik cabik. Apa gue emang ga sepantas iitu sama lo cakk?? Apa itu semua karna penampilan gue? Pnampilan gue yng kecowoan banget? kayaknya tuhan emang ga adil sama gue. Gue dii beri penyakit ini dan sebentar lagi gue bakal kehilanyan Cakka. Tuhan, gue harap gue bisa cepat pergi. Biar gue ga menderita lagi sepetrti saat ini. Cakk, gue pengen lo tau kalo gue sayang sama lo. Tapi lebih parahnya lagi, sekarng Cakka suah berubah.





Cakka terrpaku membaca isi buku tersebut. Apa yang selama ini di lakukannya itu telahh menyakiti Agni??





…Cakka kenapa gue ga rela kalo sekarang perhatian lo sudah ga kayak dulu lagi ke gue? Atau ini Cuma ke egoisan gue aja?…





…gue ga sanggup kalo lo terus terusan gini ke gue cakk. Gue pengen Cakka yang dulu. Cakka yang perhatian dan pengertian sama gue…





…Gue rasa sekarang gue udah ga bisa dapetin Cakka yang duulu lagi, karna itu semua mustahil…



“Sory ag, gue memang jahat banget sama lo. Gue emang gak pantes buat lo.”gumam Cakka sam bil membaca tulisan tulisan Agni.



“Bego banget yah gue? Gue selama ini udah nyakitiin lo, dan gue ga pernah sadar tentang itu semua.”Cakka membuka halaman terakhir buku itu.



Cakka,,



Akhirnya lo mau naik ke sini buat baca semua tulisan tulisan gue. Gue emang lemah banget Cakk. Gue emang bodoh banget. gue yang selalu mencoba terlihat kuat di depan semua orang. Gue yang selalu menyembunyikan semuanya.

Gue yang ga penting buat lo. Dan Gue yang……sayang sama lo. Tapi lo. Lo udah di milikin sama Shilla. Shilla itu memang cantik. Cantik banget dan kalo dii bandingin sama gue pasti gue kalah. Dia itu cantik banget. feminism banget ga kayak gue yang jelek, dan tomboy. Gue yakin lo masih bingung gue kenapa.

Sebenarnya gue sakit………gue sakit Leukimia. Penyakit yang udahh membuat gue menderita. Penyakit yang udah gue sembunyiin sejak 3 tahun yang lalu… Penyakit yang membuat gue lemah dan putus asa. Leukemia .Sebenernya gue ga mau bilang ini ke lo. Guetakut bilang ini ke lo, tapi gue ga bisa nahan sakit ini lagi. Gue ga bisa memendam semua ini lagi. Selama ini gue juga memang jarang bareng sama lo, karna gue ikut kemoterapi.



Maaf ya karna gue sering bohong sama lo, Cakka…

Jangan sedih ya Cakk..,,



Gue sayang sama lo Cakk..

Agni





Cakka langsung berlari ke rumah sakit dengan sekuat tenaga, tapi saat dia sampai disana, Agni sudah tidak ada di tempat.



“Sus,, di mana Pasien Agni?”



“Tadi katanya mau di berangkatkan ke amerika dengan pesawat pukul 15.00 dek.” Cakka langsung mengambil motornya dan menuju ke bandara.





‘Agni, gue juga sayang sama lo.’Batin Cakka.





@Bandara.





Cakka berlari mencari cari Agni, ia melihat jam tangannya 15:07 “sial”katanya.



“AGNI! LO DIMANA!?!”teriak Cakka. Lalu Cakka melihat Riko, dan menghampirinya.



“Ko, Agni mana?”Riko menunjuk sebuah pesawat yng sedang lepas landas.



“AGNI!! GUE SAYANG SAMA LO!!”teriak Cakka. Riko mengelus pundak Cakka.



****



#2 Tahun kemudian



Cakka bernyanyi dengan di iringi petikan gitar. Sekarang Cakka tanggal sendirian. Riko ikut papanya di Yogyakarta, Shilla pergi melanjutkan kuliahnya di Australia dan bertunangan di sana dan meninggalkan Cakka sepucuk surat.



Cakka, aku tau sekarang bukan aku yang ada di hati kamu. Atau mungkin memang ga pernah ada aku di hati kamu. Tapi ku sudah cukup senang karna kamu pernah mengisi hari hari aku selama beberapa tahun ini.

Hari hari yang indah aku alami, itu semua karna kamu. Dan aku juga sadar akan kesalahan aku semua karna kamu. Kamu yang sudah memberi tau aku tentang semuanya saat kita pertama bertemu. Kamu yang selalu bisa membuat aku tersenyum. Kamu yang sellu bisa membuat aku tertawa dengan lepasnya. Hanya kamu.

Aku tau, kamu memang ga memilih aku. Aku tau kamu sebenarnya sayang banget sama orang lain. Dan aku yang terus memaksakan egoku. Aku yang ingin memiliki kamu seutuhnya. Aku yang tersesat dalam kebutaan itu.

Tapi sekarang aku sudah sadar. Perasaan ittu ga bisa di paksain. Dan seperti yang kamu dulu bilang ke aku ‘semua orang menunjukan rasa sayangnya dengan cara yang berbeda.’ Aku juga akan menunjukan rasa sayangku dengan cara yang berbeda, yaitu dengan membiarkan kamu bahagia dengan orang yang kamu sayangi. Agni. Aku bakal buat orang tua aku bangga. Aku akan pergi melanjutkan kuliah aku di Australia.



Terus berjuang yah Cakk untuk menunggu Agni. Aku yakin dia pasti bakal kembali buat kamu.



Shilla





Kemarin ku dengar

Kau ucap kata Cinta..

Seolah dunia

Bagai di musim semi..



Kau datang padaku

Membawa luka lama..

Ku tak ingin seolah

Semua seperti dulu



Tak ingin lagi rasanya ku bercinta..

Setelah ku rasa perih…

Kegagalan ini membuatku tak bardaya..



Tak dapat lagi rasanya ku tersenyum..

Setelah kau tinggal pergi…

Biar ku kini lagi…



Kau datang padaku…

Membawa luka lama…

Ku tak ingin seolah…

Semua seperti dulu



Tak ingin lagi rasanya ku bercinta

Setelah ku rasa perih

Kegagalan ini membuatku tak bardaya



Tak dapat lagi rasanya ku tersenyum

Setelah kau tinggal pergi



Biar ku kini lagi

Tak ingin lagi rasanya ku bercinta

Setelah ku rasa perih

Kegagalan ini membuatku tak bardaya



Tak dapat lagi rasanya ku tersenyum

Setelah kau tinggal pergi

Biar ku kini lagi..



Hujan kemarin..





“Gue kangen banget sama lo Ag,,”gumamnya



“Hey,”panggil seseorang.

Cakka menoleh. Seorang gadis dengan rambut di urai, baju bersambung panjang dan tas kecil yang di pegangnya. Jujur Cakka sedikit terpesona akan penampilannya, tapi ia membuang jauh jauh pikiran itu.



“Em…”respon Cakka. Gadis itu tersenyum simpul.



“Emm…Cakka?”



“Dari mana lo tau nama gue? Apa jangan jangan lo peramal? Atau lo itu dukun?”



“Kenalin nama gue Agni Tri Nubuwati”Gadis itu memajukan tangannya pada Cakka. Cakka duduk kembali lalu menghela nafas.



“Di bayar berapa lo sama nyokap gue buat ngaku ngaku jadi Agni?”



‘GUBRAK!’batin gadis itu.



“CICAKK JAHATT!! Kalo tau gini, mending gue kembali ke amrik terus terima lamaranya Justin biber.”katanya sambil duduk membelakangi Cakka.



“Lo beneran Agni?”



“Bukan, gue cewek yang di bayar nyokap lo buat nyamar jadi Agni.”



“Ooh..Gue kira beneran”kata Cakka.





‘Pletakk’jatakan gadis itu mendarat tepatdi kepala Cakka!!



“Cicak bego, udah gue tinggalin dua tahun masih juga bego!!”



“Heh,, emang lo Agni?”



“Yaiyalah Cicak!!”Cakka langsung memeluk Agni. Agni speechless.



“Gue kangen sama lo Ag,,”Bisiknya. “Gue engga”kata Agni. Cakka langsung melepaskan pelukannya.



“kalo ga kangen ngapain balikk? Udah sana balik ke amrik, Hus Hus…” Cakka duduk lagi sambil membelakangi Agni.



“Yaudah kalo gitu”Agni langsung pergi. Cakka noleh tapi udah ga ada Agni.



“Ag,,”



“Agni…”



“Agni,, gue kan Cuma becanda ag..” Cakka langsung pergi ke suatu tempat.





@Rumah pohon



Cakka menaiki rumah pohon itu dan benar Agni ada di siitu. Ia mengukir seesuatu di pohon.

,

“Agni.”



“Nape lo? Pergi sana”



“Yaelah agg, gue kan cum becanda.”



“…”



“Ag, gue mau bilang. Jujur, gue sayang banget sama lo. Apa lo masih sayang sama gue?”



“kalo bisa milih, gue milih ga…”Cakka langsung lemes



“Tapi, mau gimana lagi. My heart will never change.” Cakka memeluk Agni lagi, agni tersenyum simpul.



THE END



Endingnya ga jelas yah?

Tinggalkan komen…^^





Tidak ada komentar:

Posting Komentar