My story

Wellcome to my blog\(>.<)/

Selasa, 04 Januari 2011

Seperti Daun yang jatuh ditiup angin(Part7)

 Seperti Daun yang jatuh ditiup angin(Part7)




@Kelas Ify

Ify memasuki kelas. Ia melihat ada Rio yang sedang mendengarkan headsed tapi…Di banggku belakang kosong.

Tempat Cakka dan Agni kosong. Tak ada lagi kebisingan dan keributan yang mereka buat kini tiada.

Ify menghela nafasnya. Ini sudah ke sekian harinya Agni tidak masuk karna sakit. Ify melangkahkan kakinya ke tempat duduknnya di sebelah Rio.


“Hey Yo…”

“Hey Fy…”Ify menoleh ke tempat dudk Cakka dan Agni lalu menghela nafas lagi.

“Nyariin Cakka sama Agni?”Ify mengangguk pelan.

“Kalo Agni hari ini Izin sakit. Katanya dia kemaren masuk rumah sakit. Kalo Cakka, Dia barusan sms gue, katanya dia lagi males masuk kelas hari ini.”

“Yo, kita jengukin Agni ya…”

“Siip”

“Eh iya, Kamu tau gak…”Kata Ify terpotong

“Engga, lo kan belom ngasih tau, gimana gue mau tau coba?”

“Aku kan belum selesai ngomong yo…”

“Hehe…Lanjutin gih”

“Kamu tau gak masalahnya Cakka sama Agni? Kemaren aku dengar dari beberapa anak katanya Agni yang lalu, pingsan setelah Cakka pergi.”Tanya Ify

“E………gu…gue ga tau”Kata Rio gelagapan

“Ooh yaudah kalo memang kamu gak tau”

‘apa bener Rio gak tau?’Batin Ify sambil melirik Rio

“Apa lo liat liat? Baru nyadar gue cakep?”Kata Rio.

“iih! Kaga! Aku Cuma mau minjem headsednya”Kata Ify sambil menunjuk headsed yang di pakai Rio.

“Yaudah nih”Tiba tiba Rio melepaskan satu headsednya dan memasangkannya ke telinga Kiri Ify,

‘Gue kenapa jadi gini ya?’Batin Rio //.//

***

@Café Maven

“Obieet!Lo yang bener aja donk biet kalo kerja? Kenapa lo kayak gini sih?!”Kata Oik kesal dengn perilaku Obiet kepadanya beberapa hari ini yang menurut Oik sangat aneh.

“Eitsz ada apaan nih??”Kata Ozy menengahi.

“Tau deh, tanya aja sama temen lo yang satu ini!”Oik menunjuk Obiet dan pergi begitu saja.

“Lo ada apa biet sama Oik?”Tanya Ozy pada Obiet. Dan lebih parah dari pada Oik, tanpa merespon Ozy sedikitpun, Obiet pergi begitu saja tanpa menghiraukan pertanyaan Ozy sedikitpun. Ozy hanya melongo melihat kelakuan kedua temannya itu.

^^^

“Selamat siang semua!!”Sapa Deva yang memang bertugas menjadi MC untuk hari ini.

“Di hari indah ini…”Kata kata sambutan dari Deva di potong Ozy

“Lo belom baca Tanggalan Dev? Ini bukan hari indah tapi hari Sabtu”Kata Ozy

“Argh! Lo diem aja deh Zy!”

“Iya iyah”

“Setelah acara acara yang tadi udah kita lewati…”

“Dev, tadi itu acaranya gak ada yang kita lewati kok Dev, dari tadi kan kita di sini sini aja tapi ga ada yang lewat tuhh”

“Lo Ngomong sekali lagi gue bunuh lo!”

“Iya iya”

“Tapi kalo ngomongnya dua kali boleh khan?”Tanya Ozy lagi

“Boleh kok”Jawab Deva Inconect dengan pertanyaan Ozy.

“Eh,,”Deva baru nyadar

“Eh yauda deh, kita lanjut aja”Kata Deva

“Pergi Mati, Pada bawa Serbet” Pantun Deva yang belom kelar udah di potong sama Ozy.

“Dev dev, Mati aja lo bawa serbet.” Kata Ozy yang udah keluar dari scenario yang udah di atur Deva.

“Argh!!!Oji, Dengerin dulu donk! Pantung gue belum selesai kali!!”Kata Deva geregetan yang di susul tawa dari penonton.

“Kalo gitu yah lanjutin donk, Gitu aja kok repot”Kata Ozy niru cara bicaranya gusdur.

“Makanya lo diem dulu”

“Hehe iya deh…”


         “ Pergi Mati,
Pada bawa Serbet
Mari menikmati
Penampilan dari Obiet” Pantun gaje dari  Deva langsung mengakhiri tawa penonton.



Obiet berdiri di atas pangguung sambil memegang biolanya. Ia menarik nafas panjang. Ia mulai membenarkan posisinya dan mulai memainkan sebuah lagu.

My Heart Will Go On(*Instrumen biola). Ia menggesekan biola tersebut dengan cermat. Setiap nada yang ia mainkan sangat teliti dan penuh penghayatan.

Perasaannya seakan dapat di bagikannya ke pada orang orang yang mendengarkan permainannya.

Setiap nada ia mainkan dengan penuh penghayatan. Hingga beberapa penonton menetaskan air matanya.

Sama halnya dengan Oik. Oik yang mendengarkan permainan Obiet seakan terlarut dalam masalah dan kesedihannya, walau ia masih belum tau pasti apa yang terjadi pada obiet tapi lagu itu sudah berhasil membuatnya meneteskan air matanya.

Setelah permainan Obiet berakhir, suasana di tempat itu hening. Tanpa ada suara sedikitpun, hingga beberapa lama lalu,,

‘Proookkprookkprokkk’Tepuk tangan penontong sangat ricuh dan semua penonton berdiri.

Obiet sedikit menunduk untuk memberi rasa penghormatan lalu turun dari panggung.

“Baiklah semuanya, penampilan Obiet tadi menutup Acara kami pada sing hari ini, silahkan menikmati makanan yang telah anda pesan, saya Deva”

“Dan saya Ozy”

“Mohon Pamit dulu. Terima kasih.”Lalu Deva dan Ozy turun dari panggung sambil mengelap air matanya.

“Fy…”Panggil Rio.

“Eh,,”Ify tersadar dar lamunannya.

“Lo kenapa Fy?”

“Itu tadi…”

“Oh, Obiet. Dia memang menghayati banget mainnya.”Kata Rio.

‘Tapi aku rasa kayaknya lagu itu di tunjukin buat seseorang deh……’Ify melirik Oik yang sedang berjalan ke dapur.

‘Apa mungkin…?’Batin Ify

***

“Ahh, akhirnya tutup juga”Kata Acha.

“Iya nih, udah gak sabar mau pulang”Kata Nova

“Biet, Gue pulangnya bareng lo yah…”Pinta Acha.

“…”Tak ada jawaban dari Obiet. Tiba tiba sebuah motor berhenti di depan mereka (Obiet,Acha,Oik,Deva,Ozy,Nova,Cahya).

“Ik, sory gue telat.”Kata seseorang sambil membuka helm fullfacenya.

‘Deg’

“Gak papa kok, aku juga baru pulang.”Jawab Oik.

“Mau pulang sekarang”

“Terserah aja deh”

“Okey”

“Yaudah, guys, gue pulang dulu yah”Pamit Oik pada teman temannya sambil menaiki motor itu dan melambaikan tangannya.

Suasana menjadi hening,,,

“Pulang sekarang Cha?”Tanya Obiet memecah keheningan

“Iya”Obiet dan Acha pun pulang(Acha Itu sepupunya Obiet)


^^Back to Oik^^

‘Kenapa gue masih kepikiran sama perform obiet tadi yah?’Pikir Oik

‘Kenapa gue merasa bersalah yah sama Obiet??’

“Kenapa Ik?”

“Eh, e…engga papa kok. Aku gak papa”Jawab Oik gelagapan

“Eh iya kita singgah ke suatu tempat dulu ya…”

“Kemana??”

“Ada deh…”

^^^

“Uda sampai Ik”

“??Wow…”Kata oik Takjub

“Indah banget.”

“Seindah indahnya pemandangan ini, masih lebih indah…”Gumam orang itu yang sangat kecil tapi masih terdengar di telinga Oik.

“Apa kka??”

“Eh, engga kok”

‘Siapa dia??’Batin Oik.

Bersambung…

Pendek banget yah?? Kayaknya iya deh…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar