My story

Wellcome to my blog\(>.<)/

Senin, 17 Januari 2011

For Love For Alssya(Part2)


For Love For Alssya(Part2)



Bu sarah, seorang pengelola panti asuhan yang menyelamatkanku dulu membawaku menaiki mobil.

Aku terdiam selama perjalanan. Aku hanya memandangi jalan yang ku lewati dari jendela mobil.

Di otaku masih terbayang dengan kata kata debo ‘SEMOGA’ yang masih membuatku bertanya tanya. Apa maksudnya?

Lalu mobil yang ku tumpangi berhenti. Aku merasa sangat asing dengan tempat ini. Bahkan aku tak pernah mengetahui tempat ini ada.

Sebuah gedung tua bertingkat 2 yang kusam dan terlihat sangat mengerikan dan berada di tempat yang sa.

Aku membaca papan nama tempat ini ‘Panti Asuhan Karunia’. Ini akan menjadi tempat tinggalku nantinya. Aku dan bu Sarah memasuki tempat itu.

“Ayo semuanya kesini dulu!”Panggil bu sarah pada 3 orang anak yang sedang bermain.

“Kenalin nih teman baru kalian namanya Alssya tapi bisa di panggil Ify”Kata Bu sarah kepada mereka, tapi kelihatannya mereka tidah tertarik. Mereka hanya melirikku sesaat lalu pergi. Aku teringat lagi akan Debo. Aku rindu sama dia.

Padahal belum ada sehari kami berpisah tapi aku sudah sangat merindukannya. Entah kenapa aku langsung memiliki perasaan yang sangat buruk akan terjadi padanya, tapi…mungkin pikiran itu harus ku buang jauh jauh.

Aku tak ingin memikirkan hal hal yang aneh.

Aku duduk di pojokan ruangan itu dan memendamkan kepalaku di antara kedua tanganku. Aku merasa sangat sendiri, gelisah,takut, dan sangat tak tenang.

Apa ini?? Kenapa aku begini??

***

Hari ini aku berkunjung ke rumah sakit. Dan aku bertemu dengan Debo.

“Hai Deb,,,”Sapaku. Ia menoleh ke arahku

“Hay Fy”Katanya sambil tersenyum. Tapi aku rasa ada yang janggal dengan senyuman itu, sangat berbeda. Tapi aku tak tau apa itu…

“Gue kangen banget sama lo Fy…”

“Iya, aku juga. Di sana aku gak punya teman. Habis gak ada kamu”

“Iya”Katanya pendek. Sifatnya sangat berbeda hari ini. Tapi kenapa??

>>> 

Ini adalah ke sekian kalinya aku datang mengunjungi Rumah sakit, tepatnya mengunjungi Debo. Aku merasa semakin hari ia semakin aneh.

Bibir dan wajahnya semakin pucat setiap aku pergi mengunjunginya. Ia sekarang lebih sering melamun dan diam, tak seperti dulu. Dia seperti berbalik dari dirinya yang biasanya…

Senyumannya sekarang berubah menjadi penuh kepahitan.

Semua yang aku lihat saat pertama kali aku bertemu dengannya kinii telah berubah.

Dirinya yang membuatku nyaman kini selalu membuatku khawatir dan penuh tanya akan dirinya.

Aku masiuk ke dalam ruang rawat Debo tapi ia tak ada di tempat. Lalu seorang perawat memasuki ruangan itu.

“Sus, Pasien yang di rungan ini dimana ya?”Tanyaku pada perawat itu.

“Oh, nak Debo tadi keluar sebentar. Adik temannya ya?”

“Iya sus, saya cari debonya dulu ya…” Aku pergi meninggalkan Ruangan itu dan menuju ke belakang Rumah sakit.

Aku mendengar sepertinya ada keributan di belakang rumah sakit, aku mempercepat langkahku menuju ke belakang rumah sakit, hingga aku berlari.

Perasaanku mengatakan bahwa Debo ada di sana…

“Ayolah Debo…jnscnghs…”Aku melihat seorang wanita parubaya dan seorang dokter sedang bicara pada……Debo? Tapi aku tak mendengar jelas apa yang mereka bicarakan sebenarnya. Tapi sepertinya mereka membicarakan hal yang sangat serius.

“Gak! Pokoknya Gak!”Bentak Debo yang kelihatannya penuh emosi.

“Tapi…”tanpa mendengar kelanjutan kata kata wanita paruh baya itu, Debo langsung pergi berlari…………ke arahku!

“Debo…”Gumamku saat dia lewat di depanku. Wajahnya kelihatannya kaget atas kehadiranku, dia langsung lari begitu saja dari hadapanku. Aku terpaku. Debo………

Apa yang terjadi? Kenapa dia pergi begitu saja? Apa ni ada hubungannya dengan kata ‘SEMOGA’ itu?? Sebenarnya ada apa? Debo?



Bersambung…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar