My story

Wellcome to my blog\(>.<)/

Senin, 28 Maret 2011

Seperti Daun yang jatuh ditiup angin(Part9)

Seperti Daun yang jatuh ditiup angin(Part9)




“Fy, kita makan di rumah atau di luar?”Tanya Alvin.

“Aku lagi males makan di luar kak, kita makan di rumah aja ya. Tapi kita ke supermarket dulu. Soalnya banyak yang habis.”Kata Ify

“Yaudah kalo gitu. Lo pegangan ya…”Kata Alvin sambil menggas motornya. Ify langsung memeluk Alvin dari belakang.

‘Andai waktu bisa seperti ini’Batin Alvin

‘Andai takkan ada yang berubah’Batin Ify

-*skip*-

Pagi ini seperti kemaren kemaren ketika Ify datang, Rio sudah ada di tempatnya. Sudah menggunakan headsednya, Tapi ada yang berbeda. Berbeda.

“Pagi Fy”Kata seseorang pada Ify. Ify tersenyum.

“Pagi juga kka”Kata Ify. Lalu Ify menuju ke tempat duduknya.

“Yoo,,”

“Emm…”

“Yooo,,”

“Emb”

“Yoo”

“Emb”

“Rioooo!!”

“Kenapa?!”Kata Rio sedikit membentak Ify

“kok kamu jadi marah sih sama aku yo?”

“sori fy, gu…gue ga sengaja. Emang ada apa?”Kata Rio menyesal
‘Kenapa gue jadi gini sih?’Batin Rio

“engga, aku Cuma mau tanya. Agni masuk ga hari ini?”

“Besok dia baru masuk”

“Ooh…”

“Ehem”Seseorang berehem. Rio dan Ify menoleh ke arahnya.

“Shilla?”Gumam Ify.

“Fy, bisa gak lo pergi dulu. Gue mau ngomong berdua sama Rio”Kata Shilla.

“Gak! Kalo lo mau ngomong, ngomong aja ga usah pake ngusir Ify”Kata Rio sambil menahan tangan Ify.

“Tapi yoo…”Kata kata Shilla di potong Ify

“Maaf yo,”Rio langsung berdiri mendengar ucapan Shilla.

“Sorry, maaf lo gak gue terima”Kata Rio sambil berjalan meninggalkan Shilla dan menarik tangan Ify, tapi Ify menahan tangan Rio.

“Maafin Shilla yoo,,”Rio menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Ify.

“Lo pikir gue bakalan mau maafin DIA setelah yang telah lakuin sama gue dulu fy? Gak!!Itu jawabannya!”

“Aku mohon yo”Rio memandang wajah Ify. Wajahnya sangat tulus, sangat baik, terlalu polos, pikir Rio.

“Serah deh”Rio menepis pelan tangan Ify lalu beranjak pergi.

“Beneran yo?”Tanya Shilla berharap. Rio sedikit membalik

“Suka lo”Jawaban singkat dari Rio itu sudah membuat seulas senyum di wajah Shilla. Rio langsung pergi.
‘Thx yoo,,’Batin Shilla

>>>

“Bener gak sih yang gue lakuin ini?”Kata Cakka sambil berdiri di depan pintu. Ia sedikit menghela nafas. Ia sedikit menggerakan tangannya ke gagang pintu,

‘Kreek’Pintu itu terbuka. Cakka menatap orang yang sedang berdiri di depannya. Orang itu sedikit kaget, mungkin karna memang tak menyangka akan kehadiran Cakka. Mata mereka bertemu, suasana hening. Tak ada satupun di antara mereka yang menunjukan tanda tanda ingin trlepas dari posisi mereka saat ini, hingga…

“Ehemm…Ngapain lo kesini?”Tanya orang itu acuh tak acuh sambil memalingkan wajahnya. Tak ingin menatapnya lagi. Tak ingin menatap mata itu lagi.
Cakka sedikit menghela nafas. “Sorry, atas yang lalu”Kata Cakka.

“Udah gue maafin”Katanya.

“BOHONG! Gue tau lo masih marah gue tau itu! Ini memang salah gue. Karna gue lo ga bisa masuk sekolah.”

“Udah…”Gumam Agni sambil menunduk, tapi Cakka tetap melanjutkan kata katanya.

“Karna gue lo jadi ngedrop kayak gini. Karna gue yang egois lo jadi korbannya Ag,”

“Udah caakk…”

“Semuanya karena gue…Karna gue…”Emosi Agni memuncak, ia memotong kata kata Cakka.

“UDAH!! Jangan lanjutin lagi! Gue gak mau dengar lagi!”Cakka terdiam. Agni memeluknya. Memeluknya dengan sangat erat. Waktu hening sejenak. Agni mempererat pelukannya, menutup matanya. Menangis…

“maaf…”gumam Cakka.

“Gue udah maafin kok,”Agni melepaskan pelukannya.

“Sorry ya gue udah seeaknya ngebandingin lo sama kak Iel”Kata Agni sambil menunduk. Cakka memegang dagu Agni dan mengarahkan kepala Agni menghadap ke arahnya. Mereka hening sejenak mengapa mereka harus mempermasalahkan hal seperti ini? Apa mereka hanya terbawa emosi semata?

“Ag, mau gak gue ajak ke deket sini? Bentar aja..”Kata Cakka. Agni mengangguk.
>>
“Kak Alviin”Panggil Ify

“Kenapa fy?”Tanya Alvin yang sedang membaca buku komik sambil tiduran d atas sofa.

“Bantuin Ify donk sini bersiin kamar kakak yang udah kayak kapal pecah nih”Kata Ify sambil memegangi sapu di depan pintu kamar Alvin. Alvin langsung berdiri dari sofa dan menuju ke tempat Ify.

“Ga kotor kotor banget kok fy”Kata Alvin “Gak kotor dari mana? Udah kayak kapal pecah habis perang dunia gini kok”Kata Ify.

“Kakak simpun tumpukan buku di situ ya, aku bersihin di sana”Kata Ify membagi tugas.

“Siap bos!”Kata Alvin sambil menghormat seperti menghormat kaptennya. Ify tersenyum lalu mereka mulai membereskan ruangan tersebut.

Ify ters membersihkan semua bagian di dekat ranjang Alvin. “Eh?”Ify tak sengaja menyentuh sesuatu yang tertindis oleh buku buku dan tumpukan lainnya. Perlahan ia menarik benda itu. Matanya sedikit melebar, ia kaget.

Tampak dua orang remaja dengan pakaian putih abu abu sedang tertawa dengan sangat lepas di sana. Siapa gadis itu? Kulitnya yang putih, dengan tawanya yang sangat manis membuatnya terlihat sangat cantik. Tapi itu bukan kak Zeze, lalu siapa? Rasannya ada sesuatu yang mengganjal di hati Ify, dan sesuatu itu membuatnya menjadi sangat sakit, sesak, gelisah? Ify menaruh foto itu kembali ke tempatnya lalu mundur satu arah tapi kakinya terpeleset

“Ify!”Dengan cepat Alvin berhasil menahan tubuh Ify dan alhasil unuh Ify menindih tubuh Alvin. Ify membuka matanya. Matanya beradu dengan mata Alvin. Mereka terbawa dengan suasana, Mata bening Ify yang sangat berbeda membuat Alvin ingin waktu berhenti hanya untuk saat ini. Kenyamanan dan kehangatan yang di rasakan Ify membuatnya ingin terus berada seperti ini.

‘KriiiingKriiing’suara Hp Alvin yang di letakkannya di atas meja itu membuatnya dan Ify tersadar dari apa yang mereka pikirkan dan segera merubah posisi mereka.

“Sory”Kata Ify. Mereka diam. Alvin mengambil hpnya. “Halo?”Alvin beranjak keluar dari ruangan itu.

Ify masih diam. Apa yang ia rasakan saat ini. Detak jantungnya berdetak lebih cepat. darahnya seakan mengalir lebih cepat. Ia merasa nyaman berada di sampan Alvin. Ia ingin terus bersama dengannya. Apa ini beranda bahwa ia suka pada Alvin? Apa sesayang itu ia pada Alvin? Apa mungkin ia cinta dengan Alvin? Tak ada salahnya bukan Ia mencintai Alvin? Alvin tidak memiliki hubungan darah dengannya? Berarti ia bisa mencintai dirinya?

“Fy, ada kabar baik!!”Kata Alvin yang baru memasuki ruangan itu kembali.

“Apa kak?”

“Minggu depan Papa dan Iel bakalan kembali ke Indo”Kata Alvin sambil tersenyum. Senyum merekah di bibir Ify, Ify langsung memeluk Alvin.

“Aku seneng banget kak,”gumam Ify. Alvin membalas pelukan Ify. Agak lama Ify berada di dalam pelukan Alvin. “Fy?”Alvin sedikit menggoyngkan tubuh mungil Ify. Alvin melepaskan pelukannya. Di tangkapnya Ify yang sedang tertidur. Gadis berwajah polos itu kini telah merebut sesuatu di hatinya, Wajah yang sangat tenang dan penuh kedamaian. Sangat cantik batin Alvin. Lalu Alvin memopong Ify ke kamarnya dan membiarkan Ify terlelap. Sepertinya hari ini hari yang sangat melelahkan untuknya pikir Alvin sambil menatap wajah polos itu. Perlahan Alvin mendekatkan wajahnya ke wajah Ify. Di ciumnya kening Ify. “Gue sayang sama lo”bisik Alvin ke telinga Ify.

>>

“Udah nyampe Ag,”Kata Cakka sambil mengerem motornya, Agn dan Cakka pun turun.

“Masih indah ya kayak dulu”Kata Agni sambil menatap sekeliling.

“Eh liat deh Ag”Kata Cakka sambil menunjuk pemandangan sunset yang sangat indah. Gadriasi warna yang bercampur seakan merasuk di jiwa. Agni menatapnya penuh senyum.

“Sahabat?”Agni mengacungkan jari kelingkingnya ke depan Cakka.

“Sahabat”Cakka menerima acungan jari kelingking Agni. Dan janji tersebut terucap dengan sangat tulus dan di tempat yang indah pula.

Dari dekat tempat itu, seorang gadis menatap beberapa potong adegan yang diperagakan oleh Cakka dan Agni. Terdiam tanpa tau harus berbuat apa. Seakan sebuah pedang tajam sedang mengoyak hatinya tanpa ampun, sakit sekali. Sakit yang bahkan tak ada obat yang mampu meredamnya. Salahkan bila ia egois? Salahkan bila ia ingin merusak momen momen itu? Ia menggenggam roknya dengan sangat erat. Berusaha menumpahkan segala amarannya. Tiba tiba ia merasakan seseorang memengang tangannya. Alisnya berkerut. Lelaki itu menggenggamnya semakin erat.

“Mau pulang?”Tanya laki laki itu. Oik mengangguk. Lalu laki laki itu mengantarkan Oik dengan motor Hondanya. “Thx biet”Gumam Oik sambil memeluk pinggang Obiet dari belakang di motornya.

>>

“Hoaam…”Ify mengucek matanya yang sedikit berair. “Yaampun aku ketiduran”Kata Ify sambil melitik jam di kamarnya ‘19.52’ Udah jam segini batin Ify. Ify beranjak dari tempat tidurnya dan mengambil kunciran rambutnya lalu menguncir rambutnya. Dan melangkahkan kakinya lagi menuju dapur.

Masak apa ya? Pikir Ify sambil membuka lemari es. Lalu Ify mengeluarkan beberapa bahan bahan untuk masakannya. Di siapkannya semua bahan lalu di panaskannya minyak di kuali. Setelah selesai memasak Ify menatap ke bintang bintang di luar jendela.

“mama mau bercerita sama kamu sini,, Ada seorang anak gadis dan kakaknya yang hidup bersama kedua orang tuanya,,suatu hari sang ayah pergi meninggalkan mereka, tapi kedua anak itu tetap tersenyum dan menjalani hidup mereka. Mereka berkerja siang malam untuuk mengumpulkan uang agar dapat menjalani kehidupan mereka. Tapi baru saja mereka mendapatkan sebuh kebahagiaan, satu cobaan datang lagi,,, mama mereka pergi meninggalkan mereka.......... “

Potongan potongan kejadian itu muncul di kepala Ify. “Ify juga sayang mama”gumam Ify tanpa sadar.

“Fy?”Alvin masuk ke dalam dapur. Dengan cepat Ify segera menoleh kea rah Alvin.

“Kenapa kak?”

“Makanannya udah siap?”

“Udah, nih”Ify mengangkat sepiring ayam goreng. Lalu berjalan ke arah Alvin.

“Kakak bawa ya, Ify ambil nasi duluu...”Kata Ify sambil memberikan sepiring ayam goreng.

“Sippo deh”Alvin mengambilnya lalu menaruhnya ke meja makan. Setelah mengambil nasi Ify kembali ke tempat makan.

Saat makan, Alvin melihat raut yang berbeda di wajah Ify. “Kenapa fy?”

“Kenapa apanya kak?”

“Kenapa kamu murung begitu?”

“Gak kok, aku gak papa. Perasaan kakak aja kali”

“Mungkin”Kata Alvin lalu melanjutkan makannya.

>>

“......Gadis itu tetap berjuang menjalani hidupnya, ia tumbuh menjadi seorang anak yang cantik dan manis sekali. Fy,,, anak gadis itu adalah kamu sayang..maafkan.. mama..ya.. mama sudah melihat papa kamu menjemput mama.. kamu jangan menangis ya sayang…Mama sayang Ify…“

Lagi lagi potongan adegan itu muncul di kepala Ify. Sudah berulang kali Ify berusaha memejamkan matanya tapi hasilnya tetap sama. Ia kembali membuka matanya. Ify membuka korden jendela kamarnya. Di tatapnya bintang bintang yang bertaburan di langit yang berwarna gelap itu menciptakan suatu fenomenal yang sangat mengagumkan. Cahaya yang menyinari warna gelap kelam itu. “Mama”gumam Ify.

Ia yang telah memberikan hidup, yang telah memberikan kasih sayang yang tak dapat diukur, tak dapat dihitung, lebih dalam dar lautan, lebih luas dari samudra, universal, suci, indah, sangat tulus, tak terbalaskan. Selalu satu yang ada di benaknya. Ia ingin yang terbaik untuk anaknya. Hangat dekapannya membuat jiwa tenang. Beauty and Sincere. Banyak yang telah di perbuatnya tapi sedikit yang di terimannya. Kelembutan dan ketulusan semua ia lakukan. Senyum indah tak mencerminkan setetespun kebohongan.Kasih yang kekal, abadi untuk selamanya. Ialah......Ibu...

Perhatikan
Kulihatkan
Semua yang pernah ada ‘kan kutaruhkan
Perasaan kuberikan
Tak sedikit pun waktu ‘kan kutinggalkan
Kuserahkan
Semua yang kau minta ‘kan ku penuhi
Ku bertahan
Hanya disaat bunda di sisiku
Maha Besar Kau telah berikanku hidup
Dia segalanya di hidupku

Perhatikan
Kulihatkan
Semua yang pernah ada ‘kan kutaruhkan
Perasaan kuberikan
Tak sedikit pun waktu ‘kan kutinggalkan
Maha Besar Kau telah berikanku hidup
Dia segalanya di hidupku
Bunda yang kucintai di dalam hatiku
Dia terbaik di mataku
Maha Besar Kau telah berikanku hidup
Dia segalanya di hidupku
Bunda yang kucintai di dalam hatiku
Dia terbaik di mataku

Perhatikan
Kulihatkan
Semua yang pernah ada ‘kan kutaruhkan
Perasaan
Kuberikan
Tak sedikit pun waktu ‘kan ku tinggalkan
Perhatikan
Kulihatkan
Semua yang pernah ada ‘kan kutaruhkan

Ify menutup korden kamarnya. Ia bangun. Berjalan menuju kamar Alvin. Pelahan di bukanya pintu kamar alvin. Ia berjalan mendekat ke arah Alvin.

“Kak Alvin”Guam Ify lirih dengan suara yang bergetar. Alvin terbangun lalu melihat Ify dengan mata yang berkaca kaca.

“Kamu kenapa fy”

“...”Tak ada satupun kata yang terlontarkan dari mulut Ify hanyna isakan yang terdengar.

“Kenapa kamu nangis fy?”

“Aku...Aku gak nangis kak...”Kata Ify sambil menunduk

“Ify...”

“Aku gak nangiiiss”Alvin langsung menarik Ify kedalam pelukannya.

“Aku... Aku kangen mama...”Isak Ify

“Mama...Aku sayang sama mama”

“Kak, boleh kan malam ini aku disini sama kakak?”Tanya Ify dengan suara pelan. Alvin menjawabnya dengan Anggukan. Perlahan Ify menutup matanya.

“Mama...”Gumamnya

Back sound :

Kau memberikanku hidup
Kau memberikanku kasih sayang
Tulusnya cintamu, putihnya kasihmu
Takkan pernah terbalaskan

Hangat dalam dekapanmu
Memberikan aku kedamaian
Eratnya pelukmu, nikmatnya belaimu
Takkan pernah terlupakan

Oh ibu terima kasih
Untuk kasih sayang yang tak pernah usai
Tulus cintamu takkan mampu
Untuk terbalaskan

Oh ibu semoga Tuhan
Memberikan kedamaian dalam hidupmu
Putih kasihmu kan abadi
Dalam hidupku

Oh ibu terima kasih
Untuk kasih sayang yang tak pernah usai
Tulus cintamu takkan mampu
Untuk terbalaskan

Oh ibu semoga Tuhan
Memberikan kedamaian dalam hidupmu
Putih kasihmu kan abadi
Dalam hidupku

Oh ibu terima kasih
Untuk kasih sayang yang tak pernah usai
Tulus cintamu takkan mampu
Untuk terbalaskan

Oh ibu semoga Tuhan
Memberikan kedamaian dalam hidupmu
Putih kasihmu takkan mampu
Untuk terbalaskan

Oooh putih kasihmu ‘kan abadi
Dalam hidupku

***

Bersambung...
Huaaaa....Penulis udah nangis bombai niih,
Gak sedih sedih banget sih, feelnya juga gak dapet.
Tapi? Kalo sambil dengerin lagunya T-T
Kebawa melow saiia... -,-

Komen yaa...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar