My story

Wellcome to my blog\(>.<)/

Minggu, 05 Desember 2010

For Love For Allsya(Part1 Dia…)

For Love For Allsya(Part1 Dia…)


Namaku Allsya Saufika anak dari Dertabima Sandanata dan Challse Karitadara. Papaku Dertabima Sandanata, pemilik salah satu perusahaan terbesar di Indonesia dan Mamaku, Challse Karitadara seorang aktis dan penyanyi yang sangat terkenal di dunia intertaimen, tapi tak pernah menganggapku sebagai anak mereka. Aku nggak ngerti, kenapa aku selalu tidak dianggap oleh papa dan mama? Apa salahku? Papa dan mama juga jarang ada di rumah. Hanya aku dan pembantuku yang di rumah.

“Mama!”Sapaku saat mama datang kerumah, tapi mama lewat begitu saja.

“Mbok, saya mau pergi lagi, tolong siapkan barang barang saya.”kata mama pada Mbok Jum.

“iya nyah,,”Mbok Jum pergi ke belakang sementara mama sibuk sendiri.

“Ma, Papa kapan pulangnya?”Tanyaku.

“Saya tak tau”Jawab mama dengan dingin.

“Mama sudah mau pergi lagi?”Kataku melihat mama yang sudah berdiri dengan membawa dua buah koper besar.

“…”Tanpa menjawab mama langsung pergi lagi.

Kadang aku berharap, kapan mama dan papa bisa meluangkan waktu mereka untukku? Walau hanya satu hari. Tapi apa itu mungkin? Itu hanya sebatas harapanku saja. Tapi melihat orang lain yang tertawa, bermanja manja, liburan bersama orang tuanya, kadang aku menjadi iri melihat itu. Tapi aku hanya dapat menuangkan segala yang ku rasakan pada buku diary ku. Hadiah dari nenek. Satu satunya orang yang menyayangiku selain kakakku yang sudah tiada, tapi nenek juga sudah tenang di sana. Dan yang membuat ku lebih sedih lagi, mengapa di saat nenek meninggal pun mama dan papa nggak datang ke pemakaman??

“Non Ify, ada telfon.”Kata Mbok Jum. Aku melangkahkan kakiku ke arah telfon genggam yang ada di ruang tamu.

“Haloo?”

“Apa benar anda dengan Allsya?”

“Iya, ada apa ya?”

“sebentar lagi mobil tuan akan datang ke rumah dan menjemput anda. Beliau menyuruh anda utuk membereskan semua barang barang anda, kalau bisa tidak ada yang tersisa.”

“Ada apa ya? Kok saya harus menyimpun semua barang barang saya?”

“Maaf, saya juga kurang tau. Saya hanya menyampaikan pesan dari tuan”

‘Pasti papa!’Batinku

“Baiklah, itu saja pesan beliau”

“Terima kasih.”Aku tau saat ini pasti akan datang. Aku masih ingat, dulu aku pernah di bawa ke RSJ olehnya dan dirawat di sana selama 4 bulan. Dan 4 bulan itu tidak sebentar tentunya. Dan tentunya rasa sakit yang ku rasakan di hatiku lebih sakit dari 4 bulan itu. Rasa sakit karna perlakuan mereka padaku. Lalu aku berjalan ke kamarku dan menyimpun semua barang barangku hingga tak tersisa. Dan sebuah mobil menjemputku, akupun menaikinya. Ku lihat dari kaca mobil, tapi aku sama sekali nggak mengenali tempat ini. Tiba tiba saja mobil berhenti.

“Kenapa pak??”Tanyaku yang merasa sangat bingung. Kutatap di depan tidak ada apa apa, hanya ada pepohonan di depanku. Tempat apa ini? Aku turun dari mobil sambil menatap jurang yang ada di depanku.

“M… maaf non saya hanya menjalankan perintah …”Tiba-tiba tabuhku serasa terdorong ke arah jurang dalam itu. Tubuhku masuk kedalam jurang itu. Tubuhku terus merasakan sakit akibat benturan benturan ini. Lalu ‘brukk!!’

^^^^

Aku membuka mataku dengan pandangan yang masih kabur aku berusaha melihat ke sekitarku. Aroma ini. Tak mungkin aku salah lagi. Aku di Rumah sakit. Bau obat-obatan memenuhi ruangan bernuansa serba putih ini sangat tercium dengan tajamnya. Aku mencoba untuk berdiri tapi,,

“Argh…”Kepalaku yang sudah berbalut terasa sangat sakit dan tubuhku berasa sangat berat, aku kembali berbaring lagi. Tubuhku sekarang penuh dengang luka dan kepalaku pun berbalut, kenapa ini terjadi padaku??

“Jangan teralu banyak bergarak dik”Kata seseorang yang masuk dari arah pintu dengan mengenakan baju putih, yang merupakan salah satu perawat di tempat ini.

“Aku dimana??”Tanyaku padanya.

“Rumah Sakit Harapan Kita”Kata perawat itu sambil meracik obat.

“Siapa yang membawaku kesini??”

“Seorang kepala panti asuhan yang mengantarmu ke sini”jawabnya lagi.

“Aku mau jalan jalan.”Kataku. ia membalasnya dengan seulas senyum.

“Tapi minum obat dulu ya”Katanya sambil memberikan semangkuk bubur, segelas air putih, dan beberapa butir tablet obat.

Setelah makan obat itu aku langsung keluar dari rungan itu. aku berjalan dengan cukup pelan, setidaknya lebih lambat dari pada biasanya. Aku duduk di bangku taman yang kosong di belakang rumah sakit. Aku terus melamun hingga aku tak menyadari berapa lama aku duduk di kursi itu. Aku hanya berfikir, betapa aku sangat tak di inginkan oleh papa dan mama. Ini sudah yang ke sekian kalinya mereka mencoba untuk memusnahkanku dari kehidupan mereka. Dari saat mereka membayar seseorang untuk menabrakku dan akhirnya Kak Angel yang tertabrak dan……meninggal begitu saja, dan aku sangat menderita karnanya. Di tambah lagi dengan meninggalnya nenek, salah satu orang yang paling aku sayangi. Aku dengan semua penderitaan ini. Tetes demi tetes mulai membasahi pipiku.

Tetesan air mata kepedihan itu terus mengalir. Dari mataku dan dari hatiku.

“Butuh?”Kata seseorang cowok di depanku yang juga menggunakan baju pasien Rumah sakit ini. Aku tersenyum tipis. Sambil menerima tisu yang ia berikan dan mengelap air mataku. Dan ia duduk di sebelahku.

“Gue Debo, elo?”katanya sambil mengulurkan tangannya.

“Aku Ify.”aku menjabat tangannya.

“Lo kenapa nangis?”Tanyanya

“Ga papa kok”Jawabku sambil menatap langit langit.

“Eh iya, kamu sakit apa?”Tanyaku, rasanya pertanyaan itu terlontar begitu saja dari mulutku. Raut mukanya sedikit berubah.

“Ada deh mau tau aja!”Katanya sambil tersenyum padaku, ia mampu membuatku tersenyum setelah sekian lama aku tak pernah tersenyum. Ia menatapku dengan pandangan yang sangat dalam.

“Kenapa? Ada yang salanh sama aku?”Aku memperhaikan diriku dari atas sampai bawah.

“Eh…enggak kok”Katanya.

Lalu kami mengobrol tentang kami satu sama lain. Semakin hari aku semakin dekat dengannya. Dia sangat perhatian padaku, dan sangat dewasa juga. Entah mengapa aku merasa nyaman bersamanya. Rasa nyaman yang berbeda dari yang lain. Walau aku belum tau sebenarnya dia sakit apa, karna menurutku secara fisik ia terlihat sehat, tapi kenapa dia ada di rumah sakit??

^^^

“Selamat pagi!”Sapanya yang membangunkanku pagi ini. Debo memang mengetahui kamar rawatku. Dan dia sangat sering membangunkanku pada pagi hari. Tapi aku tetap merasa nyaman dengan yang ia lakukan.

“Pagi juga”Kataku.

“Eh, gue denger dari perawat tadi, beberapa hari lagi lo bakalan keluar dari Rumah sakit ini.”Katanya dengan muka lesu.

“Ha? Yah berarti aku juga musti pisah deh sama kamu.”Kataku dengan kecewa.

“Berarti nanti gue gak punya temen lagi deh.”Katanya.

“Gimana kalo nanti kamu udah keluar dari rumah sakit kamu main ke tempatku”Kataku dengan penuh harap Debo akan menyetujuinya, tapi…

“Sori, tapi gue gak akan keluar dari sini.”gumamnya.

“Tapi kenapa?”

“Gu…gue,,,…”Katanya terpotong

“Ify, minum obat dulu”kata seorang perawat yang baru masuk ke dalam ruanganku.

“Iya sus, Deb aku minum obat dulu yah”Aku mengambil obatku dan meneguknya bersama segelas air putih.

“Eh iya, nanti kamu bakal tinggal di panti asuhan Melati”Kata Debo. ‘Panti asuhan?? Aku kan masih memiliki mama dan papa, kenapa aku akan tinggal di panti asuhan??’Pikirku.

“Tadi ada seorang supir yang bilang ke kepala panti kalo kedua orang tua lo udah meninggal sejak lama.”Kata Debo. Jujur aku shyok berat. Kenapa supir itu tega mengatakan hal bohong seperti itu? tunggu dulu. Sebelum aku jatuh ke jurang aku juga mendengar sebuah suara.

“M… maaf non saya hanya menjalankan perintah …”Apa mungkin ini juga salah satu rencana papa buat nyingkiran aku? Kalo memang benar, aku akan mengikuti permainan papa. Aku kan membenarkan semua yang beliau katakan.

“Fy…? Lo ga papakan?? Lo kenapa Fy??” Aku membuka sedikit mata gue. Dokter dan suster mennyuntikku dengan sebuah suntikan. Dan rasanya sakit banget. kenapa tiba tiba aku ada di atas ranjang ini? Aku berusaha merilikkan mataku sedikit ke arah samping. Ini bukan ruang rawatku. Ini UGD. Tapi kenapa aku bisa ada di sini?? Bukankah tadi aku berada bersama Debo di ruang rawatku?? Samara samara aku mndengar suara Debo yang memanggil manggilku.

“Fy sadar donk Fy?? Kenapa Lo jadi begini sih Fy??” Suara Debo terdengar dengan jelas.

“De…Debo…”Gumamku pelan. Dan pandanganku mulai kabur. Semuanya gelap.

^^^

Perlahan aku mulai membuka mataku. Yang ku lihat hanya satu orang yang berada di sebelahku, yang tertidur dengan lelapnya di sebelah ranjangku. Apa ia menungguiku semalaman. Ia melakukan itu semua untukku??

“I…fy?”Gumamnya sambil mengangkat kepalanya, aku tersenyum.

“Hy, deb…”Tiba tiba ia memelukku. Memelukku dengan sangat erat. Tapi penuh rasa kasih.

“Lo jangan tidur lagi ya Fy…”Katanya.

“Gue khawatir banget sama lo…”Aku sangat terkejut ‘Ia khawatir denganku?’Pikirku.

“Memangnya sudah berapa lama aku tak sadarkan diri?”Tanyaku.

“Dua minggu.”Katanya seraya melepaskan pelukannya.

“Sory yah Deb…Dan makasih…”Ia mengangkat sebelah alisnya.

“Buat?”Tanyanya.

“Sory karna aku udah buat kamu khawatir, dan makasih buat semua perhatian dan kebaikan kamu selama ini sama aku.”Tuturku. Ia menyunggingkan senyumannya sambil mengacak rambutku.

“Your welcome Fy…”

^^^

Hari-hari aku lalui, hingga hari ini datang juga. Hari yang akan membuatku meneteskan air mataku. Pastinya. Aku akan berpisah dengan Debo. Aku akan segera meninggalkan rumah sakit ini dan berpisah dengan Debo. Tapi aku sudah membuat janji dengannya kalau aku pasti akan datang ke rumah sakit setiap minggunya.

“Fy, Lo harus janji ya…Lo nggak boleh lupa buat datang kesini, karna gue bakal kesepian banget tanpa lo disini”Kata Debo sambil tersenyum masam.

“Iya deb, kamu juga ga boleh sedih yah selama aku gak ada di sini. Karna aku akan selalu ada di sini”Aku menunjuk dada Debo. Kedua bibirnya mulai membentuk sebuah senyuman. Pipiku tiba tiba merona. Ia menarik tanganku.

“Fy, lo harus janji di setiap jam 12 malam lo musti mikirin gue…”Kata Debo.

“Iya aku jnaji.”Aku melilitkan jari kellingking kami bersama.

“Dan aku harap kamu bisa cepat keluar dari rumah sakit ini ya Deb,”Kataku sambil pergi. Aku lihat dia tersenyum dan mulutnya mengucapkan sesuatu tanpa suara dan kata itu adalah ‘SEMOGA’ apa maksudnya??

^^^^

Bersambung…

1 komentar:

  1. Mm.. maaf yah.. salah ketik nih..
    Judulnya : For Love For Alssya

    biasa,, tangan penulis amatir keseleo jadi ngetiknya ssembarangan..hhe

    BalasHapus