My story

Wellcome to my blog\(>.<)/

Rabu, 05 Januari 2011

“ETERNAL 49 DAYS”

Kayaknya cerita ini udah pernah di postkan di tempat lain…-,-
Tapi gatau juga…
Selamat membaca…

“ETERNAL 49 DAYS”




Di balik pagar lapangan sepakbola,terlihat sepasang mata memandang dengan sayu.
“Dia..menghilang..” ucap sang pemilik mata.

***
Esoknya (di kelas)

“Rio gimana kaki kamu ?? gipsnya udah dibuka ?”
“Rio cepat sembuh ya .. :)”
“Rio sabar ya..walaupun kamu ga bisa lari lagi,kamu kan masih bisa jalan :)”
“bagaimana proses rehabilitasi mu ??”
“Hmm..ya begitulah” jawabnya santai.
“Maksudnya begitulah itu apa ??” tanyaku dalam hati.
Kata-kata itu semua ku dengar dari teman-teman sekelasku,ucapan penyemangat untuk Rio.
Aku tidak tau apa yang terjadi padanya,tapi sepertinya ia telah mengalami sesuatu hal menyakitkan.

“Rio kau ini..kau sudah absen lama dari klub..”
“Apa kau nggak punya niat buat lari lagi ??”
Tanya beberapa orang temannya kepadanya yang terlihat santai,dia hanya menjawab pertanyaan teman-temannya dengan melontarkan senyuman khasnya yang penuh misteri.
Bel tanda memulai belajar berbunyi,semua telah duduk di bangkunya.Termasuk Rio,bangkunya tepat di depanku.Kuberanika diri bertannya.
“Rio,kau nggak bisa lari lagi ??”
Dia hanya diam sambil tersenyum..
“Nggak apa-apa kan..kau kan masih bisa berjalan..” ucapku pelan.

***
Di sore hari itu,dia tertabrak mobil dalam perjalanannya pulang sekolah.Dia melindungi seorang anak yang menyebrang jalan tanpa memperhatikan lampu pengatur lalu lintas.
Malam itu aku demam,sampai-sampai aku tak bisa datang ke prosesi pemakamannya.
Aku...hanya memikirkan tentang orang yang kusukai..
***

Tapi..beberapa hari setelah kematiannya..

Aku kaget melihat seseorang yang melayang dan tembus pandang.Di depanku..
“Yang benar ahh ?? apa kau bisa melihatku”
“Sepertinya kau demam,kau nggak apa-apa ??”
“Ngomong-ngomong baru pertama kali ini ada orang yang melihatku,melayang dan transparan ..”
“O,ya ! sepertinnya aku nggak bisa pergi kemanapun selama 49 hari ini..”
“Karena aku senggang,kau mau jadi teman bicaraku kan..Ify?? lagi pula kita kan sekelas,pasti ini takdir.Mohon bantuan mu yaa”
Ucap Rio panjang lebar tanpa berhenti sedikitpun,untuk bernafas.Karena ia tak bernafas lagi..
“Apa aku masih demam ya ??” batinku.
***
(di balik pagar lapangan sepakbola)
Ku pikir..Apa ini nyata ??
“Kalau aku bisa lari sampai batas kemampuanku..mungkin aku akan bisa terbang..” ucapnya sambil duduk menyila di udara..
Ternyata memang nyata,dia masih ada di depanku.Dan diaa..bicara ?
“Iya,kau kelihtan selalu berlari dengan perasaan yang senang.......aku selalu melihatnya..” ucapku sekenannya.
“Hnghhh..??”
“Eh..itu tuh..maksudku..setiap pulang aku selalu lewat sini,makanya aku jadi sering melihat kau waktu latihan..”
“oohhhhhh..”
Setelah perbincangan itu,dia terlihat tesenyum sambil duduk menyila di udara,sambil memperhatikan orang-orang bermain sepakbola.
Tiba-tiba ia memanggilku...
“Ifyyyy..”
“yaaa..”
“Ulurkan tanganmu..”
“?????”
Dia memintaku mengulurkan tanganku,ternyata tak bisa..tanganku menembus tangannya..
“Ahh..ternyata memang nggak bisa yaa..??”
“....padahal kupikir,aku bisa membawa mu terbang bersama..”
Ucapnya sambil tersenyum ringan..
“................” aku hanya diam sambil menunduk.
***
(malam hari,di kamarku..)

Ternyata ini bukan mimpi...

Sosok Rio yang terlihat jelas melayang di atasku sambil berbaring di udara..
“Eh...Ify ? kau mematikan lampu baca ?”
“Iya..”
“Gelap kan ! apa kau nggak takut ??”
“.............” aku hanya diam.
“Hantu juga takut lhoo..!!”
“I..iya..,akan ku hidupkan lagi..”

Kenapa nggak ada satupun ?...bahkan keluargannya juga,tidak bisa melihatnya..??
“kenapa aku bisa melihatmu yaa..??” tanyaku pelan.
“Itu karena..” dia berbalik menghadap wajahku.
“...........” dia diam sejanak.
“Aku mati karena salah mu..”
Deghhh..jantungku berdegub kencang,aku kaget dengan jawabannya..
“Bohong kok..heheh” katanya sambil tersenyum..
“............” aku hanya diam dan berbalik badan.
“Nggak apa-apa nih kau nggak pulang ke rumah ??”tanyaku.
“Nggak apa-apa kok..,aku nggak tahan melihat keluargaku menangisi aku,padahal aku mati karena berbuat kebaikan..”
“...............” lagi-lagi aku hanya diam..
“Hey Ify...” dia sekarang telah berbaring di sebelahku,wajah kami saling bertatapan.
“Kau jangan deg-degan hanya karena ini..” katanya sambil tersenyum manis ke padaku.
Sempat terpikir olehku..apa dia datang kembali untuk menemuiku yaa .. ??

***
Di tengah temaramnya cahaya lampu baca..Sosok Rio terlihat jelas terpantul di mataku..
Padahal aku senang..tapi keresahan ini membuatku ingin menangis..
Lalu ku habiskan 49 hari bersamannyaa..
***
Malam ini malam terakhir Rio..ia memintaku memainkan kembang api untuknya,aku memainkannya sambil duduk di bawah pohon rumahku..sementara Rio duduk bersila di udara sambil melihatku..
“Hey..Rio..nggak apa-apa nih hanya dengan kembang api kecil seperti ini ??,masih banyak kembang api yang lain lagi lhoo..”
“..................” Rio hanya diam.
“Ify..ada orang yang kau sukai..” tanyanya sambil berdiri melayang di depanku.
“Eh..iyaa..” jawabku sambil menunduk.
Dia tersenyumm..
“aku sih..sejak SD sampai SMA,hanya berkonsentrasi pada klub atletik.Jadi aku nggak pernah punya pacar..”
“Tepatnya..aku belum pernah merasa suka pada seorang cewek..” cerita Rio padaku.
“Itu karena..kau suka berlari sampai nggak punya waktu untuk terpikir ke situu..” ucapku sambil menunduk.
“mungkin memang begitu..tapi...,akhir-akhir ini sih aku berpikir...aku sendiri sih nggak sadar...tapi ternyata di luar sepengetahuanku..sepertinya aku sudah merasakan suka pada seseorang..” ucap Rio sambil duduk di dekatku..
***
Hari ini..hari terakhir Rio..begitu aku bangun tidur tak ku dapati Rio yang biasannya sedang mendengkur melayang di atasku...
Dengan lesu aku berjalan ke sekolah..
“Hari ini Rio nggak muncul yaa..”
“Pasti kerena ini saat terakhirnya..dia pergi untuk menemui keluarganya..” pikirku..

Kalau begini..kalau aku harus berpisah dengannya tanpa mengucapkan selamat tinggal bagaimana ??
“Aahh..Interhigh tahun ini adalah kegagalan bagi kita,ya..” ucap seorang cowok yang ada di belakangku..
“Seandainnya Rio ada yaa..” ucap salah satu temannya..

Apa mereka anggota klub atletik yaa ?? tanyaku dalam hati
“Yahh..gimana pun juga,dia nggak bisa lari lagi,kan..?” sambung salah seorang temannya lagi..
“Iya..karena kakinya suda benar-benar rusak..” jawab temannya..
Aku terus berjalan lurus,sementara orang-orang yang berjalan di belakangku tadi telah belok ke kanan.

***
Sekarang aku mengerti maksud Rio...

“Karena salahmu aku matii..” kata-kata rio kembali tergiang di telingaku.
“ughh..panas..” ucapku pelan.. kepalaku pusing
“Tinn..tinn..” suara klakson mobil..
***
“Ifyyyyyyyyyyyyyyyyyy..” teriak Rio yang datang tiba-tibaa..
Semua terasa berputar..”bruuukk..” aku pingsan ..
Begitu aku membuka mataku aku masih ada di tepi jalan..
“Hey kau ini !! lain kali jangan jalan kaki sendirian yaa ! kalau kau sakit tak usah sekolahh..!” teriak rio saat melihat aku siuman.
“Aku..Aku yang membunuhmu..” ucapku pelan sambil menunduk..
Rio terlihat bingung..
“Biarpun aku nggak tahu permasalahannya,tapi aku sudah melontarkan pertanyaan sensitif waktu itu..”
“makannya..aku..sudah menyakitimu..” kataku merasa bersalah..
aku teringat dengan pertanyaan ku sebelum Rio meninggal..
“Bukan..bukan begituu..”
“Karena latihan yang berlebihan akhirnnya kakiku sakit,setelah tahu bahwa aku tak bisa lari lagi..”
“Orang-orang sekelilingku bilang..’nggak apa-apa..kau masih bisa jalan..’ padahal apannya yang nggak apa-apa..”
“Yang terpenting bagiku adalah kau..aku tahu kau sering melihatku berlari..”
“Tapi kau malah..berkata sama seperti yang lain..”
“Aku sempat marah saat kau berkata begitu,kata-katamu nggak bisa lepas dari kepalaku..”
“Lalu..kaki ku berlari..saat aku menyelamatkan seorang anak,aku merasa senang..ternyata aku masih bisa berlari..tapi saat ingin menyelamatkan diriku..kaki ku tak mampu,aku gagal..”

Jelas Rio panjang lebar padaku..
Aku hanya bisa meneteskan air mataku..
Rio tersenyum..
“Tapi..setelah mati..ada satu hal yang membuatku senang..”
“karena..aku bisa berlari sekuat tenagaku..”
Ucapnya sambil berlari di sekelilingku..
“brukk..” aku terduduk di tanah..
“Gimana menurutmu gayaku berlari ??” tanya rio dengan senyum jahilnya..
“Jangan pergi..jangan pergi dari sisiku..” ucapku sambil terisak..
“hmm..itu sih nggak mungkin..” jawabnya..
“hiksss..” aku hanya diam sambil menangis..
“Tapi..aku juga ingin selalu bersamamu..”
Rio mendekat dan duduk tepat di depanku..
“Boleh aku memeluk mu..??” tanyanya padaku..
Aku langsung memluk rio..entah mengapa kali ini aku bisa menyentuhnya..bisa merasakan kulitnya yang sedikit kasar itu..
“tau kah kau..di hari ke -49 aku menghilang..Untuk pertama kalinya aku mengenal cinta..” bisik Rio lirih di telingaku..
Dan tiba-tiba “Zlpptt..” Rio berubah menjadi sebentuk cahaya..yang terbang ke langit...
Di hari ke-49 dia pergi ke langit..lalu aku kembali memijak bumii..Dan berlarii..


.:THE END:.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar